"Tuh di laci" tunjuk Anya pada laci yang berada tak jauh dari ruang tamu.

Rama pun mengambil kotak obat itu. Setelah mengambil kotak obat itu Rama kembali ke ruang tamu untuk mengobati luka yang ada di pundak Anya karena tergores oleh pisau.

"Sini" titah Rama.

"Biar gue sendiri aja." tolak Anya,lalu mengambil kotak obat itu.

"Gak! Biar gue obatin" Keukeuh Rama.

Anya pun memutar bola matanya malas "Tukang maksa!" cibir Anya.

Anya pun duduk disebelah Rama,dengan terpaksa. Saat ini Rama sedang mengobati luka yang ada dipundak Anya.

"Ishh,pelan pelan dong!" protes Anya ketika Rama sedang menetal netalkan obat Betadine disertai kapas ke luka yang ada di pundaknya.

"Gausah protes!" ujar Rama lalu kembali mengobati luka Anya.

"Nyesel gue mau diobatin sama lo! Jadi cowo gapunya kelembutan banget sama cewe!" cerocos Anya.

"Diem." ketus Rama.

Ketika mendengar ucapan yang keluar dari mulut Anya "Gapunya kelembutan banget sama cewe!" itu membuat Rama terdiam sekejap. Ia memang tidak pernah lembut dengan siapapun,termasuk dengan orang tuanya.

"Udah blom si" tanya Anya sedikit kesal. Pasalnya Rama sangat lama mengobati lukanya.

Gimana gak lama coba,orang luka nya lumayan parah kek gitu-_ dasar Bad Girl!. -Author

"Diem lo thor! Orang gue lagi Sakit juga diomelin!" -Anya

"Iye,yang waras ngalah" -Author

Yuk lanjut aja!

"Udah tuh" ucap Rama.

"Lama banget!" gerutu Anya.

"Gatau terimakasih banget jadi orang" Sindir Rama lalu langsung melangkah pergi untuk menyimpan kotak obat itu kembali ke tempatnya.

"Pamrih banget jadi orang!" sentak Anya.

"Bacot!" sentak kembali Rama.

"Lo yang bac--- eh Alif,Alif abis ngapain hm?" sebelum Anya menyelesaikan ucapannya,Alif tiba tiba datang. Karena ia mendengar ada suara keributan ketika ia sedang bermain di kamar Vanya.

"Kak Any kenapa?" tanya Alif yang masih memegang mainannya.

"Hah? Gapapa kok" Anya pun menggeleng gelengkan kepalanya dan tersenyum kepada Alif. Padahal di dalam hatinya ia sangat kesal dan benci terhadap cowo yang ada dihadapannya saat ini.

"Owh,kilain Alif lagi belantem" ucap Alif dengan cadelnya.

Rama yang melihat kakak beradik yang masih saling berbicara itu hanya melihat dan tak membuka suara.

"Siapa yang berantem? Nggak kok" ucap Anya tersenyum lalu mengecup pipi gembul Alif.

"Eh itu siapa kak Any? Ganteng banget" Tanya Alif serta memuji Rama yang masih diam dan duduk disana.

"Gat---"

"Temennya kakak kamu" serobot Rama lalu tersenyum pada Alif.

Baru kali ini Rama tersenyum tulus pada seseorang. Anya yang melihat itu pun terdiam kala melihat senyuman manis itu. "Kok manis banget ya" ucapnya dalam hati,setelah beberapa detik mengucapkan itu Anya pun langsung menggeleng geli dan dibuat bingung oleh ucapannya. "Ishh,apaan sih gue,dia itu orang yang lo benci banget Anya." ucapnya dalam hati.

"Lo pulang aja sana" usir Anya.

Rama yang mendengar itu pun dibuat kaget pasalnya jam sudah menunjukkan pukul 17:30. Ia sampai tak ingat waktu berada di dalam rumah ini.

"Gue pamit."

"Yaudah sana" ketus Anya.

"Dadah kak ganteng,lain kali kesini lagi ya main sama Alif" ucap Alif tersenyum dan melambaikan tangannya.

Alif memanggilnya dengan sebutan 'Kak ganteng'. Karena ia tak tau namanya siapa,jadi Alif memanggil dengan sebutan itu. Kan Rama emang ganteng.

"Iya boy,next time ya" jawab Rama tak lupa dengan senyumnya lalu mengusap puncak kepala Alif. Dan langsung melangkah pergi.

Lo tuh manis sebenernya. Batin seseorang.







Assalamualaikum? Gimana kabarnya? Semoga kita semua selalu dalam lindungan yang maha kuasa,Aamiin🤗.

Gimana sama ceritanya? Membosankan kah? Apa gimana?😂 komen dong,aku butuh saran dan suport dari kalian semua supaya ceritanya bisa menarik perhatian kalian semua!🤗 dan jangan lupa juga buat vote!💕 udah sih itu aja😂

Oh ya,terimakasih yang udah baca cerita yang sangat membosankan ini buat kalian semua😃 Terimakasih banyak!💕

{ Happy Reading🌹}

Bad Boy VS Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang