Chapter 5

42 11 2
                                    

Panas. Satu kata yang tepat untuk kedua orang yang tengah berdiri dilapangan lebih tepatnya dibawah matahari yang sangat panas.

Kini keduanya tengah hormat kepada bendera dan berdiri ditengah tengah lapangan. Bell istirahat tak kunjung berbunyi membuat kedua orang yang berdiri disana semakin panas lebih tepatnya hanya untuk,Anya.

"Panas banget sih." Ngeluh Anya sesekali mengusap keningnya dengan kasar.

Rama hanya melirik dengan wajah datar nya dan langsung membuang muka.

"Ngapain lo liatin gue" ketus Anya dan langsung menatap tajam Rama.

Gadis itu hanya sebahu dari Rama. Ia sangat kecil dan pendek saat berada di sisi Rama.

"Geer!" ujar Rama.

"Halah dasar tukang boong!" teriak Anya di telinga Rama. Sontak saja Rama langsung terbelak kaget.

"Enak aja ngatain gue tukang boong. Lo tu tukang pembawa masalah!" Rama pun tak mau kalah dari Anya.

"Ngeselin ya lo!" teriak Anya dan langsung mendekati Rama. Dan saat ini mereka sudah berhadapan.

"Lo yang ngeselin! Jadi gue ke bawa bawa dihukum." tunjuk Rama ke arah Anya.

"Kan emang PANTES!" teriak Anya dan menekan kalimat terakhirnya.

"Lo tu ya---" sebelum Rama melanjutkan ucapannya,Bu Merry sudah berteriak di depan ruang bk. Karena ruang bk dekat dengan lapangan sekolah.

"Hey kalian! Jangan berantem terus atau saya akan tambahkan hukuman untuk kalian berdua!" teriak Bu Merry dari depan ruang bk.

"Lo sih ngomong mulu!" bentak Anya dengan wajah sangar nya.

"Dasar cewe pembawa sial!" Rama pun tak mau kalah ia juga ikut membentak.

"Kalo kalian masih ribut ibu benar benar akan menambah hukuman sekarang juga!" teriak Bu Merry dengan sangat sangat kesal.

"Iya ngga bu" keduanya pun memutar bola matanya malas. Malas mendengar oceh ocehan dari guru kiler itu.

Kedua orang itu pun melanjutkan hukuman yang Bu Merry berikan. Dan yang ditunggu tunggu pun tiba,bell istirahat.

Kring..kring..

"Hahh akhirnya" ucap Anya dengan eluhnya.

Anya dan Rama pun memilih untuk meneduh di pinggir lapangan. Saat Anya berjalan tiba tiba ada seseorang teriak dengan kencang.

"Anya!!!" ucap seseorang itu

Anya pun menoleh ke arah belakang untuk melihat orang yang tadi berteriak dan memanggil namanya.

"Dira?" ucap Anya kaget dan langsung memeluk Dira.

❄ANDIRA CALISTA❄ adalah sahabat Anya sejak mereka masih duduk di bangku SMP. Ia sering di sebut dengan panggilan Dira.

Tidak hanya Dira yang menjadi sahabat Anya ada dua orang lagi yaitu,

❄SYIFA RASTANTY❄ syifa juga sama dengan Dira ia juga menjalin hubungan persahabatan dengan Anya sejak duduk di bangku SMP.

ELIA FEBRIYANTY❄ Namun Elia tak sama dengan Dira dan Syifa tapi ia pun menjalin persahabatan itu sejak kelas VIII SMP. Berbeda dengan Dira dan Syifa yang menjalin hubungan persabatannya sejak mereka duduk di kelas VII SMP.

"Astaga Anya kapan lo balik? Kok gak ngabarin kita kita sih? Dan kenapa lo ngga ngabarin kita lagi kalo lo mau masuk ke sekolah ini? Ayo cerita dong sama gue! Gue penasaran" cerocos Syifa membuat ketiga sahabatnya itu memutar bola matanya malas. Kala mendengar cerocosannya Syifa.

Bad Boy VS Bad GirlOnde histórias criam vida. Descubra agora