PART 11

3.4K 591 30
                                    

Kabut itu begitu tebal membuat pemuda berkulit ivory memperlambat jalannya, bahkan ia memilih untuk mundur dan membiarkan pria berambut blonde itu untuk berjalan beberapa langkah didepannya. Matanya mengedar sedikit gelisah dengan jantung yang berpacu cukup cepat, jalanan ini sedikit menyeramkan dibandingkan kemarin.

Kim Taehyung—Ia melirik pada Jungkook yang sedikit tertinggal membuat Taehyung memperlambat langkahnya hingga mereka kembali beriringan. Taehyung memiringkan kepalanya, pemuda itu terlihat tidak nyaman membuat Taehyung tersenyum tipis dan menatap ruas jalan didepannya.

"Taehyungie? Apa memang kabut nya setebal ini?" ucap Jungkook yang kini merapatkan sedikit tubuhnya pada Taehyung dengan mata yang mengedar—Ingatlah, Jungkook sedikit takut cerita- cerita horror.

Taehyung melirik dan menatap lengannya yang bersentuhan dengan pundak pemuda itu. Jungkook terasa begitu hangat walaupun tubuhnya ditutupi oleh jaket yang cukup tebal.

"Kenapa? Kau takut?" ucap Taehyung dengan senyuman tipisnya membuat Jungkook tersadar dan menggelengkan kepalanya pelan—Jungkook melirik pada pundaknya, membuatnya sedikit menjauh dengan jemari yang saling menggenggam dibalik punggung.

"Dulu—Saat aku sedang mendaki bersama ayahku, aku tersesat ketika aku pergi buang air kecil" ucap Jungkook yang kini menatap kaki yang masih setia melangkah—Jungkook tak pernah melupakan pendakian pertamanya, itu menyenangkan walaupun hanya berdua.

Taehyung merasa tertarik dan kembali menatap Jungkook. Mata monolid itu terlihat cukup unik—Matanya tetap terlihat bulat dan manis, hidungnya yang sedikit bulat dan kecil, dan juga rambutnya yang terlihat begitu halus.

"Tapi—Saat aku akan kembali, kabut sangat tebal—Aku tidak tahu harus ke kanan atau kiri, dan akhirnya aku menangis kencang berharap ayahku mendengar" ucap Jungkook yang kini tertawa kecil dan melirik pada Taehyung yang benar- benar memperhatikan setiap ceritanya—Seperti semalam, Taehyung mendengarkan ceritanya dengan baik.

Taehyung tersenyum tipis mendengar hal itu, membuatnya mengingat kejadian 17 tahun dimana sosok anak kecil yang menangis dan membuatnya selamat dari para kumpulan werewolf di jalur pendakian itu—Klan Im, benar- benar gila, mereka iri karena dirinya yang terkuat.

"Lalu setelah itu aku mendengar seperti suara binatang yang berlari—Aku takut dan aku juga ikut berlari karenanya—Lalu, aku terjatuh pada sebuah lobang" ucap Jungkook yang kembali tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya pelan—Namun, Taehyung terdiam dengan iris mata yang membulat.

"Aku menangis semakin kencang karena sakit—Dan, seseorang menolongku—menggunakan sebuah jubah hitam—Dia mengantarkanku pada ayah, tapi dia langsung pergi tanpa ayah tahu jika dia yang menyelamatkanku" Lanjut Jungkook yang kini menundukan pandangannya sedangkan Taehyung mengepalkan tangannya kuat.

"Aku menyesal tidak melihat wajahnya karena terlalu takut—Tapi, dia memiliki rambut blonde seperti permen koala"

Taehyung menghentikan langkahnya dengan tatapan kosong dan jemari yang mengepal. Jantungnya kini berdetak cepat membuat nafasnya sedikit sesak. Kejadian itu sangat mirip dengan kejadian yang dialaminya 17 tahun lalu—Anak kecil yang menangis, berambut hitam—Hingga, Taehyung menyadarinya—

Jeon Jungkook—Anak kecil yang ia selamatkan 17 tahun lalu di jalur pendakian berkabut yang dibuatnya itu. Taehyung seharusnya menyadari sejak awal, aroma darah yang serupa, mata yang sama bulat dan juga—jemari yang hangat dan tidak berubah.

Pria kecil yang memberikan sebuah gelang berwarna merah dengan gantungan lonceng yang masih ia simpan hingga saat ini dengan harapan pria kecil itu menjalani hidupnya dengan baik. Hanya saja, pria kecil itu kini berada dihadapannya--

RENASCIDOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang