PART 7

3.7K 624 18
                                    

Angin berseru begitu kencang memberikan sentuhan pada dedaunan hijau yang tak terlepas dari dahan. Langit kini semakin gelap tanda hujan akan turun disekitar pegunungan dengan kabut yang turun lebih dulu. Angin itu membuat langkah pria berambut blonde itu terhenti.

Jemari dibalik punggungnya berhenti mengepal. Ia berbalik dan tak menemukan pemuda berambut hitam yang tampaknya telah pergi. Taehyung menghela nafasnya dengan pandangannya yang menunduk—tatapannya begitu kosong. Seharusnya, Taehyung tak mendekati manusia itu.

Iri hatinya tak bisa ia elak. Hangat tangannya, mata yang serupa dan penuh kehidupan. Mungkin, pemuda itu juga bisa terkena mentari sesuka hatinya. Taehyung benci ini, iri hati Leviathan mulai memakannya hingga rambut hitamnya tumbuh—Satu cm, dua cm dan kemudian berhenti—Taehyung bisa merasakannya.

Taehyung melirik—Ia melihat seseorang yang tampaknya yang berubah menjadi wujud aslinya, berwarna putih dengan sayap yang mengepak indah. Pegasus itu seolah mencoba untuk menenangkannya.

Taehyung mengulurkan lengan, mengusapnya perlahan hingga pegasus itu berubah layaknya manusia. Yoongi—Dia menatap Taehyung yang begitu sendu—Yoongi mengerti kegusaran hati pria vampir itu—Karena, sejak pria itu menyelamatkannya—Yoongi bisa merasakan apa yang pria itu rasakan sedikit—

"Tuan—Rambut hitammu semakin banyak" ucap Yoongi yang kini melangkahkan kakinya membuat Taehyung turut melangkah dan mengikuti hewan ciptaan dewa itu dari belakang.

"Bukankah—rambut hitam itu juga muncul setelah kau bertemu dengan manusia itu?"

Taehyung terdiam dengan langkahnya yang kembali terhenti dan pandangan yang terangkat. Taehyung menghela nafas dan menggelengkan kepalanya pelan. Taehyung tak yakin pemuda itu memiliki hubungan dengan rambut hitamnya. Taehyung pun kembali melangkah dan melewati pegasus berwujud manusia itu.

"Tuan? Tuan Seokjin mengatakan sesuatu padaku—" ucap Yoongi yang kini sedikit berlari mengejar Taehyung, membuat pria berambut blonde itu melirik sekilas dan kembali menunduk. Seokjin selalu mengatakan apapun—Taehyung ragu jika itu adalah hal yang penting.

"Tuan Seokjin mengatakan jika pemuda itu seperti bukan manusia—Dia tidak mencium aroma darahnya"

Taehyung kembali menghentikan langkahnya, lalu ia melirik pada Yoongi dengan keningnya yang berkerut dan jantung yang berdetak kencang. Tak ada jawaban—membuat Yoongi berbalik dengan raut wajah datarnya.

"Tidak—Aku mencium aromanya dengan jelas—darah itu begitu manis dan aku mencobanya—itu terasa, lezat" ucap Taehyung sedikit ragu diakhir kalimatnya dengan pandangan yang kembali menunduk.

Yoongi memiringkan kepala sambil mengangkat bahunya acuh. Namun, tatapan Taehyung terlihat tajam dengan jemari yang mengepal. Taehyung mencurigai sesuatu—Pemuda itu seolah mencari percakapan untuk masuk kedalam rumahnya—membuat Taehyung bertanya- tanya.

"Aku memiliki tugas untukmu—"

Yoongi yang mendengar hal itu berdiri tegap dihadapan Taehyung dengan pandangan yang menunduk. Aura yang dikeluarkan pria itu berbeda dan itu adalah sebuah perintah. Yoongi akan melakukan apapun untuk seseorang yang telah menyelamatkan nyawanya 300 tahun lalu.

"Awasi pemuda itu dari dekat—Ini perintah"

"Baik, Tuan"

***

Pemuda bermarga Jeon itu tampaknya melamun dengan jemari yang mengetuk diatas meja. Ia menatap kosong kearah jalanan yang kini tampak begitu cerah dengan jingganya tanda malam akan datang.

RENASCIDOWhere stories live. Discover now