PART 3

4.2K 670 28
                                    

Awan tebal itu berkumpul diatas rumah besar beserta hutan kecilnya yang menjalar hingga perbukitan disebelah utara, menutupi mentari agar tidak memberikan sinarnya pada keturunan vampir yang kini berada didalam rumah utama. Suara serangga khas musim panas itu entah kenapa sudah terdengar.

Rumah itu masih dalam keadaan yang sama, hanya saja ruangan dengan dentingan garpu dengan pisau terdengar memecah keheningan dalam ruangan makan yang cukup luas dengan meja panjang beraksen kayu. Suhu dalam ruangan itu semakin diturunkan seiring langit yang juga bersinar.

Iris berwarna abu dan coklat terang mengarah pada buku disampingnya—Dengan irisan daging setengah matang yang kini menjadi pembuka harinya tampak berembun. Ia menatap tajam dengan keningnya yang sesekali berkerut dan tawa kecil yang terdengar.

Vampir akan mati jika mereka memakan bawang putih

Kim Taehyung dengan kasar menusuk irisan bawang putih bakar disamping daging setengah matang miliknya itu, mengunyahnya, lalu menelannya memperlihatkan jika buku itu kembali mengatakan hal yang salah.

Pria berkulit pucat didekat pintu kaca ganda kearah hutan kecil menatap malas sambil memakan sayurannya—Ia menggelengkan kepalanya pelan pada pria berusia 490 tahun itu.

"Tuan Kim? Jika Anda kesal, berhentilah membacanya" ucapnya sambil memakan sayuran mentah dan mengigitnya dengan kasar—Perkataan itu membuat Taehyung melirik dengan raut wajah datarnya.

"Sepertinya patah hatimu sembuh dengan cepat, Yoongi" ucap Taehyung membuat Yoongi menggerutu tidak peduli. Taehyung semakin yakin jika Yoongi benar- benar telah melupakan cintanya.

Taehyung bersiap memasukan potongan daging kedalam mulutnya sebelum ia mendengar suara pintu ganda dari arah ruang keluarga terbuka kasar. Taehyung bersiap mengulurkan tangan kirinya dan menghabisi seseorang yang berani mengganggu paginya.

Namun—Taehyung mengurungkan niatnya ketika pria itu datang dengan senyuman begitu cerah dan membawa beberapa kantong belanjaan yang disimpan dengan asal disisi ruang makan. Taehyung menghela nafasnya dan kembali memakan daging itu dengan kesal.

"Adikku disini rupanya—Aku tersesat didalam rumahmu jika aku tidak bertemu Hoseok"

Taehyung mengabaikan ucapan pria berwajah cantik yang kini melangkahkan kakinya mendekat dan duduk pada kursi makan disampingnya. Pria cantik itu mengarahkan jarinya pada mata dan membuka lensanya perlahan. 

Kim Seokjin.

"Oh—Yoongi tolong aku" ucap Seokjin membuat Yoongi mengigit sayurannya dan melangkah—Lalu ia mengambil sebuah tempat lensa didalam clucth bag yang dibawa pria cantik itu. Yoongi menggelengkan kepalanya pelan, dia ceroboh.

"Terima kasih pegasusku yang cantik—" ucap Seokjin yang kini mengedipkan matanya berkali- kali dan memperlihatkan iris berwarna merah dan juga biru gelap disana. Matanya terasa pedih menggunakan lensa buatan manusia itu.

Yoongi memilih untuk melangkah pergi pada ruangan yang berbeda dan ia akan makan dengan tenang, atau mungkin Yoongi akan membantu Hoseok untuk berburu di hutan, Hoseok sangat menyukai kijang.

"Aagh—Mataku sangat perih menggunakan lensa itu" ucap Seokjin membuat Taehyung menaruh garpu dan pisaunya, menyelesaikan acara makan dan menatap Seokjin dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Untuk apa kau kemari?" Tanya Taehyung membuat Seokjin melirik tajam sebelum ia mengangkat bahunya—Seokjin pun mengambil kapas dan mencelupkannya pada air minum adiknya itu untuk menutupi matanya.

"Aku ingin minum—Kau menyimpannya dimana?" Tanya Seokjin sambil melepaskan kapas pada matanya. Taehyung pun menunjuk kearah kulkas membuat Seokjin melirik.

RENASCIDOWhere stories live. Discover now