PART 9

3.4K 590 14
                                    

Hujan deras itu menjadi selingan sepi antara Jungkook dan Taehyung yang kini sama- sama terdiam, hanyut dengan apa yang dipantulkan oleh iris mata masing- masing. Namun, Jungkook pun kembali menundukan pandangannya dan menggelengkan kepalanya pelan.

"Tidak—Jangan mengatakan hal itu—Aku benar- benar merasa bersalah" ucap Jungkook membuat Taehyung tertawa kecil dan kembali memakan sup dihadapannya. Ini makan malam dengan suasana baru untuknya dan Taehyung menyukai suasana itu.

"Dan kau rendah hati" ucap Taehyung membuat Jungkook membulatkan matanya dengan wajah yang kini memerah—Jungkook merasa seluruh darah dalam tubuhnya berkumpul diwajah membuat Jungkook mengglengkan kepalanya brutal.

"Tidak—Ketika aku mengiramu adalah seorang vampir dari mitologi itu, aku tak pantas mendapatkan pujian itu" ucap Jungkook dengan pandangannya yang kini menunduk, melewatkan raut wajah Taehyung yang kini menghilangkan senyumannya dengan tatapan datar.

Taehyung tidak menyangka selama 490 tahun hidupnya, untuk pertama kali ada seseroang yang berkata jujur dan mengatakan mengenai hal itu. Tak pernah ada yang mencurigainya bahkan mengatakan hal itu. Taehyung kembali menaruh sendok dan melipat lengannya diatas meja.

"Atas dasar apa kau mengira seperti itu, Jungkook-ssi?" ucap Taehyung membuat Jungkook mengangkat pandangan dan mengigit bibir bawahnya. Jungkook benar- benar merasa bersalah kali ini dan seharusnya Jungkook tidak mengatakan apapun.

"Waktu itu—Saat aku kembali dari panti—Aku dicekik oleh seorang pria. Dia memilii mata hitam pekat tanpa putih" ucap Jungkook yang kini begitu ragu. Jungkook tak yakin untuk menceritakannya, namun Jungkook penasaran apa reaksi itu—

Entahlah, Jungkook merasa—Jungkook ingin jika pria dihadapannya adalah pria yang menyelematkan.

"Dia melukai leherku—Sangat dalam hingga rasanya aku akan mati saat itu juga" ucap Jungkook yang kini menghela nafasnya dengan pandangan menunduk—Jungkook mengepalkan jarinya, itu masih tetap menakutkan walaupun Jungkook telah berusaha untuk melupakannya.

Kejadian itu benar- benar menyeramkan dan sangat mengerikan. Taehyung terdiam karena pemuda itu masih mengingatnya dengan jelas dan menyadari jika itu bukanlah bunga tidur yang dewa berikan.

"Tapi—Aku melihat samar—seorang pria berambut blonde itu datang—Ah, bagaimana aku menceritakannya" ucap Jungkook yang kini melipat lengannya diatas meja dengan raut wajah yang begitu gusar. Namun, Taehyung pun tersenyum tipis.

"Tenanglah, Jungkook-ssi—Tak akan ada yang menyakitimu disini" ucap Taehyung membuat Jungkook mengangkat pandangannya dan menatap kosong. Jungkook menghela nafas dan kembali tersenyum, entah kenapa—Itu terlihat begitu menenangkan.

"Aku mendengar seseorang memanggil Kim—Ini seperti kebetulan untukku bertemu dengan mu" ucap Jungkook yang tersenyum sendu—Hanya dengan menceritakannya, Jungkook ingin menangis karena ketakutan. Tak akan ada yang mempercayai.

"Kau percaya itu nyata?" Tanya Taehyung untuk memastikan—Hoseok benar, ini menjadi petaka dan akan menjadi masalah besar. Manusia cukup menyeramkan akhir- akhir ini dan mungkin Taehyung harus membunuhnya, pemuda itu.

Café berangsur sepi dengan Jungkook yang kini menatap kosong pada Taehyung—Tak akan ada yang percaya itu benar dan Jungkook merasa konyol didepan Taehyung malam ini.

"Aku tidak tahu" ucap Jungkoo yang kini meneteskan air matanya. Jungkook ingin segera melupakan kejadian itu dan tidur nyenyak—Jungkook kesulitan tertidur akhir- akhir ini.

"Tapi—Jika itu nyata, aku berhutang nyawa dan harus berterima kasih pada pria berambut blonde itu"

Taehyung tersentak mendengar jawaban itu—Tidak masuk akal membuat Taehyung menyandarkan tubuhnya begitu saja pada sandara kayu dibelakangnya. Manusia dihadapannya kini sangat aneh dan berbeda dari yang lainnya.

RENASCIDOWhere stories live. Discover now