BAB 14

1.9K 90 2
                                    

(SEBELUM MEMBACA ALANGKAH BAIKNYA VOTE TERLEBIH DAHULU DAN FOLLOW, AND SELAMAT MEMBACA 📖 AUTHOR SAYANG KALIAN❤️)

Kalian kangen sama siapa nih... Antariksa kah?, Rindu kah?, Rebecca kah?, Bima kah? Derry kah?, Raja ?, Atau bintang? Komen ya... Dan vote juga ya..

👣👣👣

▪️

ARIEL NATANEGARA

Ariel netanegara, ketua gundala bersifat ambisius dan keras kepala. Kalian pasti sudah mendengar nama tersebut, ya dia anak dari suami ibunya Antariksa yang sekarang, anara.

Memikirkannya saja Antariksa tidak mau apalagi bertemu.

" Segitu doang kekuatan anggota penting Lo?" Tanya Ariel.

Antariksa terkekeh lalu sedetik kemudian wajahnya kembali menyeramkan dengan muka datar dan tatapan tajam nya.

" Apa cuman segini doang keberanian ketua geng Gundala?, Yang beraninya main keroyokan" ujar Antariksa membuat Ariel bungkam.

Antariksa sudah mengepalkan tangannya kuat kuat. Tangannya kini sudah gatal ingin menyentuh kasar muka Ariel yang terlihat memuakkan bagi Antariksa.

Bugghhh....bughh...

Bughh..bughh..sreeeettt...

Preng... preng..

Pukulan demi pukulan sudah Antariksa layangkan, goresan pisau tergores pada lengan kirinya. Darah segar seketika mengalir, sakit? Tidak!.

Antariksa menendang semua anggota Gundala dengan kakinya. Semua tersungkur beserta Ariel yang sudah tak sadarkan diri.

Antariksa meludah ke sembarang arah, puas rasanya ketika melihat orang yang ia benci tersakiti.

" Bawa ketua pengecut Lo, dan jangan sekali kali nginjak lantai basecamp crosby" peringatan Antariksa, lalu melangkahkan kakinya keluar basecamp.

***

Lapangan sekolah kini tengah sepi karna jam pelajaran. Antariksa berjalan santai dengan kain putih ditangan kanannya, Antariksa membalutkan kain itu ke luka goresan pisau itu, darah yang sebelumnya mengalir dan sekarang sudah berhenti akibat kain putih itu.

" Anta" panggil seseorang dibelakangnya.

Antariksa segera menyembunyikan tangan yang luka itu.

" Eh elo Rin..." Ujar antariksa, tangan yang luka itu masih ia sembunyikan.

"Lo abis dari mana?" Kata rindu. Tatapannya ter arah pada bercak darah yang sudah kering di lengan antariksa.

" Darah?" Ujar rindu.

Antariksa yang belum menyadari adanya darah di lengannya, ia pun mencari keberadaan bercak darah.

" Sial!..." Umpat antariksa dalam hati. Saat melihat bercak darah.

" Oh ini, bukan darah kok, ini tadi gua abis warnai rambut si Bima " ujar Antariksa yang gugup saat tatapan rindu yang tak percaya.

" Oh gitu, yaudah cepet bersihin ntar ngga ilang lho" ujar rindu.

"Yaudah gue ke kelas ya" lanjut rindu.

"Iya hati hati Rin" ujar Antariksa melambaikan tangannya.

Nafasnya terasa lega saat ini, degup jantung yang berdebar akhirnya stabil. Betapa takutnya seorang Antariksa melihat orang yang ia sayang khawatir. Ia segera menuju toilet dan membersihkan bercak darah yang hampir saja ketahuan.

MY ANTARIKSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang