Part 3 | Grizelle's Diary

112K 10.6K 171
                                    

Berikan saya 75 Vote dan 15 Coment, maka kalian dapat membaca Part selanjutnya

.            .           .

Surat perceraian telah sampai di tangan Grizelle, sambil mengembuskan nafas, Grizelle membubuhi tanda tangannya di kertas tersebut.

Setelah selesai menandatangani surat cerai tersebut, Grizelle memberikan surat itu kepada bawahan Davin.

"Ini, berikan kepada atasanmu" ucap Grizelle sambil memberikan surat tersebut, bawahan Davin tersenyum kikuk lalu pergi mengundurkan diri.

Grizelle menutup pintu kontrakannya, ia harus segera pergi dari kontrakan ini dan memulai hidup baru di Kota metropolitan, Jakarta.

Berbekal dengan uang simpanan yang pas-pasan, Grizelle akan mengadu nasib di Jakarta. Beruntung selama menikah ia berjualan kue kering yang hasilnya sangat lumayan.

Grizelle membawa tas besar lusuhnya dan berjalan menuju rumah pemilik kontrakan yang ia tempati hampir tiga tahun itu.

"Assalamualaikum bu, saya ingin mengembalikan kunci kontrakan" ucap Grizelle sopan.

"Kenapa mbak? Mbak boleh kok tinggal di sini, saya dan tetangga yang lain tidak masalah dengan status baru Mbak" ucap pemilik kontrakan.

"Bukan seperti itu bu, saya ingin mengadu nasib di kota lain" ucap Grizelle setelah itu ia pamit untuk segera pergi ke terminal karena bis yang ia pesan akan segara berangkat.

Selama perjalanan menuju Jakarta, Grizelle berdoa agar takdir berpihak kepada dirinya. Ia harus menutup rapat masa lalu dan mulai membuka lembaran untuk masa depan.

Perjalanan yang panjang membuat Grizelle tertidur, tas ransel yang ia bawa. Ia peluk erat, takut kalau sewaktu-waktu di rampok.

Hampir dua jam Grizelle tertidur di dalam bis, saat ia bangun dan kesadarannya telah terkumpul ia langsung meraba tas ranselnya, Beruntung selama ia tertidur tak ranselnya masih aman dan utuh.

"Alhamdulilah, kalau tas ini di rampok aku gak tau harus apa saat sampai di Jakarta nanti" syukur Grizelle.

Sopir mengatakan, mereka akan tiba di Jakarta sepuluh menit lagi. Membuat semua orang yang berada bis tersebut heboh untuk menurunkan barang-barang yang dibawa.

Di saat yang lain sibuk dengan dunianya, Grizelle mengeluarkan kalung Liotin yang ia miliki sejak masih bayi, ibu panti mengatakan kalung ini satu-satunya barang yang ia miliki.

"Aku berharap, dapat bertemu orang tuaku walau hanya sekali" doa Grizelle, ia masih memadang kalung liotin miliknya.

Grizelle Ivana A.

Tulisan kecil yang tertulis di balik kalung miliknya, sampai sekarang Grizelle masih tidak tau nama terakhir dirinya.

Ia sudah sering menebak namun entah kenapa feeling-nya mengatakan bahwa tebakannya selalu salah.

terlalu sibuk dengan pikirannya membuat Grizelle tidak sadar bahwa dirinya telah sampai di terminal Jakarta, Grizelle melihat pemandangan kota Jakarta melalui kaca jendela.

Grizelle dapat melihat banyak orang berlalu lalang di terminal. Jakarta, kota yang padat penduduk.

Dengan perlahan Grizelle keluar dari bis yang ia tumpangi tadi dan mulai mencari angkutan umum.

Ia harus mencari kontrakan lalu pekerjaan. Di dalam angkutan umum, Grizelle mendengar percakapan ibu-ibu di sebelahnya.

"Yun, aku dengar saudaramu sedang mencari kontrakan ya?" Tanya ibu yang telah berumur kepada temannya.

"Iya, tapi sekarang sudah dapat, memangnya kenapa? Kontrakan mu ada yang kosong?"

"Ada, satu pintu"

Grizelle yang mendengar itu langsung tersenyum senang, tanpa perlu repot-repot mencari ia sudah dapat kontrakan.

Dengan sopan Grizelle ikut menimbrung pembicaraan kedua ibu-ibu itu.

"Permisi bu, maaf sebelumnya. Saya dengar kontrakan ibu ada yang kosong ya?" Ucap Grizelle sopan, kedua ibu-ibu nampak terkejut.

"Iya, kenapa? Kamu mau menempati?" balas wanita yang memiliki kontrakan dengan senyum kecil.

"Iya bu, kebetulan sekali saya sedang mencari kontrakan" balas grizelle.

"Kalau gitu, nanti di depan situ kita turun karena kontrakan saya tidak jauh dari gang depan" balas sang ibu, grizelle hanya mengangguk kepalanya sopan.

Setelah berjalan selama lima menit, grizelle telah sampai di kontrakan yang cukup luas untuk di tinggali sendiri.

"Ini kontrakannya nak" ucap ibu tersebut.

"Terimakasih bu" ucap grizelle setelah membayar kontrakan yang akan ia tempati.

"Sama-sama nak, semoga kamu betah tinggal di sini" ucap ibu tersebut.

"Iya bu" setelah itu grizelle masuk kedalam kontrakannya dan mulai menata pakaian dan beberapa barang bawaannya.

o0o

Edric nampak menyesal saat memasuki Mansion tidak mendapatkan Kedua anaknya. Ia tak menyangka ternyata kedua anaknya benar-benar nekat pergi ke Indonesia.

"Bagaimana bisa mereka pergi!?" Ucap Edric murka.

"Maaf tuan, tadi tuan muda meminta saya untuk menelfon Nyonya Olivia" balas wanita paruh baya itu.

Setelah mendengar ucapan wanita paruh baya itu, Edric pergi memasuki kamarnya, ia harus segera mandi untuk mendinginkan kepalanya.

di bawah guyuran air, Edric menyesal karena bersikap ketus dan tak perduli kepada anak-anaknya tadi.

Edric yakin setelah ini ibunya pasti akan menceramahi dirinya dari a-z, ia sendiri tak menyangka bahwa anak-anaknya akan senekat itu.

"Benar-benar merepotkan" ucap Edric.

Selesai membersihkan diri, Edric mendapatkan pesan dari sang ayah.

To : Edric
Angkat telfon ku sekarang juga!

Setelah membaca isi pesan dari sang ayah, tak lama ponselnya berdering menampilkan nama sang ayah.

Dengan malas Edric mengangkat panggilan sang ayah.

"Ada apa dad?" Tanya Edric sambil memakai pakaiannya.

"Ada apa? Kamu bilang ada apa? Apa kamu gila Edric!? Kamu membuat kedua cucuku pergi ke sini hanya berdua?" Ucap tuan Arsen.

"Dad, itu keinginan mereka" balas Edric.

"Pokoknya daddy tak mau tau, kamu harus segera ke sini dalam waktu tiga bulan! Jika kamu tidak ke sini maka jangan harap daddy dapat menolong dirimu dari amukan Mommy" setelah mengucapkan itu panggilan di matikan secara sepihak oleh tuan Arsen.

Mendengar ucapan sang daddy, membuat Edric takut. Ia sangat mengenal sekali bagaimana watak sang ayah. Kalau sang ayah sudah mengatakan satu hal maka itu adalah serius tidak bisa di tawar.

Walau Edric memiliki karakter yang tak tersentuh maka ayahnya lebih parah dari itu, karakter tuan Arsen menurun pada Edric dan Elvin.

Tak mau mendapatkan double amukan, Edric bertekat akan pulang ke kampung halaman sang ibu, beberapa minggu yang akan datang.

...

Bagaimana dengan Part ini? Saya harap kalian menyukai Part ini!

Silahkan Follow instagram @/skyflit_ untuk melihat informasi seputar cerita saya

DON'T FORGET TO ⭐️VOTE, 💬COMENT AND 📢SHARE

Tbc.

Grizelle's DiaryWhere stories live. Discover now