31. Rasa Bersalah

11.7K 1.1K 59
                                    

Terima kasih buat yang udah baca cerita Love in Psychiatrical dari awal sampe sekarang 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terima kasih buat yang udah baca cerita Love in Psychiatrical dari awal sampe sekarang 

❤️🙏❤️


***

Setelah mandi malam, Melodi merubah jalur kakinya untuk mengunjungi kamar Arka. Duduk di sampingnya dengan kaki menyila serta kedua tangannya yang menggenggam tangan kiri Arka. Hanya termenung sembari menatap lamat ruam-ruam merah yang masih belum memudar. Sesekali ia mengusap punggung tangan Arka berharap pria itu tidak kegatalan lagi.

"Mau sampe kapan lo pegang tangan gue?"

Melodi menoleh. "Ngomong apa?"

"Mau sampe kapan lo pegang tangan gue?" Arka mengulang kembali pertanyaannya. Ia menatap Melodi datar meskipun dengan mata mengantuk.

"Sampe merahnya hilang," jawab Melodi.

Lima menit lagi, sudah genap satu jam Melodi melakoni kegiatan mengusap tangan Arka. Padahal sekarang sudah malam dan waktunya gadis itu tidur.

"Lo beneran mau nungguin ruamnya sampe hilang?" tanya Arka.

Melodi mengangguk. "Sampe lo sembuh."

Arka tertegun mendengarnya. "Lo yakin kuat sampe pagi gini terus tanpa tidur?"

"Emangnya sampe pagi?" tanya Melodi dengan polos.

"Iya, kalo gue bawa tidur biasanya paginya langsung hilang. Kalo parah bisa berhari-hari." Arka memperhatikan Melodi yang terdiam. "Lo enggak bakal kuat, mending tidur sana. Gue baik-baik aja."

Melodi menjawab cepat. "Gue kuat, kok."

"Jangan bohong."

"Enggak."

"Kenapa?"

Melodi mengernyit. "Kenapa apanya?"

Arka melirik tangannya yang digenggam Melodi. "Kenapa lo mau repot lakuin ini?"

Melodi menunduk. "Gue mau rawat lo sampe sembuh."

Arka tertegun mendengarnya. Melodi terlihat sangat merasa bersalah hingga ingin merawatnya sampai sembuh sebagai bentuk penebusan rasa bersalahnya. "Jangan merasa bersalah apa pun sama gue," ucap Arka

"Tapi gue emang salah," sahut Melodi.

"Di mata gue lo enggak salah. Itu murni kemauan gue."

Melodi mengangkat wajah. "Kenapa lo makan ikan itu padahal lo tau kalo lo punya alergi?" tanya Melodi.

"Biar bisa kasih nilai buat lo," balas Arka.

"Lo lakuin itu biar gue seneng. Iya, kan?"

Arka mengibas tangan kanannya di udara. "Enggak, kepedean banget lo."

Love in PsychiatricalWhere stories live. Discover now