8. Odi Mau Jadi Batman

14.1K 1.4K 36
                                    

"Lo bisa jatuh ke bawah terus mati." —perawatnya.

"Bagus dong, tapi sebelum mati Odi mau terbang dulu biar kaya batman." —pasiennya.

***

"Bangun lo kentut!" Aditya melempar bantal ke wajah Arka yang masih terlelap

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bangun lo kentut!" Aditya melempar bantal ke wajah Arka yang masih terlelap.

Arka mengerjapkan mata, menguap dan berakhir terbatuk beberapa kali. Meski matanya setengah terbuka, dia masih mampu mengenali kamar ini. Arka tidak ingat bagaimana dia bisa ketiduran lagi. Terakhir yang dia ingat saat sedang mengolesi perut Melodi dengan minyak kayu putih.

"Ngapain sih?"

"Pasien lo bikin ulah, yang lain kesusahan lo malah keenakan tidur."

Arka beringsut duduk setelah menyadari di dalam kamar tidak ada Melodi.
"Melodi di mana?"

"Noh di atas gedung."

"Lo berdua habis ngapain, sih, semalem sampe bikin dia nongki di sana?" Aditya penasaran sekaligus merasa dongkol.

"Hah? Maksud lo apaan, Mas?"

"Itu Melodi mau loncat dari atap gedung bego."

"Serius?"

"Dua rius, buruan ayo samperin!"

Meski sempoyongan karena nyawanya belum sepenuhnya terkumpul, Arka tetap berusaha berlari mengikuti Aditya. Sampai di sana dia melihat banyak perawat dan juga dokter terlihat tegang. Ada juga beberapa pasien yang tampak biasa saja, seolah menikmati momen menegangkan ini.

Arka mendongak, matanya membelalak ketika melihat Melodi dengan kostum batmannya berdiri di pembatas atap gedung. Bernyanyi penuh percaya diri walau dengan suaranya yang sumbang.

"Cewek sinting," gumam Arka. Kemudian dia berlari menuju puncak gedung diikuti Aditya. Mereka menggunakan lift agar lebih cepat sampai.

Sesampainya di rooftop, Arka melihat sudah ada beberapa orang yang juga terlihat tegang. Mereka sama sekali tidak melakukan tindakan apa pun selain bujukan. Mereka takut jika mereka bertindak lebih hal itu akan membuat Melodi justru bertindak lebih nekat dari sekadar naik ke pembatas atap gedung.

Arka menghampiri Wira yang kebetulan juga ada di sana. "AYah, Melodi kenapa?"

"Jangan banyak tanya dulu, sekarang kamu coba bujuk dia untuk turun."

Arka beralih menatap Melodi yang sedang bernyanyi ria. Dengan perlahan dia mendekat ke arah Melodi. "Mel, lo ngapain sih?"

Melodi menoleh ke belakang. "Lo enggak lihat Odi lagi nyanyi?"

Love in PsychiatricalWhere stories live. Discover now