38.Tantangan

1K 20 1
                                    

Yakin!"

"Baik, kalau begitu tunggu aku di RING TINJU pukul sembilan malam!"ucap Al dengan tegas

"ABANGG!!!"teriak Dinda yang terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh sang abang

"Baik Al, saya akan datang!"ucap Revano dengan nada menantang

Setelah itu Al menggangukan kepalanya, lalu dengan segera ia berlalu meninggalkan Revano dan Dinda yang hanya saling diam membisu.

"INGET KALO KAMU PERGI, SEKALIAN GAUSAH NIKAH SAMA AKU!!!"lalu dengan segera Dinda bangkit dan pergi meninggalkan Revano yang terdiam melihat Dinda begitu marah kepadanya

Kemudian Revano pun pergi meninggalkan kediaman Dinda, dan bergegas menyiapkan dirinya untuk tanding malam nanti dengan Al.
Sedangkan disisi lain Dinda langsung menuju kamar sang abang, ia ingin membujuk agar mereka tak jadi bertemu di Ring Tinju bisa - bisa gawat kalau mereka bertemu..

"Abanggg...."ucap Dinda yang langsung masuk kedalam kamar sang abang

"Hm, kenapa?"tanya Al yang masih fokus menatap layar laptop dihadapannya

"Batalin yayaya, untuk apa juga abang mengajaknya ke Ring Tinju?"ucap Dinda yang membujuk sang abang karena Dinda tau Revano pasti kalah melawan Al yang mantan juara nasional Taekwondo sewaktu ia sma

"Buat ngelatih dia lah, biar abang ga khawatir jika kamu bersamanya..."ucap Al dengan santai sedangkan Dinda masih memikirkan bagaimana cara agar mereka agar tak bertemu

"Tapikan Din bisa jaga diri bang, abang lupa ya Din kan mantan Taekwondo sabuk akhir?"

"Iya abang tau, tapi kodrat kamu itu perempuan dan perempuan itu harus dilindungi oleh laki-laki Dinda!"

"Yaudah terserah abang, Din mau pergi aja kalo gitu."lalu dengan cepat Dinda meninggalkan Al karena ia sudah mendapatkan ide cemerlang untuk mengagalkan pertandingan mereka berdua.

"Hahaha awas aja, aku pastiin kalian berdua ga bakalan jadi tanding."gumamnya didalam hati sedari tersenyum memikirkan idenya

Sementara Revano sudah sampai dirumahnya sedari tadi, lalu ia pun segera menuju ruang olaraga yang ada dirumahnya untuk mempersiapkan diri menghadapi Al nanti.

"Bik Vano udah pulang?"tanya sang Mama

"Udah nyonya, Aden tadi langsung keruang olaraga."

Kemudian Mama langsung beranjak menuju ruang olaraga, karena ia ingin menanyakan sesuatu kepada Revano.

"Nak kamu udah ngelakuin apa yang Mama katakan?"tanya sang Mama yang melihat Revano memukul bantalan khusus yang berada didepannya (maaf author gatau apa namanya)

"Udah Ma."jawab Vano dengan santai lalu ia kembali melanjutkan aktivitasnya

"Terus Al minta apa nak?"tanya lagi sang Mama yang heran kenapa putranya pulang dalam keadaan kesal dan marah

Lalu seketika Revano berhenti memukul bantalan itu, ia mendekat kearah sang Mama untuk menjelaskan apa yang diinginkan oleh abang Dinda.

"Al minta Vano tanding di Ring Tinju, Ma."ucap Revano sambil menghapus keringat yang sedari tadi bercucuran di dahinya

"Loh kenapa begitu, terus kamu setuju?"

"Iya Ma, makanya Vano mau prepare dulu ini."

"Hm, yasudah Mama harap kamu tak terluka nak.Karena beberapa hari lagi kamu akan melaksanakan akad nikah."ucap Mama sambil mengelus puncak kepala Revano, sebenarnya ia tak ingin mengizinkan namun jika dilarang Revano malah semakin menantang, maka dari itu ia dengan terpaksa mengizinkannya

Badboy My BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang