[S2 - 19]

1.3K 134 26
                                    

"Exsecusme, Miss. I've seen your face before. Am I wrong?" tanya Jungkook ke perawat yang ditabraknya.

Jungkook bertanya ragu-ragu. Ia takut kalau perawat di depannya bukanlah sang ibu. Jadi, ia mencoba basa-basi lebih dulu.

"Sudah, tidak perlu berbahasa Inggris. Kamu tidak salah. Ini memang benar ibumu, Kim Yoona."

Perawat itu tersenyum lalu memeluk Jungkook dengan erat. Ah, ia sangat merindukan malaikat terkecilnya itu.

"Eomma, bagaimana bisa eomma di sini? Bukankah sebelumnya eomma dan appa meninggal karena kecelakaan," ucap Jungkook.

Perawat tersebut alias Yoona melepaskan pelukannya dari Jungkook. Ia menatap lekat manik mata putranya itu.

"Sayang, appa dan eomma tidak meninggal. Kami masih hidup. Hanya saja, kami membutuhkan waktu yang lama untuk pulih dan bisa normal seperti ini," jelas Yoona.

"Setelah pulih, mengapa appa dan eomma tidak mengunjungi kami? Semua menjadi hancur tanpa kalian. Dan, Namjoon hyung—"

"Sudah... Eomma tau semuanya. Tapi, appa sudah menghukum mereka bukan?" Jungkook mengangguk.

"Sekarang.. tidak akan ada yang tau jika eomma masih hidup kecuali kamu, Jungkook." Yoona mengusap lembut surai Jungkook.

"Appa?"

Yoona menggelengkan kepalanya.

"Mengapa ia tidak tau?"

Yoona terkekeh kecil. Ternyata anak bungsunya ini sama saja seperti dulu. Akan selalu bertanya sebelum semuanya terjawab.

"Sayang... Eomma pulih lebih dulu dari appamu. Jadi, appamu tidak tau kalau eomma masih hidup. Paham?"

"Paham eomma,"

"Giliran eomma yang tanya. Mengapa kamu di sini, sayang? Appamu di mana?" Yoona masih mengusap lembut surai Jungkook. Ia masih tidak percaya kalau dia bisa melihat putranya lagi.

"Appa berlari masuk bersama Donghae samchon. Mereka seperti terburu-buru. Aku mencoba menyusul mereka. Sampai akhirnya, aku berbicara bersama eomma di sini."

Yoona mengangguk paham. Sejak awal, ia tau Heechul sangat sibuk karena datangnya pasien Lee yang dalam keadaan koma di rumah sakit ini.

Bisa Yoona tebak, pasien Lee tersebut terbangun dari kematiannya. Dan hal itu, dimanfaatkan Heechul untuk membuatnya pulih kembali dengan membawanya ke rumah sakit ini.

Entah mengapa Heechul tidak membawanya ke cabang yang ada di Korea. Tapi, alasan Heechul membawa pasien Lee itu kesini sepertinya sangat serius.

"Eomma tau di mana mereka. Kajja, akan eomma antar,"

¥¥¥

Heechul dan Donghae menatap miris pasien di depannya. Pasien tersebut usai menjalani operasi yang dilakukan secara dadakan. Tanpa persetujuan mereka.

Tapi, untungnya operasi tersebut berjalan lancar. Heechul dan Donghae bisa bernafas lega karena mereka tidak terlambat.

Namun, mereka tetap harus mencari orang yang menjadi wali pasien tersebut sebelum mereka datang. Mereka ingin berterima kasih.

"Kita harus mencari walinya," kata Heechul.

"Kau benar hyung," setuju Donghae.

"Aku ada di sini. Kalian tidak perlu mencariku," sahut wanita di belakang mereka.

Dia adalah Yoona, yang tadi bersama Jungkook. Sampai sekarang, Jungkook pun masih dalam gandengannya.

"Appa, samchon, mengapa meninggalkanku? Untung tadi aku bertemu eomma," ujar Jungkook yang langsung berlari ke arah Heechul dan memeluknya.

"Apa kabar noona?" tanya Donghae.

Yoona terkejut, Donghae tidak histeris atau semacamnya saat melihat dia. Yoona jadi merasa curiga kalau yang membuatnya bisa hidup adalah Donghae.

"Aku baik, kau tahu aku masih hidup?"

Donghae mengangguk, "lebih tepatnya, akulah yang menyelamatkan kalian dari maut."

"Bagaimana bisa? Bukankah sebelumnya yang kuingat tidak ada satupun orang di sana. Bahkan, mobilku dan Heechul terjatuh ke dalam jurang."

"Aku mencari kalian ke dasar jurang setelah membawa anak-anak ke rumah sakit. Aku mengecek keadaan kalian. Denyut nadi kalian masih ada tapi sangat lemah. Kuputuskan kalian kubawa ke rumah sakit tersembunyi di Seoul. Karena hanya itu satu-satunya rumah sakit yang bisa menyembuhkan kalian," ujar Donghae.

Yoona akhirnya paham dan tau. Kalau, selama ini ia dan Heechul berhutang nyawa pada Donghae.

"Samchon, gomawo telah menyelamatkanku dan mereka. Hyung yang lain pasti senang saat tau eomma masih hidup," ucap Jungkook sambil tersenyum.

Donghae akan membalas ucapan Jungkook, tapi dipotong oleh si empu nya.

"Tapi.. aku sedih, Namjoon hyung tidak ada. Namjoon hyung menjadi sasaran mereka saat kalian berdua tiada. Mengapa kalian datang disaat yang tidak tepat?" Jungkook menundukkan kepalanya. Ia kecewa tapi di sisi lain ia juga senang. Kedua rasa itu campur aduk di benaknya dan membuat ia pusing sampai pingsan karena kelelahan.

"Yah! Jungkook, kau baik-baik saja?"

Heechul menepuk pelan pipi Jungkook. Tapi, tetap tidak ada respon.

"Bawa Jungkook ke kamar rawat. Aku akan membawakan cairan infus untuknya," ucap Yoona.

Heechul dan Donghae mengangguk. Mereka berdua langsung membawa masuk Jungkook ke kamar rawat di seberang kamar pasien Lee.

¥¥¥

Pemuda itu terbangun dari masa kritisnya. Ia memandang sekeliling ruangannya. Berwarna putih dan berbau obat-obatan.

Ia merasakan ada masker oksigen di wajahnya dan juga selang infus di tangannya.

Ia tidak percaya. Dirinya masih hidup di dunia kejam ini. Dan sekarang, ia hanya menunggu dirinya pulih.

"Hufftt... Siapa yang menahanku di dunia kejam ini?"

Tbc

Hai everything!

Kembali lagi di work ini. Semua udah mulai terkuak. Mungkin, next chapter akan kuberitau keadaan para hyung Jungkook.

Jangan lupa vomment!!

[3] I NEED U - [KNJ]Where stories live. Discover now