part 10 - Menemukanmu

1.7K 146 33
                                    

"Lama tidak bertemu, Injoo." Sapa Taehyung dengan senyuman merekah.

Kim Taehyung, salah satu orang yang Injoo rindukan. Sahabat karibnya. Injoo langsung menangis lalu memeluk Taehyung, rasanya aneh, kekosongan di hatinya sama sekali tidak berkurang. Rasa rindunya berubah kekecewaan.

Injoo marah pada dirinya sendiri, bagaimana bisa ia kecewa, perasaan apa itu. Apakah karena terlalu berharap Ahjussinya yang muncul? Ya, itu. Injoo ingin Ahjusi hidung belangnya muncul, tidak peduli jika itu jahat, toh Taehyung tidak tahu.

"Taehyung ... huaaa ...." Tangis Injoo.

"Sebegitu rindunya kau padaku, sampai menangis?" Tanya Taehyung senang.

"Eum, aku rindu ... sangat." Injoo mempererat pelukannya.

Di seberang sana, di dalam mobil. Kim Seokjin memandang dari balik kaca, matanya terus berkedip menahan bulir air yang akan menetes. Dadanya terasa sesak, ia rindu, ingin memeluk, ingin menyentuh wajah cantik Injoo, ingin mengecup bibir manis itu, Seokjin rindu namun. Dia tidak bisa.

"Maafkan aku, Injoo." Ucapnya lirih.

*******

Injoo dan Taehyung memakan ice cream di dalam mini market, menatap keluar kaca, Taehyung banyak bercerita kepada Injoo, Tae akan bekerja diperusahaan keluarganya. Tak lupa ia menanyakan prihal Injoo dengan pria yang memikat hati gadis itu, " Kau masih bersamannya?"

"Tidak." Injoo tersenyum kecut.

"Kalian putus?" Tanya Tae hati-hati.

"Putus apanya, kami bahkan tidak berpacaran."

Taehyung merasa tidak enak karena mengubah suasana hati Injoo. Haruskah Tae senang mendegar itu, Injoo sudah putus hubungan dengan saingannya. Apakah ini pertanda bagi dirinya untuk kembali melangkah?

"Injoo ...," panggil Tae, haruskah ia katakan perasaanya sekali lagi?

Injoo menatap Tae, menunggu kalimat yang akan pria itu ucapkan. Saat Tae hendak bersuara lonceng pintu berbunyi dan mengharuskan Injoo kembali ke tempat seharusnya. Taehyung menatap Injoo dari tempat ia duduk. "Berikan aku kesempatan, lagi."

"Maukah kau mencobanya?" Tanya Tae tanpa Injoo dengar dan lihat. Tae berjalan mendekat ke Injoo, berpamitan pada gadis itu.
sangat sulit mengontrol perasaanya, Tae belum menyerah, atau tak akan menyerah.

*******

Jimin terpaksa menaiki angkutan umum untuk sampai ke kedai. Masih gelisah dan semakin gelisah karena Seokjin belum menunjukkan batang hidungnya selama dua jam semenjak ia sampai. Sungguh Jimin frustasi, apakah Hyeong-nya bertemu Injoo?

Tidak, tidak mungkin. Seokjin paati langsung kabur sama seperti dia. Jimin menggigit kuku ibu jarinya cemas, ini semua salahmu Jimin, andai saja kau tidak lupa pasti kau tidak bertemu Injoo.

Salahkan Jimin yang telah tanpa sengaja membuat kegalauan Hyeong-nya semakin parah, lihatlah Seokjin memarkirkan mobilnya di depan sungai. Tempat yang sepi, suara aliran air dan angin beradu mengisi kesunyian di sana.

Seokjin menatap kosong ke depan, mencoba kembali mengingat pertemuan pertamanya dengan gadis galak dan cereboh itu. Seokjin bahkan masih tidak percaya ia jatuh cinta pada pandangan pertama.

Ingat saat pertama kali ia mengecup bibir manis gadis itu, pertama kali memeluk gadis itu, ingat saat-saat ia menggoda gadis itu. Seokjin tertawa kecil mengingat wajah lucu Injoo yang termakan godaannya.

Lucu sekali, Seokjin ingin melihat wajah lucu itu lagi, menggoda Injoo lagi dan lagi. Seokjin rindu, sangat rindu hingga mengubah tawa tadi menjadi isakan pilu.

My Ahjussi Where stories live. Discover now