part 7 - Kencan

4K 228 25
                                    

Siang ini Injoo pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Jimin, dengan sedikit polesan di bibir dan area mata membuat gadis itu terlihat bertambah cantik dari biasannya. Pakaian yang ia gunakan juga tidak seperti biasannya. Injoo tidak lagi memakai seragam bar milik Hoseok, ia memakai hotpans putih dipadukan dengan kemeja biru liris putih yang sedikit kebesaran dan juga tas selempang. Tidak lupa Injoo membeli buah dan bunga untuk Jimin.

Injoo masuk ke dalam ruangan Jimin dirawat, terlihat kekecewaan di wajahnya saat melihat keadaan ruangan yang kosong, mungkin Jimin sedang jalan-jalan bersama Seokji . Injoo pun meletakkan buahnya di atas nakas dan mengganti bungan disana dengan bunganya.

Injoo berbalik badan dan dirinya di kejutkan akan kehadiran Jimin, "Astaga!" Injoo memegangi dadanya.

"Wae, kau terkejut?" tanya Jimin tanpa rasa bersalah sama sekali, ini sudah dua kali Jimin mengagetkan Injoo.

"Eoh! Kau ini seperti hantu yang tiba-tiba muncul." Omel Injoo, sementara Jimin tertawa sambil naik ke atas brankar.

injoo melirik ke sekitar ruangan, bibirnya mengerucut karna tidak menemukan sosok yang dicarinya.

"Dia sedang di kantin." Ucap Jimin yang mengerti akan gelagat Injoo.

"Siapa?"

"Seokjin hyeong."

"Yang bertanya." Kekeh Injoo, sementara Jimin menunjukkan ekspresi datarnya.

"Itu balasan karna kau mengejutkan ku."

Mereka pun tidak dapat menahan tawa lalu tertawa bersama.

"Wah ... kalian terlihat sangat akrab sekali." Keduanya pun menatap ke sumber suara dan berhenti tertawa. Itu Seokjin.

"Kupikir itu karna Jimin memiliki aura yang menyenangkan, dia lucu." Celetuk Injoo dengan sedikit tertawa dan senyuman lebar.

"Kupikir itu aura milikmu." Timbal Jimin.

Melihat tingkah kedua orang dihadapannya, Seokjin merasa sedikit panas. Oh ayolah Seokjin, Jimin itu adikmu.

'Aku tidak ingin bersaing dengan adikku' batin Seokjin frustasi.

"Dan kupikir aku lupa membayar makananku tadi." Ucap Seokjin berlalu dari ruangan Jimin.

"Dia kenapa?" heran Injoo.

"Susul dia."

"Kenapa harus menyusulnya?"

"Kupikir dia cemburu ...." Jimin mengelus dagunya.

"Ais ... mana mungkin." Injoo mengibaskan satu tanganya.

Jimin menatap dalam Injoo seolah mengatakan bahwa itu benar adanya.

"Apa aku harus menyusulnya?" Jimin mengangguk cepat, Injoo pun pergi menyusul Ahjussi hidung belangnya.

"Ahjussi, tunggu!" Pekik Injoo.

Injoo mengejar Seokjin dan jalan beriringan dengannya. Injoo memperhatikan wajah Seokjin yang terlihat sedikit kesal, mungkin yang Jimin katakan benar adanya. Menyadari hal itu, Injoo merasa sangat senang.

Injoo menyenggol lengan Seokjin, "Ahjussi."

"Apa?" sahut Seokjin ketus. Injoo tertawa dan berhenti melangkah diikuti Seokjin.

"Kenapa kau tertawa, apa yang lucu?" masih kesal. Injoo membekap mulutnya lalu menggeleng.

Injoo merogoh tasnya mengeluarkan benda persegi yang berdering dari dalam sana.

"Eoh, Taehyung-ah."

"Kau dimana? aku sudah sampai di taman."

"Arraseo, aku akan segera ke sana." Injoo pun menutup panggilan ponselnya.

My Ahjussi Where stories live. Discover now