Chapter 9

13 1 0
                                    

Rey menarik lengan Yurie untuk mendekat dan berkata,

"Iya, memang benar."

"Heh?!!!!!!!!"

Mereka semua membulatkan matanya tak percaya, kecuali Rey. Krishima yang mulanya hanya bermain-main, mendapat jawaban yang tak terduga dari pria misterius di hadapannya.

Sedangkan Yurie hanya mematung mencerna perkataan Rey barusan. Wajahnya kini sudah merah padam, ditambah lagi Rey yang merangkulnya.

"Kalian berharap aku berkata seperti itu kan?"

Situasi yang diputar balikkan dengan begitu mudahnya oleh Rey. Membuat mereka yang ada di sana merasa terkejut dan kecewa.

"Hah??!! Pemberi harapan palsu!" Teriak Talasia dan Krishima heboh.

Talasia dan Krishima segera menarik Yurie lalu membisikan sesuatu. Dengan posisi memojok dan bertingkah seolah-olah curiga dengan Rey.

"Dilihat dari mana pun, dia itu menyukaimu Yurie. Jangan menyerah." Bisik Krishima.

"Dia hanya perlu dorongan, biasanya para pria memang begitu, Sok cuek." Talasia menimpali.

'Otak kalian korslet!' batin Yurie seraya memutar bola matanya malas.

Sesekali mereka mendongak kearah Rey, dan membisikkan rencana yang tidak masuk akal. Yurie tidak serius mendengarkannya, ia hanya diam dengan ekspresi malas.

"Apa kalian sudah selesai, aku benar-benar tidak punya waktu." Suara berat dan khas dari Rey, membuatnya terlihat semakin menarik di mata Yurie. Tapi tidak dengan orang lain, mereka akan mengira Rey adalah perokok berat.

Talasia dan Krishima mengangguk dan melempar senyum yang dibuat-buat. Mereka menuntun Yurie untuk berdiri di sebelah Rey. Posisi mereka berdua berdampingan bagai sepasang kekasih, di mata Talasia. Dengan terus melempar senyum, Talasia dan Krishima segera menjauh dari insan yang terlihat bahagia

Yurie menghela nafas lega setelah mereka berdua melangkah pergi, meninggalkannya dan Rey berdua.

"Ayo."
Rey menawarkan tangannya untuk di genggam oleh Yurie.

Dedaunan kecil diterpa oleh angin, beterbangan di sekitaran mereka. Baju yang didominasi oleh hitam dan cokelat. Dengan masker putih menutupi mulut nya. Menambah kesan misterius dan dewasa pada pria di hadapan Yurie.

Situasi yang sama seperti difilm romansa pada umumnya.

Yurie sempat ragu. Perlahan tangannya terdorong untuk menyentuh tangan Rey. Dengan cepat Rey menggenggam tangan Yurie erat, dan menariknya menuju festival.

Yurie merasakan hal yang sama saat mereka berdua berada di tebing. Poni panjang Yurie tersingkap, memperlihatkan wajahnya yang masih tak menyangka akan hal ini. Baju rompi berwarna biru tua dengan jubah sepanjang siku berwarna hitam. Celana hitam dengan tambahan sepatu boots hitam mampu menyembunyikan identitasnya sebagai seorang putri Yukki.

Begitu pula dengan pria didepannya, yang mampu menyembunyikan sisi gelapnya. Mampu menyembunyikan hawa pembunuhnya. Yurie masih tidak tahu, apa tujuan Rey menculik dirinya. Dan juga tujuannya dalam mengikuti festival ini.

"Rey, apa ini permen apel?"

"Entahlah."

Yurie mengendus dan memperhatikan permen itu secara seksama. Tangan Rey keluar dari sakunya dan mengelus pucuk kepala Yurie.

"Gohan."

Detik berikutnya, Rey tersadar dan menarik tangannya kembali ke sakunya. Tatapan bingung dari Yurie terus menyerangnya.

I Found You (Ice And Fire)Where stories live. Discover now