Chapter 6.

9 1 0
                                    

"Kalian menghalangi jalanku."

Dasar bodoh!, Bisa-bisanya dia berlagak sesantai itu. Rey berjalan sampai di depan ku, ia terlihat memainkan jari-jarinya yang bersulut api merah delima. Apa jangan-jangan dia ingin membunuh mereka semua?. Tidak-tidak, aku tidak bisa membiarkan ini.

Para utusan itu sepertinya tidak takut dengan ancaman Rey. 'ku mohon, kalian jangan melawan orang ini'

"Serahkan Putri Yukki pada kami!" Tungkasnya dengan menodongkan senjata nya.

"Tidak mau."

"Dasar iblis."

Seperti biasa Rey membiarkan orang lain menyerangnya terlebih dahulu. Entah apa rencananya, tapi ia pasti akan menghabisi musuhnya ketika musuhnya kehilangan banyak tenaga atau energi.

Serangan demi serangan dilancarkan oleh para utusan kerajaan. Mereka menyerang Rey dengan keroyokan. Bukan utusan namanya jika kemampuan mereka hanya sebatas rata-rata.

"Ground wave!!" Terjangan tanah langsung menghampiri Rey. Disusul oleh hujan panah dan pukulan tangan besar.

Author pov

Rey tak tinggal diam, ia menyulutkan apinya dari arah samping. Tapi, gundukan tanah berhasil menghadang api merah Rey.

Yurie yang menyaksikan pertarungan itu, tidak tahu apa yang harus ia perbuat. Energi sihirnya saat ini tidak sanggup mengeluarkan es. Bergerak pun ia masih kesusahan.

Whoossss.....
Brakk........

Bebatuan gua mulai berjatuhan, ratusan anak panah memenuhi lantai tanah gua yang bergelombang.

Dengan sekali jentikan jari, api menyulut dari segala arah. Lima utusan istana adalah sasaran utama dari api tersebut. Kobaran api yang besar membakar mereka semua, jeritan keras pun menggema dalam gua.

Yurie tidak bisa membiarkan ini terjadi. Ia tidak tahan melihat pembunuhan didepan matanya. Dengan sekali pukulan ditanah, Yurie menciptakan sebuah gunung es yang menyelimuti mereka berlima. Api merah Rey perlahan padam disertai dengan suara jeritan yang berubah menjadi suara rintihan.

Rey menoleh kebelakang dan menaikan satu alisnya. 'apa yang dipikirkan gadis bodoh ini' ucapnya dalam hati. Yang dia lihat hanya mampu membalas tatapannya seakan-akan berkata 'jangan bunuh mereka.'

Rey menarik tangan Yurie dengan sedikit kasar untuk menjauh dari sana.

*****

Seperti biasa setelah memburu monster, Rey dan Yurie akan menjualnya ke toko khusus disebuah desa. Mereka berdua dapat keluar masuk desa dengan menyamar.

Mereka akan melihat misi yang tertera dipapan khusus misi. Jika misi sudah tuntas, maka akan terdapat tanda centang. Disana misi terbagi dengan 3 level. Level 1 merupakan misi yang termudah. Biasanya hanya mengurangi jumlah populasi monster pengganggu. Level 2 merupakan misi dengan tingkat kesulitan sedang. Dan level 3 adalah misi tingkat atas dan merupakan tersulit.

Saat bersama Rey, Yurie Pernah menghadapi level 1 dan 2. Ia berharap tidak akan menghadapi level 3.

Kali ini Rey mengajaknya ke sebuah tempat yang cukup tersembunyi. Yaitu tempat diantara bangunan utama.

Yurie merasa sedikit ngeri, melewati lorong panjang dan gelap. Tidak ada penyinaran disana, hanya ada beberapa tong sampah dan kucing liar disana. Bau yang cukup menyengat juga mengiringi perjalanan mereka.

Sebuah bangunan yang cukup besar menjadi ujung dari lorong panjang ini. Yurie membaca tulisan yang terpampang diatas pintu masuk.

'kedai kopi?' pikirnya dalam hati. Bentuk huruf di tempat ini berbeda dengan huruf yang Yurie kenal. Tapi berkat ingatan Putri Yukki yang masih melekat, ia bisa membacanya tanpa kesulitan.

I Found You (Ice And Fire)Where stories live. Discover now