Chapter 10.

18 0 0
                                    

"Bagaimana Yurie, apa rencananya berhasil?"

Mata Talasia dan Krishima menatap Yurie dengan penuh harap. Berharap akan terjadi sesuatu pada mereka. Tapi sayangnya Yurie memalingkan wajahnya, dengan ekspresi bingung.

"Eto...., Aku lupa."

Doeengggg

Ekspresi mereka langsung berubah.

"Oh, aku mengerti!" Kepalan tangan Talasia memukul telapak tangannya pelan. Wajahnya menunjukan sebuah keseriusan.

"Aku juga memikirkannya." Krishima tampak memegang dagunya berpikir.

Yurie bernafas lega. Akhirnya, mereka berdua mengerti posisi Yurie yang tidak lebih dari seorang teman bagi Rey. Bahkan kata teman masih jauh, antara korban dan penculik.

Aura disekitar mereka terlihat berbeda. Talasia pemilik sihir api, dengan parasnya yang cantik dan ramah. Baju semi Jirah yang didominasi warna merah dan rambut berwarna senada.

Sedangkan Krishima mempunyai bakat pedang. Ia mampu menggunakan tiga pedang sekaligus. Dia juga pandai berstrategi dalam pertarungan, tapi tidak dalam percintaan. Rambut jabrik berwarna biru dan warna mata senada. Pria ini masuk dijajaran pria tampan. Jika dibandingkan dengan Rey, Rey terlihat lebih dewasa dan dingin. Berbanding terbalik dengan Krishima yang polos dan hangat.

"Ternyata pihak pria masih kurang peka."

"Kita masih perlu rencana lain untuk memberi dorongan cinta."

"Hah?"

Ternyata realita tidak sesuai dengan ekspektasi yang dipikirkan Yurie. Mereka masih saja berpikiran tentang masalah rencana konyol mereka.

*Di waktu yang sama.*

"Bodoh!, Kalian begitu bodoh! Menangkap gadis saja tidak bisa! Sia-sia aku memberikan kalian ramuan berharga itu!"

Tangan Dorion terkepal kuat, emosi serta kegelisahannya tidak dapat ia tutupi lagi.

"Maaf yang mulia, yang menjadi masalah adalah putra iblis api. Dialah yang menjadi ancaman besar bagi para utusan." Keadaan ruangan menjadi hening, pikiran Dorion masih berkalang kabut. Kemampuan putra Tanos memang tidak diragukan lagi kehebatannya.

Raja Dorion, adalah saudara kembar dari Raja Damian. Beliau adalah Mentri pertahanan di Kerajaan Furchiana. Dengan rencana liciknya ia menjebak Raja Damian, mengurung beliau di dinding es yang menyelimuti seluruh badannya. Lebih tepatnya dibekukan.

"Gouka, aku ingin kau menghentikannya." Jari telunjuk Dorion menunjuk langsung orang yang akan menghentikan Putra Tanos.

Mulutnya sedang mengunyah biskuit cokelat menjadi terhenti. Kepalanya mendongak keatas menatap sang raja, yang berdiri didepan singgasana yang suram. Pakaian serba hitam dengan bandana merah pekat menjadi ciri khas yang dimiliki gadis berusia tidak lebih dari 20 tahun ini.

Ia terkekeh geli dengan tugas yang diberikannya kali ini. Biskuit yang ada di genggamannya segera ia habiskan.

"Hei, Raja sedang berbicara denganmu." Seorang pria yang duduk didepannya menendang sedikit kaki Gouka di bawah meja.

"Aku tidak mau berbagi denganmu." Gouka memeluk biskuitnya, dengan tatapan mengintimidasi pria yang didepannya. Seakan takut biskuitnya di curi.

Satu tepukan di kepala sang pria mengingatkannya untuk berpikir ulang tentang gadis didepannya ini. Ia tidak menyangka bahwa gadis polos didepannya adalah pembunuh berantai berdarah dingin.

"Hihihihihi...... Aku sangat ingin menemuinya."

***
Perayaan festival panen raya telah usai, orang-orang saling bergotong royong untuk memindahkan barang dagangan mereka. Sekarang, hanya stand kosong yang memenuhi area lapangan. Tidak ada orang lagi di sana, hanya kucing dan anjing liar yang memakan makanan sisa di tong sampah.

I Found You (Ice And Fire)Där berättelser lever. Upptäck nu