Chapter 5

12 1 0
                                    

Crasshhhhh.....

Dengan sekali tebasan api, Bos Gajah itu langsung terbelah menjadi dua. Aku tercengang melihat kemampuannya, yang mengejutkan.

Ha? Apa tadi dia tidak serius bertarung?

Dia mampu mengendalikan berapa persen energi yang harus dia keluarkan. Sementara aku? Aku hanya tahu cara menghempaskan energiku tanpa tahu cara mengendalikannya. Bodohnya aku.

Dengan sekejap mata, monster itu langsung hangus terbakar.

Aku mencoba berdiri dengan bantuan pohon dibelakangku.

"Cihh, aku tak mampu mengendalikan keinginan membunuhku." Ia bergumam, tapi masih bisa aku dengar. Ia terlihat menatap abu monster gajah yang terbang terbawa angin.
"Kumpulkan taring mereka. Itu akan berguna." Ucapnya lagi, yang lebih terdengar perintah.

Sebenarnya apa tujuannya menyandera ku? Menjadi budak?

Hari sudah semakin senja. Menurut ingatan Putri Yukki, para monster akan lebih banyak keluar dimalam hari. Apa malam ini aku tidak dapat tidur lagi? Aku rindu tidur.

Author pov

Setelah melakukan pertarungan dengan para monster gajah, mereka berdua memutuskan untuk istirahat.
Walupun ini tanpa persetujuan Yurie. Saat mereka berdua duduk dalam keheningan malam, Yurie hanya diam tak berkutik. Ia hanya melihat apa yang dilakukan pria didepannya.

Ranting pohon kering yang sengaja dikumpulkan diberi sedikit api merah nya. Cahaya terang keluar dengan sedikit warna kemerahan. Ia menusuk daging gajah itu setelah dipotong dadu tadi.

Yurie sangat ingin membantu, tapi ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Jadi Yurie memutuskan untuk diam saja.

Bau dari daging segar yang dimasak menusuk hidung Yurie. Harus ia akui, Yurie kini sedang lapar setelah menguras habis energinya.

Daging itu pun matang. Anak iblis menyodorkannya pada Yurie.
"Makanlah." Suara berat dan pelan memecah keheningan malam. Banyak sekali pertanyaan yang ingin ia sampaikan kepada pria didepannya. Tapi, Yurie begitu takut, padahal hanya bertanya.

Yurie tampak ragu memakan daging monster gajah yang sudah ditangannya. Ia beberapa kali mengendus bau dan memperhatikan sangat teliti daging yang ada ditangannya. Ia melihat pria didepannya yang juga memperhatikannya.

Yurie langsung menunduk ketika ia diperhatikan. Yurie sangat takut ketika menerima tatapan tajam dari seseorang yang memiliki aura pembunuh yang kuat.

Detik berikutnya anak iblis itu berpindah tempat. Ia tahu bahwa bocah didepannya terlihat tegang dengan kehadirannya.

Setelah hilangnya anak iblis dari pandangan Yurie, ia mulai mencoba daging yang mulai dingin.

Hanya satu gigitan.
"Hm? Enak." Gumamnya. Yurie mengambil roti dari tasnya, dan memakannya bersamaan dengan daging panggang. Rasanya yang gurih dipadukan dengan lembutnya roti membentuk rasa baru yang sulit dijelaskan.

Yurie sangat menikmatinya, sampai gigitan terakhir.

Dari kejauhan terlihat bayangan yang berjalan pelan. Yurie meneguk ludahnya, ia mengeluarkan sebuah pedang dari tangannya.

Bayangan itu semakin mendekat, dan mendekat. Yurie tak tahan, ia mengeluarkan tombak dari tangan yang lain.

Tap tap tap

Sinar api merah menyinari bayangan itu dari ujung kaki sampai ujung rambut.

Yurie pun dapat bernafas lega, karena bayangan yang ia lihat adalah pria yang belum lama ini terus bersamanya. Dengan membawa segelas air dan memberikannya kepada Yurie.

I Found You (Ice And Fire)Where stories live. Discover now