✨Part 39✨

164 11 4
                                    

Berlanjut....

Mereka sama-sama diam, tak ada yang berbicara sama sekali. Rain karena rasa malu nya dan Bagas yang hanya memperhatikan kekasihnya. Lucu sekali ekspresi Rain saat ini. Menurutnya.

Bagas meniup wajah Rain, membuat sang empunya terkejut. Rain yang tersadar pun langsung turun dari pangkuan Bagas, lalu berdiri dan menutup wajahnya menggunakan tangan. Bagas pun ikut berdiri. Ia terkekeh dengan tingkah Rain yang malu malu tapi mau ini.

"Kamu kenapa?" tanya Bagas menggoda.

"Ihh aku malu tau!" ucap Rain.

"Malu malu tapi mau yah?" goda Bagas lagi.

"Ish kamu apaan sih!" ucap Rain lalu memukul dada Bagas.

"Adooh! Jahat banget sih sama suami!" ringis Bagas namun terkekeh.

"Dih dasar pede!" sinis Rain.

"Haha. Gimana, kamu suka?" tanya Bagas. Rain hanya menganggukan kepalanya. Jujur saja ia masih malu sekarang.

Cup

Bagas mencium bibir Rain sekilas, bibir yang menjadi candunya sekarang. Ia tak akan pernah bosan bosan untuk mengecapi bibir mungil itu.

"Yuk pulang!" ajak Bagas. Rain tersenyum kemudian mengangguk.

Malam harinya Rain sedang membaca novel di kamarnya. Setelah makan malam sederhana dengan Abang nya, ia segera naik ke kamarnya dan membaca novel.

Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu membuat Rain menghentikan kegiatan nya.

"Masuk!"

Pintu terbuka, menampilkan wajah tampan Zaidan dengan senyum merekah di wajahnya.

"Elo bang. Kenapa?" tanya Rain.

"Lo lagi ngapain?" tanya Zaidan balik.

"Ye di tanya, malah balik nanya!" ucap Rain.

"Gue lagi baca novel. Lo mau ngapain kesini?" tanya Rain lagi.

"Ikut gue yuk!" ajak Zaidan.

"Kemana?" tanya Rain bingung.

"Ikut aja, ayok cepet!" paksa Zaidan.

"Masa gue cuma cuma pake ginian sih!" ucap Rain.

Pasalnya ia hanya mengenakan kaos putih polos yang kedodoran dipadukan dengan celana levis pendeknya yang ke tutupan oleh kaosnya.

"Udah gak papa. Gak bakal keluar ke rumah juga" balas Zaidan.

"Iye iye sebentar" ucap Rain lalu menyimpan novel nya di meja.

Langsung saja Zaidan menarik sang adik untuk turun bersama nya. Ia ingin memberi kejutan kepada adik nya ini. Sebelumnya ia menutup mata Rain dengan kain. Adiknya itu sempat protes, namun Zaidan bilang ia mempunyai kejutan untuk nya.

"Bang, ini kita mau kemana sih?" tanya Rain.

Mereka sudah sampai di ruang tamu sekarang. Disana sudah ada dua orang spesial yang Rain tunggu selama ini. Zaidan melakukan ini atas perintah mereka.

"Nanti lo tau" ucap Zaidan.

"Lo gak mau ngerjain gue kan?" tanya Rain was-was.

"Gak lah, yakali!" balas Zaidan.

"Terus ini apa coba?" tanya Rain lagi.

"Elahh bawel banget lo!" ucap Zaidan. Rain mendengus.

"Lo turutin ucapan gue. Gue bakal hitung sampe 3, lo boleh buka penutup matanya" ucap Zaidan.

BAGASRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang