✨Part 25✨

212 12 0
                                    

Rain dibuat terkejut saat ada seseorang yang menepuk pundaknya.

"Ya ampun!"

"Ish ngagetin aja si!" ucap Rain.

"Kenapa bengong?" tanya Bagas lalu duduk di samping Rain. Di susul teman-teman nya yang duduk di kursi kosong.

"Gak papa ko. Eh gimana rapat nya udah beres?" tanya Rain.

"Iya udah" jawab Bagas.

"Eh dede gemes, lo jadi ikut kan?" tanya Reno.

"Gue..Gue__" ucapan Rain terpotong Fero.

"Harus ikut pokoknya, gak mau tau gue!" celetuk Fero.

"Siapa lo kunyuk, ngatur-ngatur adek gue lagi!" omel Zaidan.

"Elahh, calon adik ipar bang" balas Fero.

"Pulang tinggal nama lo!" ucap Bagas.

"Hahahah. Anjirr ngakak gue!" sahut Reno.

"Mampus lo!" celetuk Letta.

"Diem lo cicak!" ucap Fero kesal.

"Sialan!" umpat Letta.

"Gimana, lo ikut?" tanya Riko yang dari tadi diam.

"Gue, ikut deh bang" jawab Rain mantap.

"Gitu dong Rain, dari kemarin kek bilang!" celetuk Letta.

"Aku dukung kamu" ucap Bagas lembut sambil mengelus rambut Rain.

"Makasih" balas Rain tersenyum.

"Ekhem.. Ekhem.."

"Inget woy masih ada jomblo disini" ucap Reno.

"Lo aja, gue nggak. Iya kan?" ucap Fero lalu merangkul Letta.

"Ish lepas gak tangan lo, najis!" omel Letta galak.

"Buset galak amat" ucap Fero.

"Wuahahahah, mampus lo kambing" ledek Reno.

"Udah yuk pulang, udah sore nih" ucap Rain.

"Ya udah kalau gitu, gue duluan" ucap Letta kemudian beranjak.

"Gue anter!" celetuk Fero.

"Najis gue di anter sama lo!" balasnya kemudian pergi.

"Gak nerima penolakan!" sahutnya kemudian menyusul Letta.

"Ada angin apa tu anak?" tanya Zaidan.

"Gak tau. Kek nya ada yg bakal jadi nih!" ucap Reno misterius.

"Udah ayok!" teriak Riko yang sudah berada di motornya.

Mereka mengangguk kemudian berjalan ke kendaraan masing-masing dan pulang.

Sementara itu Letta sedang mendumel tak jelas karena Fero memaksa nya pulang. Bagaimana tidak? Fero menjalankan motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Sungguh Letta sangat ketakutan.

Untung saja dia sampai dengan selamat di rumahnya, kalau tidak. Udah ia bunuh saja si Fero itu. Wkwk!

"Gila, lo kalau mau mati jangan ajak gue!" omel Letta lalu turun dari motor Fero.

"Hahaha, ngapa lo. Takut?" tanya Fero.

"Ya iyalah, secara lo bawa kebut-kebutan. Siapa yg gak takut coba!" balas Letta.

"Iya maaf deh" ucap Fero sambil mengacak rambut Letta.

Letta mematung dengan perlakuan Fero padanya. Bahkan ia merasa pipinya memanas dan perutnya di penuhi banyak kupu-kupu. Ada apa ini?

BAGASRAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang