luvvv

2.3K 150 1
                                    

Jungkook berjalan di dorm tergesa-gesa dengan wajah muram karena masalah tadi.

"Kau kenapa kook?" Taehyung yang penasaran menanyakan adiknya yang akhir-akhir ini menjadi idol yang kontroversial.

"Tidak Hyung, hanya saja aku merindukan lalisa" Jungkook menjawab asal pertanyaan dari Taehyung lalu merogoh sakunya dan mengeluarkan benda pipih yang memperlihatkan foto gadis cantik bermata bulat itu.

"Kalau kau merindukannya kenapa kau tidak menelfonnya?" Ucap Jimin yang sedang menonton televisi.

"Iyah, aku akan menelfonnya" lalu Jungkook mengetik nama yang tertera dan menelfon wanita tersebut.

"Annyeong lalisa"

"Ya kook ada apa?" Suara gadis itu terdengar dari dalam ponsel.

"Ada yang ingin aku bicarakan padamu, serius ini sangat penting!"

"Baiklah, lagipula 1 Minggu lagi aku menyelesaikan tugas ku di China dan akan kembali ke Korea" jawab Lisa kembali.

"Tidak, 3 hari lg aku kesana!" Ucap Jungkook dengan tegas.

"Ta, tapi kook Minggu depan ak~tuttt"

~~~~~~~~~~~

"Aishhh selalu saja memutuskan sambungan telepon sepihak" Lisa melangkah ke balkon hotelnya dan memandang langit yang cerah di pagi hari.

Kemudian sebuah bunyi dering ponselnya mengganggu aktivitas dirinya, Lisa mengangkat ponsel tanpa sadar dia tidak membaca nama tersebut.

"Ya! Jungkook kau lagi?" Lisa terlihat kesal karena pagi-pagi sekali sudah ada yang menggangu nya.

"Lalisa, ini aku"

"Kun? Apa itu kau? Maaf tadi kukira Jungkook" Lisa menurunkan suaranya, dan terlihat dia merasa bersalah.

"Tidak apa2, ini hari Minggu, hari libur dan tidak ada acara YWY. Kau mau ku ajak jalan?" Suara Kun terdengar lembut.

"Sepagi ini? Baiklah kau kesini dan jangan lupa memakai masker!" Lisa menampilkan wajah kesal karena mengingat kemarin Kun tidak memakai masker.

"Iyah sayang..." Kun mengucapkan kalimat keramat itu dengan suara yang benar-benar lembut sampai Lisa pun blushing dibuatnya.

Lisa pov
Astaga dia benar2 selalu membuat ku malu, baiklah mari mandi dan dandan yang cantik lalisa!
Ngomong2 Jungkook mau bicara apa? Kenapa perasaan ku tidak enak yah? Yasudah lah.

Ting tong
Bell berbunyi, cepat-cepat Lisa membukakan pintu kamarnya tersebut dan memperlihatkan sesosok pria rupawan yang sedang tersenyum manis.

"Kun kau sudah sampai? Aku bahkan belum mengeringkan rambut ku, ayo masuk" Lisa mengajak Kun untuk masuk dan menunggu nya.

Kun menduduki sofa dan menunggu Lisa yang sedang berdiri sambil mengeringkan rambut di Depan cermin rias.

Kun berjalan kearah Lisa dan memeluk tubuh Lisa dari belakang dengan posesif.

"Kun sebentar aku sedang mengeringkan rambut ku" ucap Lisa yang terlihat kesulitan karena wajah Kun menelungkup di bahu nya.

"Tidak usah di kering kan, kau terlihat lebih seksi seperti itu" perkataan Kun sukses membuat Lisa tertawa terbahak-bahak.

"Kau ada ada saja" Lisa menggelengkan kepalanya karena ucapan Kun tadi.

"Lis aku sungguh mencintaimu, kita tidak usah pergi jalan-jalan. Aku ingin disini bersama mu" Kun bergumam tidak jelas.

"Baiklah kita tidak akan pergi" ucap Lisa sambil mengusap pipi kun yang berada di pundak nya.

Kun memeluk dari belakang dan menciumi leher jenjang Lisa dengan lembut.
"Ahh kun" desah lisa merinding mendengar nafas kun yang tepat berada di telinganya.
"Yess baby" kun menjawab lalu menyesap kembali leher lisa yang mulus.

"Aku ingin hari ini menghabiskan waktu dengan mu Karena Minggu depan kita sudah tidak bisa bertemu dan kau pun pulang ke Korea" Kun mengecup leher Lisa secara beruntun.

Seperti ada alarm merah yang berbunyi  di otak lisa, seolah memperingatkan nya kalau debaran di dada nya ini salah dan tak pantas. Perasaan ini harus di musnahkan karena dia sudah mempunyai kekasih.

"Aku menginginkan mu Lis" Kun tiba2 mengubah ekspresi nya menjadi serius. Lisa meneguk saliva nya, merasa aliran darah nya berdesir. Ia tahu  wajahnya Sekarang sudah Semerah tomat.
"Aku menginginkan mu sampai gila rasanya" Kun kembali mengucapkan kalimat itu.

Lisa tak mampu menjawab, dia lemah saat Kun menatap nya intens.
Kun menarik Lisa dan melumat bibirnya lembut membuat tubuhnya menegang seolah tersengat aliran listrik.

Perempuan itu tahu, ini begitu salah! Akal sehatnya seolah mengingatkannya untuk berhenti. Otak nya memberi sinyal untuk mendorong Kun dan Meninggalkan nya, member peringatan agar lelaki itu berhenti menciumnya tanpa izin.

Namun, hati Lisa terlalu lemah. Dia tidak bisa menampik fakta bahwa ia sangat menginginkan Kun dan mencintai lelaki itu lebih dari apapun. Bahkan walaupun faktanya ia sudah mempunyai hubungan dengan pria lain, ia merasa berdosa.

Wrong LoveWhere stories live. Discover now