The First Anak Kos

56 4 0
                                    

Walau renovasi rumah sedikit gagal, mau gak mau kosan tetap di buka. Mang dan Bibi beserta anaknya pun akhirnya pulang ke Tasik. Tinggallah aku disini sendiri tanpa ada yang menemani. Dan kembali ditemani oleh suara tokek dan  suara kebun binatang lainnya.

Handphone pun berdering. Biasa, telepon dari mama tercinta.

"Dek, jangan lupa pasang pengumuman, Terima sewa kamar kos, jangan lupa cantumin juga nomor hp adek. "
"Oke siap ma, nanti adek dapat berapa persen nih? Hohoho. "
"Duit terosss. Mama papa udah banyak ngeluarin duit nih. Pokoknya pasang jak dulu iklannya. Tempel di depan pintu. Jangan lupa. Terus jangan lupa bersihin rumah. Ngepel dan sapu-sapu ya sayang."

Wewww.. Aku pun termenung sambil nongkrong di WC. Kapan bersihinnya ya? Ini aja kadang bobo kadang gak pas malam karena ngerjain tugas. Belum lagi kuliah pagi pulang sore. Dan harus bersihin rumah sebanyak 17 kamar dan dua tingkat. Tapi mau gimana lagi, demi menjadi anak yang berbakti ke orang tua, maka ikutin aja keinginan mereka. Lagian cari orang yang mau beberes rumah juga sulit karena aku orang baru di lingkungan sini. Belum banyak yang kenal.

Alhasil rumah berdebu seperti lapangan dan bersarang laba-laba. Pokoknya udah kayak rumah yang lama tidak ditempati. Soalnya aku cuma diem di kamar, bolak balik WC, dan bisa ngebersihin rumah cuma setiap dua minggu sekali.

Jangankan bersihin seluruh rumah, kamarku aja udah kayak TPS alias tempat pengumpulan sampah. Bungkus pop mie udah tergeletak di mana aja. Bau kamarnya udah tidak bisa didefinisikan dengan kata-kata. Antara bau bekas makanan, ketek, keringet, dan bau-bau abstrak lainnya. Bagi yang pernah nonton drama jepang yang judulnya Nodame Cantabile, kondisi kamarnya Nodame gak jauh beda dengan kamarku. Dan sama-sama jarang mandi juga. Huhuhu.

Setelah beberapa minggu memasang iklan yang ditempel di pintu depan, akhirnya ada juga yang kecantol sama kosan ini, walau kosan ini sedikit berdebu.

Namanya Yudi, dia mahasiswa universitas yang dekat dengan ITB yaitu Unpas. Dia beralasan pengen cari suasana baru dan pindah dari kosannya yang lama. Dan akhirnya, Yudi menjadi anak kos pertama masuk ke kosan ini. Dalam hati aku berkata "horee. Akhirnya ada yang mau juga ke kosan ini" . Apalagi Yudi langsung bayar kontan untuk 1 tahun, karena kosan ini emang udah direncanakan menerima sewa kamar untuk tahunan, kalo bulanan aku malas banget nagihnya.

Tapi eh tapi, tidak di sangka. Si Yudi ini sering bawa cewek dong ke kosan. Kadang gonta ganti. Dasar fakboi parah emang. Padahal aku pikir dia anak baik-baik dengan tampang standar mahasiswa yang aktif di BEM. Dia juga sering bawa teman-teman cowoknya di kamar, banyakan dan ribut banget. Sampai-sampai pak RT yang tinggal di rumah sebelah menegurku, dan berpesan agar Yudi dan teman-temannya jangan ribut, karena para tetangga sangat terganggu.

Rasanya pengen aku usir tapi aku gak tau cara ngusirnya gimana. Karena dia juga lebih tua, dan aku sendirian cewek. Ya walaupun aku ini berbadan gagah dan bertampang mas-mas, tapi tetap aja jiwaku ini masih seperti Usagi Tsukino sebelum jadi Sailormoon.

Mau bilang ke orang tua, tapi pasti diomelin. Salah sendiri, kenapa gak liat-liat dulu siapa yang mau ngekos di rumah ini. Dan aku hanya bisa berdoa dan berdoa saja supaya dia diberi hidayah atau cepat keluar dari kosan ini. Soalnya aku percaya, kosan tidak akan berkah kalau isi orang yang ngekosnya pada kayak gitu.

Dan aku percaya bahwa Tuhan sayang pada hamba-Nya karena aku merasa doaku dikabulkan. Tiba-tiba gak ada angin maupun hujan, Yudi dengan wajahnya sedikit ketakutan dan tidak enak, minta tolong agar aku mengembalikan sebagian uang kosan yang telah dibayarkan dengan alasan orang tuanya menyuruhnya untuk pindah, dan uangnya mau digunakan untuk pengobatan orang tuanya yang sedang sakit. Padahal dia baru  3 minggu ngekos di rumah ini.

Karena uangnya sudah di transfer semua ke mama, dan aku gak megang uang sama sekali, maka mau gak mau uangnya minta lagi ke mama. Ya wassalam, aku di interogasi sama mama dengan pertanyaan dari A sampai Z kuadrat. Seperti kuis jadul yang dulu pernah muncul di TV dengan tagline "mengapa begini, mengapa begitu?"

Mamaku berpesan agar lebih berhati-hati dan jangan asal menerima orang yang ingin ngekos di rumah. Oke siap, aku akan mengaktifkan radarku dalam memperhatikan orang-orang yang akan masuk ke rumah ini.

Setelah uangnya dikembalikan, dia pun buru-buru ngacir. Gak tau kenapa kayak yang gak betah. Padahal gak ada apa-apa di rumah ini.

Jadi teringat dengan satu cerita mama.
Katanya pernah ada orang yang masuk ke rumah kita yang di Pontianak karena ingin bekerja untuk bersihin rumah dan jaga ponakanku yang masih kecil. Dan sepertinya orang tersebut niatnya kurang baik, karena bawaannya panas dan ingin cepat keluar dari rumah. Orang tersebut bertahan di rumah cuma 2 jam dong. Setelah itu kabur dan gak ada kabar sama sekali. Padahal semua fasilitas di rumah udah tersedia dan orang rumah gak minta macam-macam. Itu gak hanya satu orang, tapi sudah beberapa orang. Yang bertahan hanyalah orang-orang yang benar-benar mau kerja. Kata mama dan papa ku sih ada doanya agar rumah aman dari orang-orang yang niat kurang baik. Dan sepertinya itu juga berlaku di kosan ini. Aku masih belum tau apa saja doanya. Yang pasti aku yakin, sebelum papa dan mama pulang ke Pontianak, mereka "bersih-bersih" rumah terlebih dahulu, dengan doa minta pertolongan pada-Nya agar anak mereka yang sedang berusaha dalam mencari ilmu dan jauh dari keluarga selalu dilindungi oleh-Nya. Makanya jangan macam-macam loh dengan doa orang tua. Huhuhu.

Dan hal ini memberiku pelajaran juga, agar lebih berhati-hati dalam menerima siapapun yang masuk ke rumah ini. Kita gak tau kan apa yang dipikirkan orang lain, makanya cuma bisa berusaha dan berdoa agar terhindar dari hal-hal seperti itu. Karena kadang manusia sendiri sifatnya lebih setan ketimbang setan itu sendiri. *Tapi kalau ketemu setan beneran mah tetap aja takut.

Tapi setelah Yudi keluar dengan sendirinya dari kosan, beberapa hari kemudian ada cewek cantik banget yang masuk ke kosan ini. Siapakah dia? Nanti deh diceritakan lagi. Hihihi.

Tips :
Aku dikasih tips gila nih oleh temanku yang kadang jarang mandi juga. Kalau anda gak sempet mandi pagi, tapi rambut anda lepek, minyakan, sampai minyaknya bisa di pake buat goreng telor, maka yang anda lakukan yaitu menaburkan bedak bayi ke rambut secukupnya. Di jamin rambut yang awalnya lepek, minyakan, kucel, aneh, dan lain sebagainya, dengan sekejap akan menjadi jatuh seperti rambut yang habis di creambath. Cobain deh.. Hahaha. ᕦ( ͡° ͜ʖ ͡°)ᕤ


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 18, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Ibu Kos KerenWhere stories live. Discover now