>42<

555 86 11
                                    

.
.
.
.
.

Midoriya perlahan membuka matanya. Dia mengedip2kan mata untuk membiasakan cahaya yang masuk ke netranya.

Gadis itu kemudian sadar jika penerangan di tempatnya berada sangat redup.

Dia mencoba duduk dengan memegang kepalanya yang masih terasa pusing akibat obat bius.

Selagi mencoba menghilangkan sakit kepala, midoriya melihat pada sekitar.

"hm? " dia melihat tiga orang yang sepertinya tidak asing. Hingga kemudian dia membelalak. Dia baru ingat jika mereka berempat berhasil dijatuhkan oleh villain.

Ketiga laki2 di sekitarnya belum sadarkan diri, midoriya mencoba menguncang todoroki yang berada di sebelahnya. "todoroki, todoroki-kun, bangunlah!"

Butuh sekitar satu menit untuk membuat todoroki mengedutkan matanya. Otoko itu menampilkan netra dwi warnanya perlahan dan menatap midoriya. "midoriya...? "

"ya, ini aku. "

Todoroki mencoba bangun dengan rasa pusing yang sama. "dimana ini? "

"entahlah... " midoriya kembali menyapu sekitar ruangan temaram itu. Sepertinya kosong dan berukuran cukup luas.

Todoroki kemudian ingat, "bukankah kita sedang melawan villain? "

"ya, tapi kita kalah dan sepertinya mereka membawa kita kesini. " midoriya beranjak membangunkan bakugou dan kirishima. Mereka bangun dan mendapatkan kebingungan yang sama.

"apa2an ini, kita diculik? " tanya kirishima.

"ditangkap, kirishima-kun. " koreksi midoriya.

Bakugou bangkit dan mencoba mencari pintu atau jalan keluar lain. Dia meraba2 dinding dan menemukan satu pintu besi yang terkunci rapat. "sial. "

Todoroki menyalakan quirk apinya untuk membuat penerangan yang lebih baik. Ruangan benar2 kosong dan tidak ada jalur udara sama sekali. Mereka sadar cepat atau lambat udara akan menipis disana.

"bernafas dengan pelan, jangan panik." ujar midoriya, mulai menstabilkan nafasnya.

Bakugou memeriksa pintu itu tidak akan hancur dengan quirk ledakannya. Terlalu tebal. "memangnya tempat ini brangkas atau apa sih? " omelnya.

"tenanglah, bocah keras kepala. " cibir todoroki.

"hah?!"

"sst! " midoriya meminta mereka tenang, dia mendengar suara langkah kaki dari luar.

Langkah itu berhenti dibalik pintu. Tak lama kemudian derit pintu terdengar dan bakugou menjauh dari sana.

"wah, sudah bangun? Kalian cukup kuat juga bisa menghilangkan efek biusnya secepat ini. " ujar mr compress.

Mereka berempat waspada, itu villain yang mereka temui sebelum jatuh pingsan.

"haha, jangan khawatir. Aku hanya diminta mengecek keadaan kalian. Jika kalian sudah sadar, ayo keluar. "

.
.
.
.
.

Dengan keadaan terikat dengan tali khusus yang tidak mempan dihancurkan oleh quirk, mereka berempat diseret menuju ruang terbuka luas.

Mereka tidak tahu dimana itu. Entah masih di kota yang sama seperti saat mereka melawan atau tidak.

Setelah berjalan cukup jauh, mereka sengaja didorong jatuh dihadapan seseorang.

Bakugou kesal bukan main, tapi tali itu menghambat emosinya. Kirishima dan todoroki bangkit berlutut dan memandang orang didepan mereka dengan tajam. Midoriya mengaduh sebelum akhirnya berlutut dengan susah payah.

Treasure-BnHA Fanfict (Completed) Where stories live. Discover now