Bab 11

6.2K 225 0
                                    

Suara kicauan burung menyadarkan aku dari tidurku,aku menghadap ke samping dan kaget.Max tidur di sampingku dengan tangannya yang kupakai sebagai bantal.aku langsung duduk,takut ada yang melihat.Aku berdiri merapikan baju dan rambutku lalu berjalan menjahui dia.aku masuk ke rumah dan melihat lihat, pandanganku berhenti pada ruangan di lantai 3,pintu putih yang besar.aku mendekati dan memegang pintu tersebut,terkunci.

"Apa yang sedang kaulakukan"suara dingin mengagetkanku,max berdiri di dekat tangga menatapku dengan tajam,sudah memakai kaos."Aku hanya berkeliling"jawabku takut, dia mengangguk lalu mendekatiku."Mereka sudah sampai,lebih baik kita turun"katanya,aku mengangguk lalu turun mendahuluinya.

Aku meletakan koper dan tasku di meja dalam kamar.max menyuruhku menempati kamar utama,kamarnya disebelah kamarku sedangkan yang lain dikamar tamu paling ujung.Kamar utama sangat besar, tempat tidur King size berwarna hitam putih, seperti dekorasi kamar ini.jendela dengan balkon yang menghadap pantai,lemari panjang dan kamar mandi yang nyaman dengan bathup yang besar,shower dan lainnya.jendela di kamar mandi cukup besar,menghadap ke pantai.

Aku mengambil kaos dan celana pendek dan masuk ke kamar mandi.
Aku duduk di meja rias sambil mengeringkan rambutku, mengikatnya dan keluar kamar.
Aku menemukan max sedang duduk di luar rumah,aku mendekatinya Dan duduk di sebelahnya.

"Yang lain mana?"tanyaku,max melihat ku Sebentar lalu menunjuk pondok,mereka bermain jetski."Mau nanya max,Aku kapan boleh kerja ya"tanyaku pelan

"Kita baru sampe disini,mending nikmatin Aja dulu pemandangannya" jawabnya sambil mengambil orange juice Dan memberikan ya kepadaku."Tapi lebih cepat lebih baik,kulihat rumahnya juga tidak membutuhkan banyak dekorasi yang baru"Saranku, karena bersama dengan dia lebih lama membuatku tidak tenang.

"Kau bisa bekerja besok,tapi Waktu tidak bisa diubah,kita kembali ke Indonesia sebulan lagi"jawabnya tidak ingin dibantah."Mengapa kau bisa berubah-ubah, kadang bisa menjadi hangat Dan baik kadang juga bersikap Dingin Dan mengebalkan"tanyaku sebal

"Karna kau lupa padaku"jawabnya marah, loh memangnya dia siapa
"Bagaimana Aku bisa lupa kalau Aku baru saja mengenalmu"teriakku bingung. dia menghela napas Dan menutup matanya,lelah.

"Maaf"kataku pelan,dia membuka mata Dan menatapku bingung
"Maaf Kalo Aku Gak bisa Kenal sama kamu,mungkin kamu termasuk orang yang Aku lupain gara gara kecelakaan sialan itu"kataku membuat dia terdiam,kaget mungkin
"Maukah kau membantuku"tanyaku, dia bingung "Bantu Aku ingat tentang kamu"lanjutku,dia kaget.

"Kau tak Akan percaya kepadaku" katanya lagi "hubungan kita terlalu rumit,dan Aku tak ingin kehilangan mu"lanjutnya sambil menggelengkan kepalanya "tolong,aku ingin ingat"kataku putus asa,dia melihatku mengelus pipiku."Tapi jangan pergi"katanya takut

Aku menggeleng Dan tertawa "Aku masih Ada pekerjaan disini" dia tersenyum lalu mengangguk setuju. Aku teriak gembira Dan memeluknya, dia kaget tapi membalas pelukanku Dan tidak melepaskannya

"Max"kataku bingung,mencoba keluar
"Aku Akan membantumu mencoba mengingat,tidak memberitahumu secara langsung"katanya masih memelukku
"Itu sudah cukup"kataku,merasakan dirinya tersenyum Dan lega.

"Kau kuliah di tempat yang sama denganku di New York ,kau selalu berpakaian sederhana walaupun kau berada,itulah yang buat Aku ingin mengenalmu"aku menyimak baik perkataannya,aku memang selalu berpakaian sederhana. "kita pertama Kali bertemu di cafe depan sekolah, kau kerja part time disitu Dan Aku baru saja selesai berolahraga bersama teman.saat itu Aku melihatmu datang ke tempatku,temanku bertanya apakah kau bersekolah ditempat yang sama dengan kami,kau mengangguk tidak malu.saat itu Aku Sadar kau berbeda dengan gadis lain di New York".woah Aku Pernah kerja part time?keren.
"lalu Aku mulai mendekatimu,aku datang ke cafe hampir Setiap hari,tapi suatu Saat kau tidak masuk,aku bertanya ke menegernya mengatakan kau tidak berkerja karna sakit,dia memberikan alamatmu.kau tinggal di apartment yang sama denganku ternyata,tapi apartment ini tidak Pernah kutempati karna Aku lebih sering tinggal dirumah.aku mengetuk pintu Dan menemukanmu membuka pintu dengan Muka pucat Dan Badan yang panas.walaupun kau sakit,wajahmu masih Cantik apalagi Saat kau bingung saat Aku datang.aku langsung menggendongmu Dan merebahkan tubuhmu dikasur,membuatkan teh Dan mengecek suhu badanmu,37 derajat.Aku mengambil obat Dan membuatkan Bubur untumu,awalnya kau menolak untuk memakannya, akhirnya kita membuat keputusan 10 suap selesai.setelah makan kau Minum obat Dan akhirnya tidur.aku menunggumu Sampai kau bangun, Sorenya sekitar jam 5/6 Aku masuk ke kamarmu,mengecek suhu badanmu Dan ternyata panasmu menjadi 39, Tanpa pikir panjang Aku menggendongmu Dan membawamu kerumah sakit.akhirnya kau dirawat, kau kecapean Dan kekurangan hemogoblin,aku menelofon orang tuamu Dan mereka datang setelah kau dipindahkan keruang rawat inap"

"Kau mengenal orang tuaku?" Tanyaku memotong ceritnya,dia mengangguk,lalu melanjutkan ceritanya.

"Saat kau dibolehkan pulang, orang tuamu menitipkan kau kepadaku, mereka Ada tugas di Indonesia Dan harus balik ke eropa, akhirnya Aku mengantarkan mu kerumah,tapi Kau masih harus beristirahat,akhirnya Aku memindahkan semua barangku ke apartmentku Dan menginap di tempatmu Sampai kau sembuh total. lalu kita menjadi dekat,sangat dekat Dan akhirnya kita menjalin hubungan" Aku kaget,kami Pernah berpacaran "kita Pernah berpacaran? Kau mau sama aku"tanyaku tergagap kaget, dia tersenyum Dan mengelus tanganku

"Kita masih berpacaran,karna terakhir kita belum mengatakan kata berakhir,dan kau salah,harusnya kau mengatakan mengapa kau mau bersamaaku"katanya membuatku semakin kaget,aku masih berpacaran dengan dia.
"Sekarang kita bisa mengenal dulu, Gak usah langsung berpacaran, Aku tau kau"katanya tersenyum, aku mengangguk Dan Tanpa Sadar mencium pipinya
"Terima kasih sudah mau menceritakan kepadaku"kataku tersenyum dia mengangguk Dan mengajakku Jalan mengelilingi pulau.

Skinny love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang