~ Part 15 - Nggejok ° Merontokkan~

Mulai dari awal
                                    

"Seksi juga dia....cukup bodoh juga enggak kapok setelah dikerjain kemarin, apa minta tambahan durasi, hmm?" Adree menurunkan Dronenya dan mematikan wifi di ponselnya, mengemas dengan cekatan ke ransel dan berlari ke arah Kania, melepas semua bajunya dan mengejutkan gadis itu saat melompat turun ke kolam.

"Welcome to paradise!" Adree meraih Kania yang mencoba berenang ke tepi menjauhinya. Terlambat, tangan kekar Adree sudah menangkapnya dan mendorong Kania ke tepi sungai dengan semena-mena, gadis itu terduduk beralaskan pasir sungai yang lembut. "Mau apa sih?" gerutu Kania.

"Aduh, mas...jangan..." gadis itu tersentak kaget saat Adree membalik tubuh Kania berposisi membelakangi Adree. "Mau app...ahhh..." tubuh Kania menggelinjang saat merasakan kedua tangan Adree meremas kedua payudaranya dan bibir Adree menjelajahi lehernya.

Makin ranum saja...pikir Adree gemas, Kania makin menjerit dan Adree melepas lilitan kain Kania, lelaki itu perlahan memasuki gadis itu dari belakang, dengan ritme yang semula lembut menjadi semakin cepat. "Mas...mas...Adreee...ahhh.."

Tangan Kania yang bertumpu di batu depannya, menjadi lemah saat merasakan ritme Adree semakin cepat dan mereka akhirnya mencapai klimaks bersamaan, Adree menghujani punggung Kania yang telanjang dengan ciuman-ciuman panas, membuat jejak disana.

Kania terduduk lemas ketika Adree melepaskan pelukannya, dengan senyum penuh kemenangan, pria itu menutup kembali tubuh istrinya dengan kain jarit yang basah.

"Sebenarnya, aku ini istri mas apa budak seks sih..." gerutu Kania.

Adree menoleh dan mendongakkan dagu Kania. "Hei darimana kau mendapat istilah seperti itu? Lagipula ini adalah hukuman untukmu Kania, siapa yang menantang agar aku hanya memakai tubuhmu saja untuk memuaskan hasratku? Hmm...kecuali aku boleh bersama wanita lain?"

"Oke..oke...demi mencegah suami selingkuh, mas boleh melakukan apapun sama Kania..." gadis itu mengumpulkan sisa-sisa harga dirinya dan berdiri, aduh, kakinya masih gemetaran! Adree tertawa lalu menjauh, terjun lagi ke kolam dan membasahi sekujur tubuhnya, mandi mendinginkan pikirannya, sebelum kembali tergoda bermain dengan tubuh Kania. Setelah selesai dan berpakaian, Adree bengong melihat Kania masih di posisinya tadi.

"Kenapa? Mau tambah ronde?"

"Nggak...nunggu mas selesai mandi dulu..." gadis itu berdiri dan berlari kecil menuju kolam pemandian, Adree terbahak-bahak melihat Kania seperti kelinci yang melihat serigala.

"Cepetan mandinya....nanti masuk angin!" Adree berjalan menuju ke lubuk dan menaikkan joran pancingnya, dua ikan besar menggelepar dan dengan gesit Adree membelah perut ikan dengan belatinya dan mengeluarkan organnya, setelah memastikan ikan itu bersih, Adree menusuk ikan itu dengan batang jagung yang tadi disiapkannya dan menaruhnya di ember. Calon makanan siap!

Saat merapikan peralatannya, dilihatnya Kania sudah berganti pakaian dan berlari kecil ke arahnya.

"Hebat! Ikannya besar-besar..."

Adree mengangguk bangga. "Tentu saja, langsung double strike! Adriyan Al Mirza! Gini-gini mas tahun kemarin dapat juara dua kompetisi mancing di pulau seribu...nah, bawa embernya...mas pinjam sabunnya buat cuci tangan..."

Kania menerima uluran ember Adree dan mendahului pria itu menuju ke pondok, terbirit takut kalau-kalau Adree akan menggodanya lagi dan menyeretnya ke arah sungai untuk memuaskan hasratnya. Lelaki itu meringis geli melihat perilaku istrinya lalu menyampirkan ransel di bahu.

Sesampai di pondok, ternyata Kania sudah menyiapkan piring sederhana dengan dedaunan yang sudah dibersihkannya dan melumuri ikan itu dengan bumbu seadanya.

"Ada serai dan daun salam juga di kebun...wah, ternyata tanpa peralatan modern, kita bisa hidup enak di sini.." Kania tersenyum ke arah Adree, membuat lelaki itu mengernyit heran.

GADIS DESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang