Fixed on You ||08

3.6K 275 53
                                    


~Fixed on You~



Clarissa merasa senang. Karena akhirnya ia bisa menginjakkan kaki di sekolah lagi. Jadi dia tidak perlu khawatir karena debaran jantungnya yang akan selalu bekerja lebih cepat jika berdekatan dengan Arion. Dalam perjalanan menuju kelas, Clarissa berjalan dengan wajahnya yang murung. Ucapan Arion tadi pagi masih menganggunya. Bukankah sedari dulu Arion memang seperti itu. Tidak pernah mencintainya.

Harusnya Clarissa sadar itu. Namun, beberapa hari bersama dengan Arion membuat Clarissa lupa akan kenyataan itu.

"Clar!!" suara cempreng itu menggema di lorong. Membuat beberapa pasang mata melihat ke arahnya termasuk Clarissa.

"Yuki!!" Clarissa memeluk Yuki dengan hangat.

"Kau kemana saja? Aku bosan di sekolah hanya bergaul dengan Joshua dan Lucas. Bukankah kau hanya di hukum selama satu hari saja? Tapi kenapa kau libur sangat lama?" cerocos Yuki.

Gadis bersurai panjang itu cemberut. Yuki kesal. Karena Clarissa hilang beberapa hari tanpa kabar.

"Ceritanya sangat panjang. Tidak akan selesai jika kita membahasnya di sini. lebih baik kita segera masuk ke kelas." Ajak Clarissa.

Clarissa benar-benar menceritakan semua yang telah di alaminya pada Yuki. Dan gadis itu menunjukkan berbagai ekspresi berbeda ketika mendengarnya.

"Oh ya Clar, mengenai Arthur. Dia juga kembali hari ini." Ujar Yuki. Setelah mendengar cerita dari Clarissa tentang Arthur.

"Kau serius?"

"Heem. Para siswi banyak yang membicarakannya. Mungkin sebentar lagi dia-" belum juga sempat Yuki menyelesaikan ucapannya, Arthur sudah lebih dulu datang dengan Joshua dan Lucas.

Ketiga pria yang selalu menjadi topik pembicaraan di kalangan para siswi itu tampak riang saling tertawa satu sama lain.

"Pagi cintaa.." sapa Arthur yang tanpa permisi duduk di meja Clarissa.

Clarissa memandang Arthur dengan tatapan jengkel.

"Aku tidak tau jika kau sudah masuk hari ini Clar?" tanya Joshua mendudukkan diri di bangku belakang Clarissa.

"Iya, bukannya kak Arion belum ngebolehin kamu buat masuk sekolah?" sahut Lucas.

"Stop bahas tentang si Arion itu." Ujar Arthur tidak suka.

Lucas terkekeh. "Kenapa? Takut kesaing? Emang yaa.. hal terberat itu bersaing sama masalalu."

Arthur berdecak jengkel mendengar ejekan Lucas.

Mendadak, meja yang tadi hanya di isi oleh Clarissa dan juga Yuki menjadi ramai. Lucas dan Arthur benar-benar ricuh. Mereka membahas dari hal yang tidak penting sampai hal yang benar-benar tidak perlu di bicarakan. Berbeda dengan Joshua yang santai sambil bermain ponsel.

Clarissa mengetukkan jarinya ke meja. Ia menggigit bibir bawahnya. Sambil terus memperhatikan Arthur. Begitu Arthur berhenti bicara dengan Lucas, Clarissa langsung menarik tangan Arthur.

"Kita perlu bicara." Ucapnya. Lalu menyeret Arthur ke tepat yang lumayan sepi. Yaitu ruang musik.

"Waw Clar. Lama tidak berjumpa dan kau langsung mengajakku untuk berduaan di tempat yang sepi dan gelap."

"Apaansih." Sewot Clarissa.

Klik! Bunyi saklar saat Clarissa menyalakan lampu.

Ruangan itu sudah tidak gelap saat pertamakali mereka masuki. Arthur dengan santainya berjalan ke arah sofa panjang dan mendudukkan diri di sana. Matanya bergerak liar melihat seisi ruangan. Bahkan tangan Arthur yang tidak bisa diam mengambil stick drum.

Fixed On YouWhere stories live. Discover now