Fixed on You ||04

3.8K 273 31
                                    

✨Fixed On You✨


Clarissa terengah dengan detak jantungnya yang berpacu cepat. Ia memejamkan matanya begitu erat tidak berani untuk melihat mata Arion. Ciuman Arion berhenti. Arion tidak menjauhkan wajahnya. Masih tetap berada di posisinya. Matanya tidak luput melihat wajah Clarissa yang senantiasa terpejam. Lalu tatapannya turun melihat bibir Clarissa yang sedikit membengkak karena ciumannya.

"Apa kau akan terus memejamkan matamu?" tanyanya. Mengusap lembut bibir Clarissa.

Mendengar itu Clarissa dengan cepat membuka mata. Ia dengan sangat jelas melihat wajah tampan Arion. Clarissa merasa tidak terima karena Arion seperti tidak terpengaruh dengan kedekatan mereka saat ini. Lekas Clarissa memalingkan wajah. Ia lalu mendorong dada Arion untuk menjauh darinya. Memberi sedikit ruang untuk dirinya bangun.

"Kau menyebalkan kak! Kau tau betul apa yang aku rasakan." Dumal Clarissa menekuk wajahnya.

Arion mengabaikan ucapan Clarissa. "Cepatlah. Kemasi barang-barang mu. Kau akan tinggal bersamaku."

"Apa?" perkataan Arion barusan membuat Clarissa terkejut. "Tidak aku disini saja." Tolaknya.

"Aku tidak memberikanmu pilihan Clar. Kau akan aman jika tinggal bersama kami." Arion berdiri. Ia bergerak mencari keberadaan koper milik Clarissa di kamar gadis itu.

"Apa menurut mu aku tidak aman tinggal di rumah ku sendiri? Kau bahkan tau kak, berapa banyak bodyguard di rumah ini. Rumah ini sudah sangat aman bagiku. Lagi pula, mama dan papa tidak akan lama. Mereka akan segera pulang benar kan?"

Arion terdiam mendengar kalimat terakhir Clarissa. kepalanya mendunduk dalam. Arion membasahi bibirnya sebelum kembali mendekat pada Clarissa yang masih setia duduk bersila di atas ranjang.

"Dengar, kau harus ikut dengan ku secara sukarela, atau aku akan memaksamu?" ancam Arion tidak terlihat sedang bermain-main. Membuat Clarissa meringkuk karena merasa terintimidasi.

"Aku tidak mau." Cicit Clarissa. Ia merasa ketakutan dengan sikap Arion yang seperti ini.

"Baiklah." Ucap Arion.

Hanya beberapa detik saja Clarissa dapat bernafas lega mendengar ucapan Arion itu. Karena selanjutnya, tanpa dapat ia duga, Arion mengeluarkan sapu tangan dari saku celana lalu membungkam mulutnya. Membuat Clarissa hilang kesadaran.

"Kau memang tidak pernah berubah. Selalu saja keras kepala. Apa susahnya mengikuti perkataan ku." Terang Arion pada Clarissa yang jelas tidak akan bisa mendengar ucapannya.

Arion mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.

"Kalian sudah di markas?" ujarnya to the point.

"Sudah. Hanya tinggal menunggu kedatangan mu saja." Balas orang yang menerima panggilan itu.

"Aku akan segera tiba." Setelah itu Arion memutus panggilan sepihak.

<<<<>>>>

Begitu sampai di rumah kediaman Bouttier, Arion merebahkan tubuh Clarissa di kamar miliknya. Karena kamar yang akan di tempati Clarissa masih di bersihkan. Setelah memastikan kondisi Clarissa, Arion mengutus salah satu maid untuk senantiasa menjaga Clarissa di kamar.

Arion berjalan munuju sisi barat rumahnya. Menuruni tangga dengan lorong yang gelap. Arion dengan mudahnya membuka pintu setelah melakukan pengenalan sidik jari. Ruangan yang di masuki Arion saat ini merupakan ruang rahasia yang hanya dapat dimasuki empat orang saja. Yaitu dirinya, Arvin, Joshua dan juga Lucas.

Fixed On YouWhere stories live. Discover now