[;] PROLOG🌻

222 54 62
                                    

Happy Reading, Yeorobun🌻
ig: khaerunn.ff

"Bangun, sayangg" terdengar suara teriakan dari mulut seorang perempuan paruh baya yang akrab disapa Mama.

"5 menit lagi, Maa" sahutnya dengan suara khas bangun tidur sambil menarik selimut dan kembali memperbaiki posisi tidurnya.

Tak lama kemudian,
"Kriing..kringg" suara bike bell memecah suasana pagi itu. Berulang kali. Berkali-kali. Hingaa..

"Shhh! siapa sih, berisikk" sembari sempoyongan mengambil langkah kecil menuju jendela. Ia penasaran siapa yang begitu berani menganggu singa betina yang sedang tidur.

Dibukanya tirai jendela, sesaat kemudian fokus matanya jatuh pada sosok laki-laki berbadan tinggi, dengan setelan kaos oblong hitam polos, celana pendek streetwear, dan dipadu dengan sepatu low top putih menambah kesan casual cowo yang sedang berdiri di bawah pohon sambil menenteng sepedanya. Samudra Arka Baraustyn.

"Kringg..Kriing" suara bike bell itu lagi-lagi memecah lamunan Britania Clara Biancalista. Perempuan dengan perawakan yang anggun namun terkenal sedikit judes apalagi kepada lawan jenisnya.

"Kediip woi, kaya kaga pernah liat cowo ganteng aja lu" teriak cowo yang akrab disapa Bara dengan senyum tipis dan iris yang menatap sinis.
"Auah, ganggu lo" dengkusnya sembari menutup keras tirai jendelanya.

"Turunn. Gue tunggu. 5 menit" terdengar suara Bara samar-samar dari balik jendela.
"Bodo" Bianca membatin.

Seperti pagi biasanya, sebelum kakinya melangkah keluar kamar, bianca selalu melakukan ritual paginya. Mandi dan beberes kamar. yaa maklum dia memang terkenal cukup perfeksionis.

Setelah rangkaian ritualnya selesai. Bianca biasanya lanjut untuk sarapan. Dengan setelan rumahan dan rambut yang dicepol tinggi, betapa kagetnya ia ketika iris matanya bertautan dengan iris mata cowo yang familiar. Iyaa, dia Bara.

*****

"Sejam lewat 5 menit" tegur Bara.

"Ngapain lo?" tanyanya judes.

"Nungguin lo ogeb" Bara menyentil kepala bianca.

"Ohh" jawabnya singkat sambil melanjutkan langkahnya ke dapur.

"Gila, dingin beut dah" Bara mengekor

"Suka-suka gue dong"

"Iya sayang iya" godanya.

"Diem gak lo" Bianca melempar tatapan sadis.

"Oke. Diam"

Digombal dengan jurus apapun tak akan merubah watak seorang bianca yang cuek. Namun, tak berhenti sampai disana, usaha Bara untuk membuat Bianca luluh takkan pernah gentar.

*****

"Ehh ada Bara" sapa Biya, Mama Bianca.

"Pagi tante," jawab Bara yang langsung menyambut tangan Biya.

"Bianca, ada temennya tuh" ucap Biya.

"Udah tau, Maa" balas Bianca singkat.

"Bener-bener yak, dia tu moodyan anaknya. Sabar yaa nak Bara." jelas Biya.

"Gapapa kok tan, udah biasa" ucap Bara cengegesan.

Gelagat Bianca yang galak itu justru mengundang gelak tawa mereka yang seketika memenuhi ruangan. Mereka memang tetanggan. Rumah keduanya hanya berjarak beberapa meter. Oleh karena itu, kedua keluarganya terbilang cukup dekat dan akrab.

HI to BYE~Where stories live. Discover now