7,60 %

2.3K 402 117
                                    

Hunkai YAOI
ABO
Rebirth! 18+







Auto flashback chap sebelumnya 😁

Selamat membaca
.
.
#

Seo Jun mengecup ringan sisi leher Jongin dimana area tempat alpha menandai pasangan mereka.
Jongin meneteskan airmata. Walau menolak sekalipun, tubuhnya kehilangan daya tidak bisa melakukan perlawanan berlebih. Belum lagi tubuhnya berlawanan dengan keinginan Jongin.

Jongin mendengar bibirnya melenguh pelan akan tindakan Seo Jun yang semakin memupuk feromon biologis Jongin. Jongin pasrah jika saja dia berakhir menjijikkan di tangan Seo Jun. Hampir saja pikiran itu memenuhi memori saraf Jongin sebelum tendangan yang kuat datang dari sisi tubuh Seo Jun.

Seo Jun berteriak sakit saat terjatuh tiba-tiba. Hantaman yang datang seperti angin itu benar-benar menyakitkan. Seo Jun hampir memaki namun matanya lebih dulu membelalak melihat separuh sosok serigala marah di hadapan nya.

Oh Sehun.

Mata merah pekat yang membara dan aura bengis yang memenuhi seluruh ruangan gedung olahraga ini. Jongin diantara ambang batas kesadaran merasa tercekik. Dia sesak nafas. Jongin meraih leher dengan tangan nya, gerakan membela diri dari haus nya udara.

Seo Jun hanya bisa berdiam beberapa detik sebelum di hajar membabi buta. Seo Jun tentu dalam posisi yang tidak baik. Dia diserang dalam keadaan yang tidak siaga. Serigala dihadapan nya tentu bisa membunuhnya saat ini juga.

"Se...hun." ucapan lirih yang berbaur dengan udara pengap ruangan gedung olahraga menghentikan Sehun dalam detikan jam.

Sehun langsung melepaskan Seo Jun yang wajahnya bahkan sudah tidak terlihat karena penuh dengan darah nya sendiri.

Sehun menghampiri Jongin. Matanya melembut memandang calon pasangan nya yang terbujur melemah di atas matras. Rasa khawatir kini meledak dalam hati Sehun. Aroma feromon Jongin yang manis kini menyeruak sesaat setelah Sehun mengendalikan feromon miliknya.

"Se..hun." Jongin terengah saat Sehun mengelus lembut pipinya. Sehun masih dalam bentuk tubuh manusia nya namun telinga bahkan matanya milik serigala. Bulu halus berwarna salju ada di sekitar wajah Sehun dan tangan nya. Sedikit memerah karena percikan darah Seo Jun. Mata serigala Sehun yang memerah sudah berubah ke warna asli mata Sena. Jongin pernah melihat mata Sena yang kebiruan.

Diantara rasa libido yang memanas, Jongin merasa lega sekali begitu melihat Sehun ada di sini. Jongin merasa lega sekali sampai airmatanya kembali menetes.

"Kamu aman. Aku disini." Sehun menggertakkan rahang saat memeluk Jongin dengan penuh rasa sayang.

Ini juga bukan posisi yang baik untuk Seyun dan Jongin. Jongin sedang dalam fase heat. Sehun tanpa peduli lagi bagaimana Seo Jun dengan tanpa beban, Sehun menggendong Jongin dalam dekapan.

Jongin kini menyurukkan kepala pada Sehun, bergelung di sana. Merasa kini aman, belum lagi aroma Sehun begitu menenangkan dan mengundang Jongin untuk menyerahkan diri.
Jongin tidak akan menolak Sehun untuk membantunya. Membantunya lepas dari rasa sakit heat ini.

.
.

Seorang pria keluar dari sekat dinding ruang ganti pakaian di gedung olahraga. Berjalan pelan ke arah Seo Jun yang terkapar. Bertumpu kaki melihat lebih dekat Seo Jun.
Dada Seo Jun yang masih bergerak seirama tarikan nafasnya menandakan kalau dia masih hidup.

"Keberuntungan mu baik sekali hari ini. Kau bahkan masih hidup setelah di hajar habis-habisan." Dengusan sinis keluar dari bibir pria itu.

Seo Jun tidak membuka matanya. Mungkin dia tengah tidak sadarkan diri.
Pria itu berdiri sambil menatap mencemooh pada Seo Jun. Mengambil ponsel selular dari saku.

"Laporan dari Mino." Ucapnya begitu terhubung dengan seseorang di seberang telepon.

"........"

"Yang mulia muda itu sedikit berbeda. Dia punya kekuatan klan valko di saat purnama penuh. Bahkan tidak di saat purnama, dia bisa menggunakan seperkian kecilnya jika dia mau."

"......."

"Baik, Yang Mulia."

Ponsel di simpan kembali begitu dia selesai berbicara. Melirik Seo Jun lagi, "Kau bukan tandingan nya." Gumam Mino. Kemudian berjalan keluar gedung olahraga.

.
.

"Siapa yang kau bawa Sehun?" Baekhyun mengoceh begitu keluar dari kamar. Menginterogasi Sehun dengan pandangan tajam menusuk.

Adiknya itu datang tiba-tiba dengan mobil yang di parkir sembarangan dan menerobos masuk rumah Baekhyun sambil menggendong pria manis yang tengah dalam fase heat.

Baekhyun yang seorang omega tahu keadaan langsung membantu Sehun memberikan perawatan. Pria manis lagi mungil nan semampai itu sudah diberi supresan pereda sakit dan obat bius oleh Baekhyun.

Sehun masih diam. Keringat di pelipisnya dan nafas yang memburu menandakan ia juga tidak dalam keadaan yang baik-baik saja.

"Pergilah ke kamp. Chanyeol disana bersama Dean dan anak-anak klan." Baekhyun memberikan pil kecil pada Sehun. "Untuk saat ini biar dia disini. Kau pergilah dan jangan datang sebelum aku menguhubungi mu."

Sehun mengerti. Sesaat sebelumnya dia juga ikut terpancing feromon Jongin. Tapi Sehun masih memegang kendali tubuhnya karena Jongin sudah diketahui adalah calon pengantin nya. Calon pengantin nya harus di tandai dengan sakral. Dengan ritual resmi klan Sehun.

Sehun bergegas akan keluar rumah sebelum di panggil Baekhyun.
Sehun menoleh, "ada apa?"

"Kau harus bercerita semua hal padaku nanti."

"Itu akan memakan waktu sehari semalam suntuk."

Baekhyun melotot marah.

"Baiklah." Sehun mengalah, " Tolong rawat Jongin dengan baik. Aku akan memberi alasan kepada orangtua Jongin karena menunda kepulangan."


.
.






Siapa yang menunggu?
Sampai bertemu lagi di chap selanjutnya :)

09/05/2020

09/05/2020

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Stay With MeWhere stories live. Discover now