7,15%

2.5K 411 52
                                    

Hunkai YAOI
ABO
Rebirth! 18+

.

.

"Sebenarnya apa hubunganmu dengan Sehun?"

Jongin terkejut saat di hadang Kibum di lorong menuju perpustakaan dan di beri pertanyaan yang sarat akan kemarahan dari wajah Kibum.

"Kami-"

"Apa kau tertarik pada *angsa putih?"

*Angsa putih : pangeran, bangsawan, pria mapan, pria tampan.

"Kibum-"

"Mungkin Taemin tidak menyampaikan pesanku tempo hari." Kibum meneliti Jongin dari ujung kaki sampai ujung rambut. " Jangan mencoba merayu Sehun. Aku kekasihnya dan kau mau merebut kekasih orang lain? Kupikir kau anak baik-baik."

Jongin bahkan belum mengeluarkan penjelasan dan Kibum sudah menyerangnya membabi buta. Dan begitu selesai memberi ancaman, Kibum pergi meninggalkan Jongin di lorong sepi itu.

.
.

.

Jongin tanpa sadar menghela nafas pelan. Jongin tengah meraba beberapa buku yang disusun rapi dalam rak lemari buku perpustakaan tapi pikiran nya melayang pada kejadian pagi ini. Belum lagi Sehun yang tetap datang mengikutinya.

Saat dimana Sehun memberitahunya bahwa pria itu adalah takdir pasangan werewolf Jongin, meminta Jongin untuk menerimanya, Jongin hanya diam sampai sekarang. Kalau ditanya hati, tentu Jongin sudah merasa nyaman dengan pria itu. Namun Jongin yakin akan banyak masalah yang muncul begitu mereka bersama. Teman-teman Sehun mungkin akan membencinya. Belum lagi Kibum.

Jongin menarik asal buku. Dia merasa tidak punya energi hari ini untuk maraton membaca  buku. Tapi waktu mendapatkan kelas masih terlalu lama dan Jongin akan bosan jika berkurung di asrama.

"Sendirian?"

Jongin menoleh dengan perasaan kaget luar biasa dengan mata membesar.

Pria dengan wajah nakal dan kekanakan bersamaan itu tertawa menampilkan gigi rapi, "Apa aku mengejutkanmu? Maaf."

Jongin merasa malu. Dia pasti beraksi dengan berlebihan. Jongin mengangguk.

"Boleh aku bergabung denganmu disini?"

"Silahkan."

"Namaku Song Mino."

"Jongin Kim." Jongin menerima uluran tangan Mino.

"Rasanya melelahkan berjalan kemari. Aku tidak tahu kalau lorong itu terasa panjang sekali saat jalan kaki."

Jongin tertawa mendengarnya,"Apa baru ini kamu melewatinya?"

"Ya, aku jarang ke masuk kelas." Cengir Mino pada Jongin.

Mino yang easy going dengan mudah mengobrol dengan Jongin. Jongin juga merasa baik-baik saja. Mino ternyata lebih ramah dari wajahnya. Sejenak Jongin melupakan kesusahan hati yang di buat Kibum.

.
.

.

"Sehun."

Sehun yang sedang berbicara di ponsel segera menoleh, menaikkan alis nya sebelah saat melihat Taemin tengah bersedekap memandangnya.

"Aku akan menghubungimu lagi nanti," sehun mematikan sambungan telepon dan memasukkan ponsel dalam saku. Mengubah fokus pada Taemin, "Ada apa?"

"Aku tidak mau mencampuri urusanmu tapi karena ini menyangkut Jongin maka aku akan bicara. Jangan samakan Jongin seperti Kibum."

Sehun kini bersedekap tangan di dada dan memandang tanpa ekspresi.

Taemin tidak peduli dan lanjut berbicara, " Kibum bukan lawan yang mudah untuk Jongin. Jongin tidak tahu apapun."

"Apa yang sedang kau bicarakan?"

Urat-urat kekesalan muncul di pelipis Taemin, apa Taemin berbicara dengan batu barusan?

"Perhatikan saja langkahmu. Aku akan perhatikan langkahku." Sehun pergi begitu saja meninggalkan Taemin. Taemin berkedip dengan bingung. Pembicaraan itu bahkan tidak sampai memakan waktu satu menit. Harusnya Taemin yang pergi lebih dulu.

.
.

Sehun pergi ke perpustakaan. Tungkai yang panjang membuatnya sampai lebih cepat.
Jongin suka membaca buku, Sehun dapat merasakan keberadaan pria manis itu di sini.

Bersama orang lain.

Sehun mengeryit. Merasa feromon asing yang baru di baui nya sekarang. Orang asing itu seorang werewolf, dia seorang alpha.

Sehun memberi kartu ID pada Mrs. Swan dan meneliti ke bagian rak-rak lemari mencoba untuk melihat orang lain.

"Apa kau mencari temanmu?"

Sehun beralih pada Mrs. Swan, "Ya. Aku pikir dia disini sekarang."

"Jongin Kim?"

"Anda mengenalnya?"

"Dia anak yang manis. Hampir setiap hari ke sini."

"Ya. Dia manis."

Mrs. Swan tersenyum dan mengembalikan kartu ID Sehun. "Selamat membaca."

"Terimakasih nyonya Swan." Sehun berjalan ke arah rak-rak buku.

Menghampiri Jongin yang tengah membaca buku dengan orang asing dalam satu meja.
Sehun menarik asal buku dan duduk di sisi Jongin, berhadapan dengan si orang asing. Sehun tidak mengenal siapa pria ini.

Jongin tercekat. Saat Sehun datang rasanya Jongin hampir tercekik kehabisan nafas. Tangan Jongin menepuk lengan Sehun.

Sehun menoleh dan mendapati Jongin yang aneh, "Kamu baik-baik saja?" Sehun lupa kalau Jongin akan terganggu oleh feromon yang otomatis menguar saat werewolf alpha dalam keadaan waspada.

Sehun menyeka pelipis Jongin yang sedikit basah karena keringat. Merasa menyesal kemudian. "Aku akan minta nyonya Swan menaikan suhu ruangan."

"Tidak perlu. Aku hanya tiba-tiba merasa kesulitan bernafas. Mungkin debu dari buku."

Suara menahan tawa terdengar dari seberang meja. Mino hampir kelepasan tertawa saat Jongin mengatakan buku itu berdebu. Nyonya Swan akan marah jika mendengar ini.

Sehun memberi death glare pada Mino.

"Jongin, aku akan masuk kelas. Terimakasih sudah memberiku tumpangan meja."

Jongin tersenyum. "Bukan hal yang besar."

Sebelum pergi Mino sempat bertatapan dengan Sehun yang terlihat sekali tidak menyukainya. Tersenyum mengesalkan dan berlalu.

.
.

Sehun mendengus kesal. Siapa sebenarnya bocah itu?





04/04/2020

04/04/2020

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.






Stay With MeWhere stories live. Discover now