9

11.5K 1.3K 136
                                    

"Kau hanya datang sekilas namun sangat membekas."

***

Michelle bernafas lega ketika melihat mobil Rifqi yang terparkir di sana bukan motornya. Kali ini Michelle tidak perlu berada dalam jarak yang cukup dekat dengannya padahal posisi itu sangat diidamkan oleh kaum hawa.

Sebelum Rifqi memasuki mobilnya, dia membukakan pintu mobilnya untuk Michelle terlebih dahulu. Michelle sudah terbiasa dengan perilaku Rifqi yang satu ini, dahulu Rifqi selalu membukakan pintu untuknya apabila Michelle hendak memasuki mobilnya ataupun keluar.

Sepanjang perjalanan tak ada yang memulai sebuah percakapan, ruangan itu hanya diisi oleh lantunan lagu yang sedang diputar dalam suatu saluran radio. Michelle mengikuti lantunan setiap lagi yang diputar di dalam saluran radio tersebut sampai akhirnya dia tenggelam di dalam lamunannya.

Jalanan Kota Jakarta cukup ramai kali ini. Lagi-lagi Michelle menghembuskan nafas leganya. Untung saja kali ini Rifqi mengantarnya menggunakan mobil jadi dia tidak perlu berada dalam posisi yang dia benci, berada di belakang lelaki itu selama berjam-jam. Terkadang Michelle terpaksa harus memegang bahunya apabila menggunakan motor ninjanya itu. Itu hanya terjadi apabila Rifqi membawa motor ninjanya itu dengan kecepatan diatas rata-rata.

Lamunan Michelle buyar seketika ketika mendengar lantunan lagu yang baru saja dia dengar saat ini. Lagu yang terisi oleh banyak kenangan di masa lalunya. Kenangan bersama orang yang kini berada di sebelahnya.

Michelle menelan ludahnya. Kini dia merasa suasana menjadi lebih canggung diantara keduanya. Namun entahlah apa yang Rifqi rasakan sekarang.

"Kapan pun mimpi terasa jauh, oh ingatlah sesuatu ku akan selalu jadi sayap pelindungmu," Rifqi ikut menyanyikan lagu yang sedang diputar sekarang. Lagu dengan judul Sayap Pelindungmu yang dinyanyikan oleh The Overtunes.

Sesekali Rifqi melirik Michelle yang mematung dengan tatapan kosong. Rifqi yakin seratus persen Michelle masih mengingat kepingan kenangan bersamanya yang satu ini. Dahulu Rifqi pernah membawakan lagu ini untuk Michelle. Menyanyikannya penuh perasaan sehingga Michelle tertarik olehnya. Mengikat kenangan itu kembali membuat Rifqi tersenyum seulas.

Walaupun Rifqi mahir dalam mendapatkan hati wanita, lagu yang ini hanya pernah dia nanyikan untuk Michelle saja. Padahal jumlah mantan Rifqi tidak terhitung oleh jari saking banyaknya. Lagi-lagi Michelle lah orang pertama yang berhasil membuatnya jatuh begitu dalam, hingga saat ini.

Lagi-lagi yang diputar oleh saluran radio tersebut adalah lagu yang dibawakan oleh The Overtunes. Kali ini lagu yang diputar berjudul I still love you.

Entah kenapa langit selalu memihak pada Rifqi. Suasananya sangat pas untuk mengungkapkan perasaan yang selama ini tak pernah hilang di hati Rifqi. Entah apa tujuan Tuhan memperlancar keinginannya. Entah hanya sekedar untuk menyakiti perempuan itu lagi atau kali ini memang keduanya ditakdirkan untuk bersama.

"Kok pas sih lagunya," celetuk Rifqi disela-sela lantunan lagu tersebut tanpa melirik gadis itu sedikit pun.

"Pas?" Kali ini Michelle tidak paham apa maksud Rifqi, lagu ini tidak ada kaitannya dengan kenangannya dengan Rifqi dahulu. Rifqi tidak pernah menanyikan lagu ini untuknya.

"Pas sama perasaan gue sekarang, I still love you Chelle," jawab Rifqi santai tanpa beban.

Jantung Michelle berdegup cepat seketika setelah mendengar apa yang baru saja keluar dari mulut Rifqi. Dia tidak menyangka Rifqi akan semudah itu menyatakan perasaanya lagi kepadanya. Sikap seperti itu sebenarnya sangat tidak menghargai hubungan yang saat ini sedang Michelle jalankan. Namun anehnya Michelle juga tidak bisa marah. Michelle bisa merasakan sebuah ketulusan dan kesedihan yang keluar dari mulut Rifqi.

"Tapi gue bisa apa kalau bahagianya orang yang gue sayang itu orang lain bukan gue," Rifqi terlalu jujur kali ini, mengatakan apapun yang selama ini dia rasakan. Semua kesedihan yang selama ini tak pernah hilang hanya karena satu gadis yang telah mewarnai kehidupan SMAnya.

"Terkadang yang namanya cinta itu berarti berjuang dan mengikhlaskan Chelle," lanjut Rifqi dengan senyum kecutnya, kini dia terdengar seperti pengecut yang tak mau berjuang. Namun Rifqi rasa apa yang dia lakukan sekarang bukan tindakan yang salah karena lelaki yang baik adalah lelaki yang menghargai suatu hubungan yang sedang dijalani.

"Chelle gue gak minta lo buka hati lagi buat gue. Gue gak akan rusak hubungan lo sama Adi yang udah sempurna itu. Gue cuma pingin berteman lagi kaya dulu," Rifqi terus melanjutkan ucapannya sementara Michelle masih bungkam menyimak setiap kata yang keluar dari mulut Rifqi.

Michelle bisa merasakan suatu keperihan yang selama ini Rifqi rasakan. Ternyata setelah berpisah dengannya Rifqi sama sekali tidak bahagia dengan hidupnya. Dibalik senyuman Rifqi ternyata ada kepedihan yang dia rasakan setiap dia ingatannya tentang Michelle melintas di kepalanya.

"Hmm lo sesuka itu yah sama The Overtunes?" Michelle mengalihkan topik yang dari tadi sedang dibicarakan. Michelle rasa obrolan mereka sudah terlalu jauh. Jangan sampai Michelle merasa kasihan pada lelaki itu. Michelle harus sadar bahwa dirinya sedang terikat oleh suatu hubungan yang cukup serius dengan Adi.

"Iya, gak tahu kenapa lagu-lagu mereka ngewakilin perasaan gue setiap detiknya," jawab Rifqi dengan tawa samarnya.

Michelle kembali membisu. Ternyata pengalihan topik yang dilakukan oleh Michelle cukup sia-sia, Rifqi membahasnya lagi. Michelle tidak nyaman berada dalam kondisi seperti ini, melihat seseorang yang tersakiti seolah-olah karena perbuatannya. Michelle merasa bersalah setelah melihat kesedihan yang dialami oleh Rifqi. Padahal faktanya, semua ini bukan salah Michelle, lelaki itu yang mengakhirinya.

"Rif," panggil Michelle memecahkan kesunyian setelah keduanya terdiam selama beberapa menit.

"Yaa?" sahut Rifqi yang masih memperhatikan padatnya jalanan Jakarta.

"Bahas yang lain aja yu, gue ga enak denger kesedihan lo," Michelle mengatakan keinginannya secara terang-terangan.

"Kenapa? Mulai khawatir ya sama gue ya?" Goda Rifqi. Sesekali Rifqi melirik gadis yang dari tadi memperhatikannya. Sebenarnya Rifqi sudah menyadarinya bahwa dari tadi Michelle sama sekali tidak mengalihkan pandangannya. Sengaja dia biarkan supaya Michelle bisa menatap wajahnya lebih lama. Rifqi tahu apabila dia melirik Michelle, gadis itu akan langsung mengalihkan pandangannya.

"Apaan sih, ge'er banget jadi orang," Michelle langsung memalingkan wajahnya.

"Tenang Chelle secara garis besar I'm fine, masih bisa nafas," ucap Rifqi dengan tawanya yang perlahan memudar.

Sudah beberapa puluh menit mobil Rifqi tidak bergerak sama sekali. Dia tidak menduga jalanan akan sepadat ini. Rifqi baru sadar bahwa di sebelah kirinya terdapat café yang dahulu pernah menjadi tempat langganannya.

"Chelle, mau ke kiri dulu gak? Ini gak tau macetnya bakal sampai kapan, tempatnya ada di sebelah kiri," ajak Rifqi. Sebagai salah satu cara supaya dia bisa berlama-lama dengan gadis yang ada di sebelahnya saat ini.

Tanpa berpikir panjang Michelle mengangguk, menerima ajakan Rifqi. Dia sendiri jenuh berlama-lama dalam kemacetan. Ajakan Rifqi memang ada benarnya juga walaupun mungkin lelaki itu sedang modus saat ini supaya bisa berlama-lama dengannya.

Pada kenyataannya, hati Michelle masih terbuka untuk menerima Rifqi. Pada kenyataannya, Michelle tidak menolak kehadiran Rifqi dalam hidupnya walaupun sosok itulah yang membuat luka terdalam yang pernah Michelle rasakan selama hidupnya.

***

Vote dan Comment buat next part!

Instagram :

Putrizhr

Chachaii_

Hai semuanya apa kabar! gimana nih sama CLBK part yang ini? semoga gak ngecewain kalian yaa hehehe. Kita coba lagi yaa 1,5 views 300 vote, boleh?

Ohiya buat kalian yang akun IGnya mau di follback sama aku, capture bagian favorit dari cerita CLBK, masukkan ke Snapgram dan jangan lupa tag akuu @putrizhr dan @chachaii_. lima orang pertama yaa!

Ohiya btw minal aidin wal faidzin yaah temen-temen.

CERITA LAMA BELUM KELAR - CLBK (IPA & IPS 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang