Chapter VIII : Youngsters (1)

14 2 0
                                    

Ibukota Mordowyn merupakan kota yang sangat strategis dan terbesar di negeri ini. Kota yang tentram dan damai, sedikit sekali prajurit yang berada di kota ini. Kota yang sedikit sekali tingkat kriminalnya, menjadi pusat mata pencaharian masyarakat. Petani, Pedagang, Prajurit, dan Pegawai toko adalah profesi utama para masyarakat kota Mordowyn. Kota lain dan desa selain kota Mordowyn hanyalah daerah tempat mereka memulai perjalanan hidup. Namun, bagaimanapun juga negeri ini dihinggapi oleh makhluk hidup yang melakukan kehidupan demi kebahagiaan mereka masing-masing. Hingga suatu saat kebahagiaan itu direnggut sekejap dan mendatangkan bencana, membuat kegelisahan dan keresahan warga sekitar.

Tahun 1098, adalah awal mula bencana yang disebabkan oleh seseorang tak diketahui siapa dirinya. Terbentuk lubang besar diatas awan, muncullah suatu benda raksasa tak diketahui yang tiba-tiba menghantam di kota Mordowyn. Semua orang lari menjauhi benda itu, sampai datanglah seorang anak kecil berambut putih panjang menghampiri benda itu. Tidak ada yang tahu anak kecil ini makhluk apa, dengan sekali sentuh benda raksasa dihadapannya pun hancur berkeping-keping. Semua orang pun merasa senang dan bahagia melihatnya, orang-orangpun langsung menghampiri anak itu. Namun, anak itu menghilang bercampur dengan asap yang diakibatkan reruntuhan dari benda itu.

"Itulah mengapa di distrik 4 tempatnya seperti setengah benteng yang bercampur dengan besi," ucap pak Jorg di kereta kuda kepada Detter yang penasaran dengan distrik 4.

"Memangnya itu nyata?" tanya Gwynelle.

"Anak kecil yang pak Jorg ceritakan, setahuku itu hanya dongeng belaka,"

"Tidak ada yang tahu sih, karena aku sendiri belum lahir pastinya pada saat itu,"

"Bagaimanapun juga dia adalah penyelamat pertama negeri ini," tambah bu Martha.

"Memangnya diluar sana masih ada negeri selain negeri ini?" tanya Detter.

"Ada, tapi hanya prajurit tingkat 1 yang terpilih untuk bisa keluar negeri ini." jawab pak Jorg.

"pak Jorg pernah ke negeri lain?"

"Tidak, tapi bu Martha pernah,"

"Saat itu aku mendapat misi untuk ekspedisi negeri Lundterteinn. Aku dan beberapa rekanku yang lainnya diperintahkan untuk membantu melawan kaum Holbdor yang tengah mengacaukan negeri Lundterteinn," perjelas bu Martha sambil menyilangkan kedua tangannya.

Gwynelle yang terlihat tertarik dengan bu Martha yang pernah ke negeri lain bertanya dengan penuh keingintahuan, "Apakah jauh perjalanan dari negeri ini ke negeri Lundterteinn?"

"Jauh, butuh kira-kira 14 jam mengendarai naga,"

"Ooo" jawab singkat Gwynelle dengan puas.

"Kira-kira anak yang diceritakan pak Jorg masih hidup atau tidak ya?" tanya Detter kepada dirinya sendiri sambil memegang dagunya.

"Harusnya sih sudah tidak ada, tidak mungkin ada yang bisa hidup selama itu di dunia ini." kata pak Jorg.

Tak lama setelah itu kereta berhenti, ternyata terdapat pohon yang menghalangi jalan. Kemudian pak Jorg mengajak yang lain untuk berjalan saja dikarenakan jaraknya dengan kastil tingkat 1 yang tidak jauh.

*×*×*×*×*

Sampailah mereka pada akhirnya di kastil tingkat 1. Detter melihat kastil dengan takjub, seolah ia hanya bisa mengatakan 'Wow' untuk melampiaskan rasa takjubnya. Kastil yang begitu besar dan megah ditambah menara yang menjulang tinggi. Tembok yang besar dan terlihat keras seperti sulit untuk ditembus. Mengagumkan.

Melihat Detter yang merasa takjub, pak Jorg tertawa kecil dan menepok bahunya "Ini masih belum seberapa dibanding Kastil Kerajaan yang ada di distrik 1."

The Untold ForeignWhere stories live. Discover now