TUJUH

251 144 122
                                    

Happy Reading

.
.
.
.

"Eh apa lo bilang? Gue juga ganteng nih meski dari kelas Helper, dasar lampir!!" Protes Efal.

"Berhenti panggil gue lampir, dasar ekor gaj--"

"Dan berhenti panggil gue ekor gajah!!" sahut Efal, mengejek Anna dengan muka konyolnya lalu berlari ke luar.

"Huhh!! Lun, ke asrama yuk"

"Ayo"

Setelah membersihkan badan masing masing, Luna dan Anna bersiap untuk tidur.

"Anna, aku takut hasil dari tantangannya besok" Luna lesu lalu merebahkan dirinya di atas kasur, memikirkan hasil nya, karena merasa bahwa kelompok mereka gagal mengalahkan kelas atas karena kesalahan nya sendiri.

"Kalau aja aku nggak jatuh ke jurang, pasti.." Suasana hening saat Luna tak lagi melanjutkan ucapan nya.

Anna ikut sedih, dia sangat mengerti perasaan Luna sekarang. "Lun, udah ya..lo nggak boleh nyalah in diri lo sendiri, lagian kita juga selisih beberapa menit sama kelompok mereka, udahlah..lo capek kan? Tidur aja..mau gue nyanyiin lagu tidur?"

Seketika mereka tertawa bersama, hanya kebersamaan Anna dan Efal yang bisa membuat Luna tertawa, begitupun sebaliknya. "Kamu ini, aku udah dewasa, hahaa"

"Lagian sih..udah tidur sana, jangan mimpi Kenzo karena dia udah bantuin lo tadi, apalagi tatapanya ke elo tuh beda banget,hihi" Anna terkekeh sendiri mengingat kebersamaan singkat dari Kenza dan Luna. "Ya..meski tak terkesan romantis, tapi lo orang pertama yang diberi perhatian penuh oleh lelaki tampan di Highschool ini"

Luna geli sendiri mendengar ucapan sahabatnya tadi, lalu dia menenggelamkan muka ke bantal "Udah udah aku tidur, tidur sana An!!" lalu menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.

Paginya seluruh siswa siswi Stras'Highschool berbondong bondong memasuki ruang aula untuk mengetahui hasil dari tantangan kemarin.

"Gue deg-deg an nih" Ucap Anna.

"Ya itu namanya lo hidup!" balas Efal sambil memandang sinis Anna.
Selang beberapa waktu, Bu Carly memasuki ruangan diikuti oleh Tn. Malvin selaku perwakilan dari Tn. Avor. Ruangan kini dipenuhi dengan suara tepuk tangan yang meriah sebagai sambutan.

Jarang banget liat Tn. Avor ya

Itu orang misterius kan?

Gue nih ya, ketemu juga dua kali dalam setahun.

Aneh nggak sih?

Udahlah nanti aja bahas itu.

Tak jarang mendengar ucapan dari beberapa siswa saat berlangsungnya pertemuan seperti ini, membicarakan apa? Kehadiran Tn. Avor, memang beliau jarang sekali memunculkan diri di Highschool ini. Bahkan melihat nya saja satu sampai tiga kali dalam satu tahun. Apalagi saat berpapasan, tak ada senyum atau sapa balik dari beliau, kata guru guru yang lain Tn. Avor orangnya tertutup tapi dari pandangan seluruh siswa siswi dia menyimpan segala ke misterius an yang tak pernah diketahui.

"Selamat pagi untuk seluruh orang yang menempati ruangan ini, tidak usah ber basa basi lagi. Pertemuan ini khusus untuk pengumuman hasil dari tantangan kemarin. Dipersilahkan untuk Tn. Malvin" ucap Bu Carly sambil mempersilahkan tempat bagi Tn. Malvin untuk berbicara.

"Terimakasih sebelumnya, baiklah kalau begitu mari kita hitung poin poin yang dikumpulkan oleh kedua kelompok"

Bu Carly mengambil kertas dari kotak pertama sebagai hasilnya.
"Kelompok Bravery berhasil mendapatkan 3 poin dari tiga kantong serbuk, 5 poin dari kecepatan melewati tantangan, dan 2 poin dalam kekompakan. Jadi hasilnya adalah 10 poin" Jelas Bu Carly lalu mengambil kertas dari kotak kedua.

"Kelompok Helper...berhasil mendapatkan 2 poin dari dua kantong serbuk, 4 poin dari kecepatan, dan 2 poin dari kekompakan. Jadi hasilnya adalah 8 poin" lanjutnya.

"Baiklah jadi selisih dua poin, dari hasilnya pemenang untuk tantangan kali ini tetap, kelas Bravery. " Ucap Tn. Malvin dan memberikan tepuk tangan diikuti oleh seluruh siswa/i. Kini seluruh siswa dipersilahkan meninggalkan ruangan dan menyisakan kelompok Bravery dan Helper, dan juga Tn. Malvin dan Bu Carly.

"Selisih dua poin guys, syukurlah" Efal mengelus dadanya beberapa kali.

Di lain sisi, Fanya tidak senang karena selisih poin begitu tipis. Sejak dulu tidak ada kelompok bawah yang mendapatkan lebih dari 5 poin saat melawan kelompok bertahan.

"Fanya! Seneng dong" Dari tadi Kenzo melihat raut muka Fanya yang kesal, mungkin amarah yang masih terpendam.

"Seneng dari mana? Selisihnya tipis! Dulu aja lawan kita nggak ada yang bisa lebih dari 5 poin, palingan cuma satu atau dua poin kan?" kesalnya sambil melipat tangan di dada.

"Tapi kita tetep menang, jadi nggak usah terbawa emosi" Kenzo mencoba meredakan.

"Ya tetep aja, mereka itu nggak pan--"

"Lo bisa diem nggak sih? Denger nggak? Kita masih diatas mereka!" Sahut Arka dan segera bangkit dari duduknya untuk meninggalkan ruangan.

"Tunggu! Informasi belum selesai!" Cegah Tn. Malvin. "Jadi silahkan duduk Arka!" sambungnya. Arka kemudian duduk tapi dengan muka malas, tak ikhlas, bosan, dan tak pernah peduli.

"Informasi lanjut ini khusus untuk kelas Helper, mak--"

"Maaf, kalau khusus untuk kelas bawah kenapa saya yang dari kelas atas harus tetap disini?" Arka memotong ucapan Tn. Malvin..ya meskipun terbilang tidak ada murid Stras Highschool yang berani membantah ataupun memotong pembicaraan guru, tapi itu berbeda dengan Arka, dia tak mengikuti aturan itu semua semenjak ada di kelas Bravery. Berbeda dengan Kenzo, meskipun dia terbilang dingin tapi dia tetap mengutamakan aturan dan kepedulian terhadap sesama.

"Arka! Jika sekali lagi kamu seperti itu kamu bisa keluar, bahkan keluar dari Highschool ini" Balas Bu Carly.

"Dalam informasi ini terkait selisih antara poin yang diraih oleh kelompok dari kelas Helper, maka kelompok ini diberi kesempatan untuk berada di kelas Bravery"

Sontak Efal bangkit dari duduknya dengan semangat yang luar biasa.
"Wah, Tn. Malvin, ini serius?"

"Ya, ini serius. Tapi jika kalian melakukan kesalahan yang berat maka kalian akan kembali ke kelas Helper"

"Tapi maaf, saya keberatan dengan keputusan itu" Sela Fanya.

"Atas dasar apa kamu keberatan Fanya?" tanya Bu Carly. "Bukankah ini sudah menjadi peraturan dari Stras Highschool sejak dulu?" lanjutnya.

"Tapi keputusan ini tid--"

"Saya tau keputusan ini jarang sekali di beritahukan, tapi lihat..ada perkembangan dari salah satu kelompok kelas Helper kan?"

Fanya tidak mau berdebat, dia kesal lalu meninggalkan ruangan diikuti oleh Arka. Sedangkan Kenzo, sebelum keluar mengejar kedua temanya dia memberikan selamat untuk kelompok Efal lalu ijin untuk keluar.

Hai! Gimana nih ceritanya?
..
Next? Vote-Comment ya!
Makasih udah bacaa






❝ɢʜᴏꜱᴛ ᴘᴏʀᴛᴀʟ❞ [ᴇɴᴅ] ✔Where stories live. Discover now