𝐏𝐑𝐎𝐋𝐎𝐆𝐔𝐄

2.8K 226 52
                                    

"Mbak! Mbak! Mbak!"

Teriakan itu membuat beberapa orang terkejut mendengarnya, suara yang begitu lantang namun terdengar berat, penuh karisma, dan tegas.

Tak satupun orang-orang yang berada di dekatnya, tak menoleh pada sang empunya suara. Dia yang memiliki proporsi tubuh yang sangat ideal. Rambutnya yang berwarna hitam, tingginya yang semampai, kulitnya yang putih, dan jangan lupa bagaimana tampannya wajah si pemilik suara.

Orang orang bahkan tak melepas pandangannya. Walaupun pria itu sudah berlari melewati mereka, yang masih saja menikmati ketampanan wajahnya.

Pria ini terus berlari sepanjang trotoar. Melewati orang orang yang sedang berjalan santai dengan gesitnya. Ah, siapapun akan merasa senang jika tak sengaja ditabrak oleh pria ini.

Derap kakinya sangat cepat dan terdengar nyaring, seperti mengejar sesuatu yang sangat berharga, yang tak boleh ia tinggalkan barang sedetik. Napasnya berderu kencang, mengingat dia sedang berlari sekarang, mengejar seseorang.

Puk.

"Mbak!"

Panggilnya kali ini yang berhasil, membuat orang yang dikejarnya berhenti dan menoleh ke belakang. Raut wajah wanita itu tampak kebingungan, melihat pria yang memanggilnya terengah-engah, dan sedang berusaha menghirup oksigen sebanyak mungkin.

Ia melepas earphone yang sedari tadi menempel pada kupingnya. Mendengarkan lagu lagu dengan suara yang sangat kencang, hingga membuatnya tak bisa mendengar panggilan pria ini.

Matanya menelusuri setiap inch wajah dan tubuh orang yang berada di hadapannya. Kepalanya ia miringkan sedikit ke kanan, tanda ia benar benar tak mengerti apa yang sedang terjadi antara keduanya.

"Kenapa, Mas? Manggil saya?"

Akhirnya pertanyaan itu keluar dari bibirnya. Kalimat yang sedari tadi dinantikan oleh pria itu. Dengan cepat, ia tersenyum hingga menampilkan lesung pipinya yang sangat menambah nilai plus pada wajahnya.

Biasanya, wanita wanita lain akan selalu tersenyum malu malu setelah melihat wajah ceria pria ini. Namun berbeda dengan wanita yang berdiri tepat dihadapannya, yang menampilkan raut wajah kebingungan, tapi aura dingin wanita itu tetap keluar dengan terang.

Kontras dengan wajahnya yang terlihat imut kala kebingungan sekarang. Ia menaikkan sebelah alisnya, membuat pria yang sedang tersenyum itu sangat ingin untuk mencubit pipinya.

"Jadi pacar saya ya, Mbak?"

Wanita itu sontak terkejut, wajahnya benar benar menggambarkan bagaimana keterkejutannya saat ini. Matanya yang membulat, dan mulutnya yang terbuka dengan lebar.

Baru rasanya wanita ini ingin memuji orang yang berada di hadapannya, karena wajahnya yang begitu tampan rupawan. Namun sayang, semua itu hilang dengan sekejap seiring kalimat gila yang keluar dari mulut pria gila ini.

Iya, Tzuyu akan menganggap Jaehyun sebagai orang gila yang tampan. Bisa bisanya pertama kali bertemu, mengajaknya untuk menjadi kekasih dia?

"Anda gila, Mas."








copyright
©sassynfancy

O6.O5.2O2O
—on going—

📍💌

𝙚𝙫𝙚𝙧𝙮𝙩𝙝𝙞𝙣𝙜 𝙨𝙪𝙙𝙙𝙚𝙣𝙡𝙮Where stories live. Discover now