01- Bucinnya SMA ANTAR AKSARA

Start from the beginning
                                    

"Anjir bisa diem ga, lama lama gue seselin ban serep tuh mulut!" Kesal Zoa ditambah lagi ia tak mampu meraih kunci mobilnya yang tergantung pada paku tembok garasinya. Entah dimana kursi kecil yang sering ia jadikan alat bantu karena tinggi badannya yang tak sesuai pengharapannya.

"Nah tuh kan kena karma, salah sendiri ga pamitan, udah bocil, galak, jutek, durhaka lagi, astaghfirullah mau jadi apa nanti kau nak," sindir Zen puas melihat sahabatnya seperti itu.

"Apaan njir, spesies bucin bego kek lo ga pantes ceramahin gue, noh ceramah aja ama tembok sampek tu tembok manggut-manggut."

"Emang bisa Zo?, masa sih?" Zen menatap tembok disampingnya heran.

"Wah otak lo emang gesrek beneran Zen, tembok aja lo pantengin, daripada bego lo kelewat batas mending ambilin kunci gue tuh!" Zen mengalihkan perhatiaannya pada kunci milik Zoa kemudian ia raih dengan begitu mudahnya.

"Makanya olahraga, biar ga bocil-bocil banget."

"Shit!"

****

Keduanya telah memberhentikan kendaraan masing-masing di parkiran SMA ANTAR AKSARA.

Zen yang telah menuruni motornya lebih dahulu memilih meninggalkan sahabatnya karena ia harus segera memasuki kelas pagi-pagi mengingat Queentesya Anaya atau gebetannya mendapatkan jadwal piket bersama dan itu adalah hari ini.

Dan Zoa seperti biasa, setelah memakirkan mobilnya ia langsung merogoh permen karet berasakan bluebarry yang telah ia simpan banyak-banyak di mobilnya.

Dengan penampilan sedikit bad Zoa semakin terlihat mempesona. Ia melangkahkan kakinnya malas sambil mengunyah pelan permen karet favoritnya menuju XI IPS A yang tak jauh dari kelas Zen XI IPA D.

Sebego-begonya Zenvan Austin tapi tetap saja dalam pelajaran otaknya lebih tinggi sedikit dari Zoa hingga ia mampu mengambil IPA di smanya. Bukan berarti Zoa bego tapi karena ia memang harus memilih IPS dikarenakan ia wajib meneruskan bisnis Harry papihnya.

Ah penampilan Zoa sangat membuat kaum adam meneteskan liur. Rambut coklat pudar yang sesekali ia kibaskan, bibir merah muda dengan sedikit goresan lip cream yang tak berhenti mengunyah, pipi pinknya yang nampak alami, mata coklat yang bercahaya, semuanya begitu sempurna.

Jangan pernah berpikir Zoa itu gadis tomboy dengan lengan seragam yang terlipat keatas, jika memang seperti itu kalian lah yang salah besar. Zoa gadis normal seperti kalianlah, suka make up, suka shoping, suka warna pink, yang pastinya dia juga suka cowok dan itu yang paling utama.

"Aduhh Zoaku sayang sudah datang."
"Astaga aku kan belom mati kok udah disurga aja."
"Makhluk apa ini ya tuhaan."
"Istrikuu.."
"Anjir, kenapa Zoa makin cantik aja!"
"Kakakku yang paling cuantique udah dateng!"

Ratusan mata ato ga tau sih berapa kini benar-benar terpacu pada sosok gadis itu. Banyak yang tergila-gila sampe mampus ada juga yang palanya pengen dijitakin ampe kelar hidupnya.

Hingga Zoa memasuki kelasnya masih saja ada yang menatap Zoa penuh ke-halu-an.

"Eh Zoa udah dateng, kasian Rava dari tadi sendirian." Gadis di hadapan Zoa kini menatapnya penuh ke astaghfirullah an.

"Raquelicia Azara Angelina Van Equilitta Aksara tersayang, itu makhluk-makhluk di depan lo kira setan," Rava menatap sekelilingnya. "La iya ya Zo, kamu pinter deh."

Lebih dari FriendzoneWhere stories live. Discover now