01- Bucinnya SMA ANTAR AKSARA

61 12 1
                                    

****

"BERUANG KUTUB BANGUN! BERUANG KUTUB ES DI KUTUB UTARA UDA CAER GEGARA KETIMBUN ILER LO, BANGUN!!" teriak Zen dengan menggedor-gedor pintu.

"ZENVAN AUSTIN YANG TERHORMAT GAUSAH GEDOR-GEDOR PINTU GABISA EMANG? ATO PERLU GUE GEDOR JUGA PERUT BUNCIT LO HA!"

Gadis cantik berseragam abu-abu putih rapi dengan rambut yang dibiarkan tergerai bersama tas yang telah ia selempangkan tengah membuka lebar lebar matanya hingga mampu membuat Zen lari terbirit-birit menuju tempat yang lebih aman baginya. Dia Zoaralline Haico beruang kutub milik Zen yang kerap dipanggil Zoa.

"MAMIH! TOLONGIN ZEN ANAK MAMIH NGAMUK!"

Zoa dan Zen kini seperti anjing dan kucing. Gatau juga mana yang kucing dan mana yang anjing. Intinya mereka berdua berlari memutari meja makan rumah Zoa berulang kali. Terus seperti itu hingga mamih Zoa,
Jiana Carlona mengangkat suara lembutnya."Zoa-Zen duduk!"

"Iya Mih," keduanya seketika semacam 2 ekor anjing yang begitu menuruti perintah majikannya.

"Oiya Zen tumben kamu yang jemput Zoa, biasanya kan Zoa yang jemput kamu," ucap Harry sembari mengambil sandwich yang telah di hidangkan penuh cinta oleh Jiana.

"Anu Pih, entadi Zen ga sengaja bangun kepagian," Zen menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ada-ada aja kamu Zen, mana ada bangun kepagian yang ada itu bangun kesiangan," timpa Jiana terkekeh kecil sambil merapikan dasi milik Harry.

"Biasa Mih, bocin begonya lagi kumat," Zen menjitak pelan kepala Zoa.

Tak terima Zoa segera membalas laki-laki yang kerap ia panggil bocin bego tersebut dengan mencubit penuh nafsu hingga laki-laki itu meringis kesakitan. "Sakit sayang!"

"Loh maksudnya gimana inih, aduh papih jadi bingung, aaaa jiana bebebku tolong jelasin dong," Zoa menatap Harry papahnya penuh kemuakan hingga Harry tak berani menatap balik anak gadisnya.

"Ituloh beib, Zen itu punya gebetan nah gebetannya tuh famous gitu kata Zoa sih Zen susah banget deketin dia, padahalkan Zen juga famous ga kalah famous sama Zoa kita," ucap Jiana panjang kali lebar hingga membuat Zen menatap murka gadis di sampingnya yang tak lain adalah Zoa. Astaga nih dua orang di depan Zoa dan Zen beneran manusia, oh God.

"Astaga naga, loh kalian itu ga pacaran toh, aduh sayang banget padahalkan papih sama mamih udah ngarep Zen jadi menantu kita, yahhh pupus sudah hiks." Kedua kalinya Zoa menatap Harry penuh ancaman hingga akhirnya. "PAPIH APAAN SIH ZOA SAMA ZEN KAN DARI DULU EMANG SAHABATAN!"

Tak tahan melihat kedua orang tuanya Zoa segera meninggalkan sandwich yang baru saja ia makan setengahnya.

"Woi tunggu, wah beruang kutub durhaka udah ga pamitan ga cium tangan lagi, isisisis tak patut, kena karma baru tau rasa lo," Zen berlari sambil mesejajarkan posisi jalannya bersama Zoa.

"Gigi kudanil diem aja lo, bisa-bisa ntar gue muntah-muntah kelamaan disana!"

"Anjir, muka mirip Christiano Ronaldo gini lo sama-samain sebangsa kudanil."

Iyasih, Zen itu mungkin udah kelewat sempurna sampai-sampai Zoa mengatakan sahabatnya itu bagai gigi kudanil. Liat aja mata Zen yang penuh daya ikat, hidung yang hampir aja ngalahin monas, bibir merah bak oppa korea, dada bidang yang masih saja tembus dari seragam putihnya, dan apa tingginya udah ga mampu terjelaskan lagi. Udah sih itu idaman banget.

"Christiano Ronaldo pala lo, kasian noh Ronaldo entar dia harus rendeman pakek bunga 7 rupa," balas Zoa dengan kebiasaannya mencubit perut Zen.

"Tega lo, tiap ngatain gue paling sering perut gue lo jadiin korban ntar kalo perut ini kenapa kenapa lo mau tanggung jawab, kasian Queen gue gabisa liat perut bak roti sobek gue," ujar Zen sombong sambil memegang bekas cubitan Zoa yang masih terasa ngilu.

Lebih dari FriendzoneWhere stories live. Discover now