21. good thing

3.6K 416 10
                                    

Sorry for typo
Vote and comment
Enjoy!𑁍

____________________________________

"Se, lo pulang sama gue kan?" tanya Una kepada Rose yang tengah memasukan peralatan sekolahnya ke dalam tas.

Hanya tersisa mereka bedua dikelas, sedangkan siswa-siswi lain sudah pulang kerumah masing masing mengingat bel sudah berbunyi lima menit lalu.

Rose kembali teringat pesan Mingyu pagi tadi, sesaat kemudian Rose menggeleng, "Ngga deh Na. Gue pulang sama Jaehyun" ujar Rose.

"What the?! JAEHYUN?!" pekik Una kaget.

"Jaehyun murid pindahan itu? Yang ganteng putih kinclong kaya oppa banyak degem dimana mana?!"

"Iya" jawab Rose singkat.

"Kok bisa?! Ngaku, lo ngga pake guna guna kan?" selidik Una.

"Ish, fitnah mulu sama gue. Panjang ceritanya intinya gue dijodohin"

Una semakin kaget dibuatnya, "WHAT?! LO KOK NGGA CERITA SIH? KEPO GUE!" heboh Una.

Rose mantap datar pada Una seolah berkata 'Lo pikir lo cerita ke gue pas dijodohin?'

Una yang sadar akan tatapan Rose segera menggaruk tengkuknya, "Eh iya, gue lupa gue juga ngga cerita soal Mingyu, hehe"

"Tapi ya Rose, ini tuh Jaehyun! JA-E-HYUN! Mingyu mah apaan fakboi gitu ganteng kagak"

Rose tertawa mendengarnya, andai saja Mingyu ada disini bersama keduanya. Bisa dibayangkan akan seperti apa ekspresi Mingyu.

"Udah lah kapan kapan gue cerita yah" Una merengut mendengarnya.

"Oh iya lo tadi udah baikan sama Jihyo?" tanya Rose memastikan.

Ekspresi Una kembali berubah mendengar pertanyaan Rose, "UDAH DONG! Seneng banget gue, berasa ngga ada beban. Gue tadi juga ngobrol sama Yuju" semangat Una menceritakan nya pada Rose.

Rose menggeleng pelan melihat Una. "Bagus deh" Rose tersenyum.

"Tapi Se,"

"Hmm?"

"Lo ada masalahkan sama Yuju?" Rose terdiam.

"Eh gue..."

"Udah Se, ngga usah ngeles kek Mingyu. Gue juga ngga minta lo cerita sekarang kok, gue cuma mau ngingetin aja. Kalo Jihyo sama gue bisa saling memaafkan, lo juga pasti bisa sama Yuju. Gue bakal tunggu sampe lo siap cerita, okey?" Una merangkul pundak Rose membuat Rose tersenyum hangat, sudah lama ia tak merasakan hal seperti ini.

"Ih, yaudah sih kenapa jadi melow, capek ih gue nangis nangis mulu. Udah yuk cabut, ni kelas udah sepi banget takut gue"

Rose tertawa lalu akhirnya membalas rangkulan Una. Keduanya berjalan dengan tangan saling merangkul pada pundak masing masing.

"Let's go kita cabut!" ujar Rose semangat.

***

Sepulang sekolah, Bambam segera bergegas menuju rumah sakit setelah mendengar penyakit Papanya kembali kambuh. Ia mengacak rambutnya frustasi, mungkin malam nanti ia akan kembali lembur mengerjakan tugas Papanya.

Bambam belum siap untuk menjalankan perusahaan, tapi disisi lain Papanya yang sudah tak muda dan memiliki penyakit komplikasi diabetes dan jantung membuatnya tak bisa menjalankan perusahaan seperti dulu.

Bambam tersadar dari lamunan nya ketika melihat seorang dengan tubuh lemas hampir pingsan di depan nya. Dengan cepat Bambam berlari menolong gadis itu untuk membawanya menuju IGD.

ARCENCIEL:luvenalibus | 97 lineWhere stories live. Discover now