6. Menjadi Kepingan

5.4K 609 1
                                    

Bel Istirahat telah berbunyi sepersekian detik yang lalu di SMA Garuda. Kendati begitu itu, Mina merasa ada yang tidak beres hari ini. Tak biasanya Rose, Lisa, juga Una tidak menghampiri kelasnya.

Ah ya Mina hampir lupa jika kemarin Una terlibat kesalah pahaman dengan Jihyo. Tapi bukankah serahusnya Rose dan Lisa menghampirinya? Bahkan sedari tadi Yuju yang merupakan teman sekelasnya hanya diam tak menyapanya sama sekali.

Mina putuskan untuk menyapa Yuju lebih dulu, mungkin hari ini moodnya sedang tak bagus pikir Mina.

"Yuju!" sapa Mina ramah.

Namun bukan senyuman manis yang biasanya Mina dapatkan justru Yuju mengacuhkan nya berjalan mendahului Mina pergi keluar kelas. Well, Mina semakin bingung dibuatnya.

Baiklah Mina memutuskan keluar mengikuti Yuju, namun sepertinya Yuju berjalan sangat cepat hingga Mina tak menemukanya.

Rencana baru, pikir Mina. Ia putuskan untuk pergi kekelas Rose dan Lisa untuk menanyakan apa yang terjadi, juga mungkin membahas perihal Jihyo dan Una.

Hah, sayangnya tiba tiba perut Mina tak bersahabat. Ia membalik arah menuju toilet, mungkin setelahnya baru ia bisa menuju kelas Rose dan Lisa.

Mina memasuki toilet, terburu buru ia menuju bilik kosong. Tak lama kemudian Mina keluar berniat mencuci tangan nya di wastafel. Semua berjalan baik sampai beberapa gadis memasuki toilet tersebut.

Yeri dan gengnya anak kelas 10 SMA Garuda. Mina kurang tau mereka semua berada di kelas mana, yang Mina tau keluarga Yeri begitu kaya dan menjadi donator utama SMA Garuda.

Mina bergegas mencuci tangan nya, perasaan Mina tiba tiba menjadi tak enak.

'BRAK'

Yeri mendorong tubuh Mina keras hingga Mina terjatuh.

"Oh jadi ini kakel miskin yang berani deket deket sama Bambam?!" ucap nya menginjak kaki Mina.

"Maksud..."

"IYA! ELO KAN YANG UDAH DEKET DEKET BAMBAM?!"

"BERANI BERANI NYA LO NDEKETIN BAMBAM GUE!"

"Gue n-nggak..."

'PLAK'

"Guys iket tangan nya terus kunci di kamar mandi" ujar Yeri setelah menampar Mina.

Daisy dan Joe menuruti perintah Yeri memasukan Mina setelah mengikat tangan nya dengan tali yang mereka bawa.

Mina di seret menuju bilik kamar mandi yang kosong. Hampir saja Mina terkunci hingga.

"LO NGAPAIN TEMEN GUE HAH!"

"K-kak Li-lisa?" nyali Yeri seketika menciut. Ouh, seharusnya Yeri ingat kalo Mina ini adalah teman baik Lisa. Habis sudah Yeri.

"Oh? Lo jadi adik kelas ngga ada sopan santun nya." ujar Lisa memegang dagu Yeri "MAU GUE KELUARIN DARI SEKOLAH HAH?!" lanjutnya mencengkram kuat dagu yeri.

"N-nggak k-kak"

"Keluar lo!" seru Lisa "GUE BILANG KELUAR!"

Yeri seketika pergi meninggalkan kamar mandi bersama teman teman nya dengan ketakutan.

Lisa menghampiri Mina yang sedang berusaha melepaskan ikatan tangan nya.

"Thanks Sa" ujar Mina saat melihat Lisa berusaha membantunya.

"Lo tuh berapa kali gue bilang sih?! Kalo ada yang bully lo, lo lawan lah! Jangan diem aja, coba kalo ngga ada gue lo mau gimana hah?" kesal Lisa mengingat ini bukan pertama kalinya Mina dibully.

"Gue ngga papa Saa... Lo tenang aja, gue bisa jaga diri" jawab Mina menenangkan.

"Lo kenapa ke kamar mandi sendirian, kenapa ngga nyamperin gue hah?" tanya Lisa masih kesal.

"Maaf..... tadi gue sebenernya mau nyamperin kekelas lo sa, tapi gue kebelet jadinya ke toilet dulu deh" jelas Mina sambil mengangkat tangan nya menunjukan peace.

Lisa menghela nafas panjang. Ia tidak akan sekhawatir ini jika saja Mina mau membalas. Tapi masalahnya sudah sering kali Mina dibully seperti ini disebabkan oleh kondisi keuangan Mina. Bahkan Lisa juga yang lain sudah berkali kali mengingatkan supaya Mina mau membalas jika dibully.

"Sa?" panggil Mina membuyarkan lamunan Lisa.

"Hmm?" balas Lisa dengan deheman.

"Sorry buat yang tadi, makasih juga buat nolongin gue. Tapi gue rasa ada yang lebih penting dari ini deh"

"Emang apa Na yang lebih penting dari diri lo sendiri?"

"Bukan itu maksud gue Lis. Tapi Yuju..."

"Yuju kenapa?"

"Dari tadi diem aja bahkan pas gue panggil dia ngga nyaut"

"Bentar, kalo gue pikir pikir dari tadi pagi gue juga belum ngobrol sama Rose...." ujar Lisa mengingat ngingat.

"Iya kan?"

"Yaudah nanti gue bakal tanyain hal ini ke Rose"

Mereka berdua keluar dari toilet bersamaan dengan usainya jam istirahat yang ditandai dengan bel beberapa detik lalu.

Mina dan Lisa memutuskan pergi kekelas masing masing. Mina tak tau saja kini Lisa tengah berpikir begitu keras mengenai semua yang terjadi pada sahabatnya.

______________________________

'Kalau nanti kita berselisih paham,
tolong ingatkan untuk kompromi

Bukan lari.'-NKCTHI





















𝓱𝓸𝓹𝓮  𝓽𝓸  𝓫𝓮  𝓹𝓻𝓮𝓬𝓲𝓸𝓾𝓼𑁍
𝓲𝓷.𝓵𝓸𝓯𝓽𝔂𝓵𝔂𝓪

ARCENCIEL:luvenalibus | 97 lineOnde histórias criam vida. Descubra agora