Prolog 📖

931 168 452
                                        

Aku publish lagi yaa, guys!

Judul cerita sebelumnya adalah Epiphany, sekarang ganti jadi Dynamic Life.

Ini cerita bener-bener dirombak 🤧

Kalo gak sesuai ekspetasi kaya sebelumnya, ya maapin🤣

Btw, aku melakukan revisi di kata di penyebutan nama Korea yg belum kelar di belasan part. Jadi selebihnya benar (kayanya sih).

Happy Reading sayang💕

(Janganlah lupa untuk vote ya!)

____

       Semua orang berhak untuk bermimpi, mempunyai cita-cita, memiliki kebahagiaan, dan memiliki seseorang yang dapat menemani mereka ketika membutuhkan sandaran untuk menumpahkan kesedihan maupun kebahagiaan.

       Lalu apa dia punya keluarga? Ya, dia hanya punya, tak akan berpengaruh kepadanya. Dia mempunyai ayah yang sibuk dengan pekerjaannya, ibu yang selalu memanjakan kakak perempuannya, kakak perempuan yang sering menjahilinya serta kasar, hingga ibu salah paham padanya dan sedangkan dia hanyalah dijadikan pembantu di rumahnya sendiri atau mungkin itu bukan rumah. Lebih tepatnya tempat penyiksaan.

       Terkadang rasa iri sering kali muncul, karena perlakuan ibu yang tak adil padanya dan sang ayah yang direnggut nyawanya oleh sang Pencipta. Hingga saat emosi memuncak di benaknya, ia memutuskan untuk mengakhiri seluruh penderitaan.

       Tapi, nyawanya justru diselamatkan oleh seseorang yang baru ia jumpai dan bertemu dengan saudara dari pria itu, tatapan pun puja ia dapatkan. Ia kira ini adalah awal kehidupan yang baru dan menemukan kebahagiaan, namun semua itu hanya perkiraan. Hidupnya semakin rumit saat rasa cinta datang ke dalam hati.

       Gadis itu anggap, ini hanya rasa sayang biasa. Semua berjalan bagaikan air yang tak tenang karena di ganggu badai. Begitu pula Tuhan yang terus-menerus mempertemukannya dengan orang baru, sampai ketika ia menemukan seseorang  dan kebenaran saat ikatan batin tak bisa di pisahkan.

____

Terkadang ada waktunya aku ingin di posisi dicintai, angan dan asa sering berkumpul bergejolak meminta. Menyentak kehendak Tuhan tentang takdir yang tak adil.

Awalnya aku bahagia mendapatkan semua orang yang menyayangi diri ku, sampai salah satu pria terjerat sendirinya tanpa diminta.

Semakin aku menjauh, tekadnya makin kuat guna memiliki ku. Bolehkah aku bertanya kepada Tuhan, mengapa ia hanya menciptakan kebahagiaan sesaat?

Berlari rasanya juga letih. Namun Tuhan tiada henti dan amat gencar memberi cobaan, aku ingin beristirahat. Sejenak saja, sejenak saja menutup mata membayangkan lembayung senja di ujung hari yang indah bersama orang-orang tercinta di tepi pantai, pastinya sangat mengasyikkan.

Tuhan, bolehkah aku meminta sesuatu? Wujudkan kebahagiaan tanpa adanya kesesakan di dalam dada, yang rasanya ingin mati saat itu juga.

Ini adalah cerita ku, penuh konflik klasik dengan bumbu ala kadarnya. Aku Min Yoona, menyatakan ingin kebahagiaan di kehidupan selanjutnya.

____

Tbc.

Not Dynamic Life |END| Where stories live. Discover now