Ok, ayo kita baca!
Ready?!!!
Let's go!!!!!!
___
Jemari tangannya sedang mengetik secepat mungkin, karena hari ini adalah pertemuannya dengan orang tuanya. Kim Seokjin ingin memperkenalkan Park Seulgi ke hadapan mereka.
Mungkin dengan menjadikan Seulgi pelarian ia bisa mencintai gadis bermarga Park tersebut dengan tulus nantinya.
Mau dirinya bersama jalang sekali pun Seokjin tetap masih memikirkan Yoona, ia kira adanya Seulgi atau gadis baru dapat menghalau rasa itu.
Namun berjalannya waktu ia masih menginginkan Yoona untuk ada di sisinya.
Tak lama ia mengambil ponsel dan menghubungi seseorang. "Yeoboseyo?"
"Nee? Ada apa, oppa?" balas seseorang di sebrang sana.
"Ku ingatkan untuk tidak memakai pakaian jalang mu, hormati kedua orang tuaku dengan memakai pakaian yang aku belikan kemarin malam," kata Seokjin sedikit menggeram.
"Baik—"
Tuttt ...
Selang beberapa menit sekretarisnya mengetuk pintu dan masuk ke ruangannya.
Wajah yang sedikit menunduk dia membuka suara, "Tuan, saya butuh tanda tangan untuk surat pengajuan kontrak di beberapa perusahaan, apakah ingin ditandatangani hari ini atau besok, Tuan?"
"Besok saja, sore ini aku ada janji dengan keluarga. Oh ya, kau sekretaris baru?" tanya Seokjin ketika ia sadar.
"Nee, Tuan. Saya harap kita ke depannya bisa saling bekerja sama," balasnya ramah sambil mengangkat kepala menatap bosnya.
Seokjin menatap tajam wajah cantik gadis di depannya, sangat mirip Yoona. Namun bedanya gadis itu memiliki tahi lalat di bawah mata kirinya dan tak lupa rambut pendek yang memperlihatkan leher putih bersih miliknya.
Sadar diperhatikan dirinya menegur bosnya yang terpaku melihatnya.
"Tuan? Tuan kenapa?" tanyanya sambil menambah langkah.
Seokjin ingin sekali merasakan bibir ranum milik sekretaris barunya dan mungkin saja yang ia lihat sekarang adalah Yoona, ia menelan kasar salivanya. Ya, anggap saja pikiran brengsek seorang Kim Seokjin kumat.
"Tunggu di situ!" titah Seokjin membuat bawahannya terhenti.
Ia mengunci ruangannya dan membiarkan kunci itu di pintu. Tanpa basa-basi ia mencekal pergelangan tangan sang sekretaris.
"Tuan, apa saya melakukan kesalahan?" Gadis itu gemetar luar biasa saat tangan Seokjin mencekal pergelangan tangannya sangat kuat.
"Tentu kau melakukan kesalahan, Yoona-ahh," ujar Seokjin sembari mengikis jarak.
Masa bodoh dengan jabatan kepemimpinan yang ia miliki. Kini dirinya juga tak mempedulikan seorang gadis di hadapannya.
Tangannya memeluk pinggang gadis itu dengan erat.
"Maaf Tuan, sepertinya anda sudah kelewatan!" tolaknya mengamuk.
Seokjin menarik tubuh itu, ia menggeram kesal atas penolakan gadis yang menurutnya adalah Yoona.
"Beri aku penjelasan atas kehadiranmu ini, Nona Min," putus pria itu marah.
"Ya! Lepaskan!" Seokjin tetap tak menggubris.
Seokjin berdesis ketika dada gadis itu bertabrakan dengan tubuhnya. Hingga Seokjin menatap beringas kepadanya.
"Nama— ku, Ye Bin, Choi Ye Bin!" ungkap gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Dynamic Life |END|
Fiksi PenggemarWELCOME TO MY STORY, GUYS! JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK BERUPA VOTE SERTA KOMENTAR, HARAP HARGAI AUTHOR. JANGAN JADI SILENT READER'S!!! Note: Dalam masa revisi. ____ Aku kira manusia di lahirkan untuk merasakan cinta, tapi aku salah. Gadis ini ter...
