25. insecurity

4.4K 479 637
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kiera kembali mengecek chat-nya bersama Mark untuk kesekian kalinya. Sudah tiga hari berlalu sejak terakhir mereka bertemu, atau lebih tepatnya bertengkar hebat untuk kedua kalinya. Bahkan Kiera sudah tiga hari ini menggunakan mobilnya sendiri karena Mark tidak menjemputnya.


Berbeda dari pertengkaran mereka sebelumnya, pertengkaran kali ini tidak langsung selesai begitu saja. Well, setidaknya Kiera yang memutuskan agar mereka tidak membicarakan permasalahannya saat itu juga. Karena ia paling benci ketika harus menyelesaikan masalah dalam keadaan marah. Berbeda dengannya, nampaknya Mark tidak suka jika masalah dibiarkan begitu saja. Sehingga ia menjadi sangat marah saat Kiera menolak untuk membicarakan permasalahan mereka malam itu.


Di hari yang sama saat pertengkaran mereka, Kiera berhasil menurunkan gengsinya dengan langsung mengirimkan chat kepada Mark agar ia tidak mengemudi dalam keadaan kalut. Tetapi kekasihnya itu hanya membaca pesannya tanpa membalasnya sama sekali. Begitu pula saat ia meminta Mark untuk bertemu kemarin. Hal itu membuatnya sedih. Untuk pertama kali dalam hidupnya ia merasakan diabaikan oleh kekasihnya, dan ia tidak menyukai itu.


"Kenapa lagi sama brondong lo?" tanya Jennie yang sedari tadi menatapnya dari sebelah tanpa ia sadari.


Kiera mendengus kesal sebelum menatap balik Jennie. "Apaan sih lo?" balasnya setengah merengek.


"Siapa lagi yang bakalan bikin lo bolak-balik liatin hp dengan tampang galau kalau bukan doi. So? What happened?" Kiera tersenyum tipis. Clearly, Jennie is her closest best friend for so many reasons and this is one of them.


"I hung out with Daniel four days ago," Kiera berhenti berbicara sesaat. Bagaimanapun ia membicarakan tentang Daniel lagi di depan Jennie. Setidaknya ia harus memastikan bahwa ia tidak mengatakan sesuatu hal yang salah.


To her surprise, Jennie hanya mengangguk santai. "Terus?" tanyanya. Syukurlah, batin Kiera.


"Turned out he brought his friend with him that time." lanjut Kiera. Tanpa Kiera jelaskan lebih lanjut, Jennie sudah menatapnya dengan pandangan horor.


"Wait! Did he bring Stefan with him? My God..." tanya Jennie sambil menutup mulutnya dengan sebelah tangannya, terkejut mendengar hal tersebut. Kiera mengangguk lemas. Jennie jelas tahu karena dulu Daniel terus memintanya untuk mengajak Kiera bertemu dengan Stefan ketika mereka masih bersama.


"Terus Mark tau itu?" Jennie kembali menodongnya dengan pertanyaan.


"Bukan hanya tau. Malem itu dia jemput gue. Dia nyamperin gue waktu gue lagi sama mereka. And guess what? Daniel terus ngasih kode kalau Stefan dateng ke sana buat ketemu gue, di depan Mark."


"Well, Daniel didn't know you two are in relationship now, so... you were doomed." Jennie mengangkat bahunya. "Terus apa yang Mark lakuin?"


retrouvaillesWhere stories live. Discover now