15. a piece of past

3.6K 472 44
                                    

Long time no see! Beware of the new casts. Enjoy!


|retrouvailles|


Lagi-lagi rencana Mark untuk mengajak Kiera ke rumahnya gagal untuk kesekian kalinya. Namun kali ini rencana tersebut gagal karena Shelby yang disibukkan oleh persiapan pernikahannya, juga pekerjaan di butik miliknya. Shelby memaksa Mark untuk menundanya karena ia ingin turut berada di rumah saat Mark memperkenalkan Kiera kepada orangtuanya.


Mark kerap kali mengeluh kepada Kiera karena kesibukan kakak perempuannya. Namun Kiera selalu menjelaskan padanya bahwa keberadaan Shelby nantinya akan membantu Kiera mengatasi kegugupannya, sehingga Mark mau menunggu hingga kakak satu-satunya itu mengosongkan jadwalnya.


Dengan ditundanya pertemuan itu, Mark akhirnya mengajak Kiera untuk bertemu dengan teman-teman dekatnya terlebih dahulu seperti yang sudah direncanakan. Setelah bujukan-bujukan yang dilontarkan Mark, kini mereka sudah berada dalam perjalanan menuju sebuah café yang terletak di mall tidak jauh dari apartemen Mark.


"Siapa aja yang ada disana?," tanya Kiera sambil mengarahkan pandangannya kepada Mark yang sedang mengemudi di sebelahnya.


Mark terlihat berpikir sebentar sebelum menjawab Kiera. "Mungkin Hamza, Jean, Yarra, sama Rafa udah pasti dateng," jawabnya.


"Oh ya! Sama Vier juga."


"Vier?"


"Javier. Dia temen sekolahnya Jean sama Rafa. Tapi dia sering ikut ngumpul sama anak-anak," jelas Mark. Kiera hanya mengangguk-anggukan kepalanya.


"Sepupunya Jean sama sepupunya Rafa juga kemungkinan bakal ikut nyusul. Mereka dulu sejurusan kok sama kita. Nanti kalau udah liat muka mereka, pasti inget deh."


Mendengar banyaknya orang baru yang akan ia temui, ketegangan kembali muncul dalam hati Kiera. Dari sekian banyak teman Mark, hanya Hamza dan Yarra yang sering mengobrol dengannya. Ditambah Jean dan Rafa, yang ia tidak kenal dekat. Belum lagi tiga orang lain yang baru akan ia kenal.


Mark merasa aneh saat Kiera tidak kunjung membalas ucapannya. Ia mengalihkan pandangannya sekilas kepada Kiera, kemudian menyadari bahwa Kiera sedang tenggelam dalam pikirannya.


Kiera yang sedari tadi terdiam, sontak sedikit terjingkat saat menyadari tangan kanannya digenggam tiba-tiba oleh Mark. Kekagetannya terlihat menggemaskan bagi Mark sehingga membuat Mark terkekeh, tapi tetap mengeratkan genggamannya.


"Gak usah khawatir. You'll like them," ujar Mark meyakinkan. "And they'll like you, of course."


"And how would you know that?"


"Because they always like what I like, eventually," jawab Mark sambil tersenyum.


Lagi-lagi Kiera ingin mengubur dirinya karena selalu dibuat merona oleh ucapan laki-laki di sebelahnya. Kiera mencoba mengalihkan pandangannya keluar untuk menahan malu. Namun ia mendengar Mark kembali terkekeh untuk kedua kalinya. Saat itu ia tau bahwa Mark menyadari aksi salah tingkahnya.


Ia merasakan genggaman di tangannya dilepas perlahan. Sedetik kemudian ia merasakan tangan itu mengacak puncak kepalanya pelan.


"Have I told you that you look cute when you're shy?"


Matilah ia jika harus dibuat salah tingkah seharian oleh laki-laki yang lebih muda darinya ini.


|retrouvailles|


retrouvaillesWhere stories live. Discover now