"Kenapa liatin aku gitu?"

Marcel mendengus kesal "ishh kamu kok nggak peka banget sih. Puji aku kek apa kek ini malah diem doang"

Della memutar kedua bola matanya malas "iya tuan puji enak kok masakannya" ujar Della lalu mulai menyuapkan nasi kedalam mulutnya lagi.

"Kamu nggak makan?" tanya Della karna sedari tadi Marcel hanya menatapnya saja.

Marcel menggelengkan kepalanya "enggak" Della mengangkat salah satu alisnya seolah bertanya 'kenapa' seakan mengerti maksud Della, "aku udah kenyang liat kamu makan"

Della menatap Marcel kesal lalu Della menyodorkan sesuap nasi ke arah Marcel. Marcel langsung menerimanya dengan senang hati suapan Della. "Bilang aja mau disuapin"

Marcel terkekeh gemas melihat kepekaan istrinya "tahu aja kamu" ujarnya sambil mengusap pelan pucuk kepala Della.

Sedangkan Della hanya memutar kedua bola matanya malas dan terus menyuapi Marcel hingga kedua piring nasi goreng tersebut telah habis tanpa sisa.

"Della"

Della hanya bergumam

"Aku minta maaf"

"Untuk?"

"Eung, untuk kemarin malam. Aku tahu aku salah—

"Emang salah"

"Ish dengerin aku dulu. Iya aku emang salah makanya aku mau minta maaf sama kamu jangan marah yah honey sama aku pliss" ujar Marcel sambil menyatukan kedua tangannya didepan Della.

Della mengacuhkan Marcel sambil membereskan piring sehabis makan mereka. Marcel yang melihat Della berlalu begitu saja langsung mengikuti Della. "Honey, aku tahu aku salah tapi plis maafin aku"

Della masih tetap diam dan pura-pura mencari kesibukan di dapur dengan mencuci piring sehabis sarapan mereka tadi. Marcel yang melihat Della diam saja langsung memeluk Della dari belakang dan meletakan dagunya di bahu kanan Della. "Maafin aku ya" ujar Marcel sambil mengecup bahu Della.

Della mematikan kran air dan membalikkan tubuhnya agar berhadapan dengan Marcel
"Iya aku maafin"

"Beneran kamu nggak bohong kan? Kamu udah nggak marah lagi kan?"

"Iya Marcel aku nggak marah cuman kecewa aja"

"Tuh kan kamu masih marah"

"Aku kecewa Marcel bukan marah"

"Sama aja"

"Beda"

"Sama"

"Beda Marcel"

"Sama Della"

"Stop! Iya iya terserah kamu"

"Tuh kan marah lagi"

Della menatap Marcel geram "mau kamu apasih?!"

"Ya mau aku kamu maafin aku"

"Iya aku maafin. Udah kan?"

Marcel menyengir ke arah Della dan memeluk Della "gitu dong, makasih honey"

Della melepaskan pelukan Marcel,
"stop panggil aku honey"

"Enggak mau, orang panggilan honey bagus kok"

"Kamu tuh ya ngeselin! Nggak aku maafin nih?"

Marcel menatap Della panik "eh eh jangan dong"

"Makanya stop panggil aku honey!"

"Iya sayang"

Della berlalu dari hadapan Marcel dan mulai menaiki tangga untuk masuk ke kamarnya.
Melihat Della yang pergi Marcel langsung mengikuti langkah Della dari belakang.
"Kamu mau kemana?" Ujar Marcel setelah mencekal tangan Della.

Della membalikkan tubuhnya menghadap Marcel "mau naik dan mandi. Oh iya kamu siap-siap gih anterin aku ke mall untuk beli peralatan rumah karna aku nggak mau maafin kamu cuma cuma ya"

Della yang melihat Marcel hendak protes meletakan jari telunjuknya didepan bibir Marcel.
"Nggak ada protes. Pilih mau aku maafin atau enggak?"

Marcel hanya mengangguk pasrah "Iya iya aku temenin kamu"

Della tersenyum senang dan menepuk pelan kepala Marcel "good boy" setelah itu Della langsung berlalu ke arah kamar.

Marcel menggerutu pelan,
"Ish padahal kan mau dirumah aja. Untuk program buat bayi eh malah ke mall segala"

"NGGAK ADA BANTAHAN MARCEL"

"Ish denger aja lagi"

"AKU NGGAK BUDEK LHO CELL"

Marcel hanya mendengus kesal dan berlalu ke kamar mereka untuk bersiap-siap juga.

Hay gimana kabarnya?

Vote n komen cerita aku di part ini ya:)

Luv you semua!❤️

Salam hangat dari Bubu:*

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 04, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

PenantianWhere stories live. Discover now