6. Kecewa

127 39 4
                                    

Setelah makan malam kemarin Marcel sibuk mempersiapkan hadiah untuk anniversary dia dan kekasihnya yang sudah menemaninya selama hampir dua tahun kebelakangan ini karna Marcel mau memberikan yang terbaik untuk belahan jiwanya itu Marcel tidak ingin mengecewakannya

Tapi Malam ini, malam yang menjadi saksi bagaimana rasanya ketika kalian sudah percaya kepada seseorang tapi seseorang tersebut malah menghianati kalian? Sakit bukan? Itu yang dirasakan Marcel sekarang. Ketika dia mencintai seorang perempuan dengan tulus tapi balasannya? Perempuan tersebut dengan tega menghancurkan hidup Marcel seperti sekarang ini.

Padahal Marcel sudah mempersiapkan segalanya untuk kekasihnya bahagia agar Marcel tidak mengecewakannya tapi apa? Malah Marcel yang dikecewakan. Miris sekali bukan?

"Arghhhhh" teriak Marcel frustrasi sambil menghancurkan dan membanting semua barang yang ada di kamarnya. " Kenapa kamu tega drey? Kenapa? Apa salah aku?" Lirih Marcel.

Lihatlah kondisinya sekarang sangat menyedihkan. Rambut berantakkan ,tiga kancing baju teratas kebuka, dan pastinya terdapat minuman minuman keras disekitarnya. " ini balesan kamu drey? Setelah apa yang aku kasih?" Marcel frustrasi sangat frustrasi.

Flashback on

Dengan hati berbunga bunga Marcel berjalan di lorong apartemen Audrey dengan senyum yang terus merekah di bibirnya karna apa? Karna tepat pada hari ini merupakan hari jadi mereka yang kedua tahun. Senang sekali rasanya menjalin hubungan dengan orang yang kau cintai.

Marcel menatap kotak merah yang ada di genggamannya. Cincin. Ya cincin karna rencananya Marcel akan melamar Audrey. Padahal dirinya sendiri akan menikah dengan orang lain.

Egois memang. Tapi mau bagaimana lagi? Toh menikah dengan perempuan itu bukan kemauan Marcel. Jadi Marcel tidak salah dong.

Tapi setelah sampai tepat dihadapan pintu apartemen kekasihnya pertahanan Marcel langsung runtuh seketika dunianya berhenti detik itu juga kalian boleh bilang lebay. Tapi kalian tau apa yang Marcel lihat? Marcel melihat kekasihnya sedang bercumbu dengan lelaki lain garis bawahi ya LELAKI LAIN.

Seketika itu pula kotak merah yang Marcel genggam jatuh begitu saja. Dan membuat kedua orang yang berada di dalam apartemen tersebut langsung menghentikan kegiatannya dan menatap ke arah sumber suara. Betapa terkejutnya Audrey saat melihat Marcel.

"Cell..." cicit Audrey sambil berjalan mendekati Marcel. Audrey takut sangat takut karna sumpah demi apapun tatapan tajam dan dingin Marcel sangat menusuk relung hati Audrey karna sebelumnya Marcel belum pernah menatap Audrey dengan tatapan tajam dan sedingin itu karna Marcel selalu menatapnya dengan kelembutan dan penuh cinta beda dengan sekarang.

"Ma—" ucapan Audrey terpotong begitu saja saat Marcel menatap matanya "kenapa?" Tanya Marcel. Bisa Audrey lihat banyak sorot kekecewaan di dalam mata Marcel.

"Kenapa Audrey? Kenapa?!" Teriak Marcel. Audrey hanya diam menunduk dan tidak berani menatap Marcel.

"Maaf cell maaf" cicit Audrey.

Marcel langsung memegang kedua bahu Audrey mencengkramnya dan menekannya.

"Sakit cell" lirih Audrey

"Gimana sakit hmm? Rasa sakit ini nggak sebanding dengan apa yang gua rasain sekarang ngerti nggak lo!" Teriak Marcel sambil menekan kedua bahu Audrey.

"Dengan semua yang gua kasih ke lo apa belom cukup?! Sampe lo selingkuh dari gua ha?! Butuh berapa lo?! Dibayar berapa lo sama dia?! Sampe mau di sentuh sana sini! Murahan tau nggak lo! Gua kira lo baik ternyata muka polos nggak ngejamin kelakuan ya! Tau gini dari dulu seharusnya gua nerima perjodohan itu. Sampe gua nentang mama gua sendiri dan dia sampai hampir mau meninggal karna gua cuman belain perempuan nggak tau diri kaya lo! Mulai sekarang kita putus dan jangan pernah hubungin gua lagi!" Bentak Marcel.

"Cell...ak—ak" Audrey memegang tangan Marcel dan langsung ditepis oleh Marcel.

"Jangan pernah sentuh gua dengan tangan kotor dan menjijikkan lo itu!" Tekan marcel dan detik itu juga marcel langsung berbalik dan meninggalkan Audrey yang terus meneriakkan namanya. Dan detik itu juga Marcel merasakan bagaimana rasanya dikhianati dan dikecewakan.

Flashback off

PenantianWhere stories live. Discover now