8: Jatuh

51 7 5
                                    

  Vote guys!

  ***

  Sore ini, Feli tidak menemukan William dirumah, bahkan batang hidungnya saja tidak terlihat dirumah.

  Feli menduga William pasti ada di lapangan basket, biasanya ia akan pergi ke lapangan basket disore hari pada hari minggu saja.

  Feli mengenakan hoodie moccanya yang bertulisan UBC yang sedikit besar ditubuhnya, lalu berjalan menuju lapangan basket.

  Menurutnya, jalan kaki lebih sedap jika disore hari akan menjelang malam seperti ini, tidak panas malah adem.

  "Lah, kenapa ada Kesha?" gumam Feli.

  Feli menghampiri William yang sedang duduk ditepi lapangan dengan keringatnya yang bercucuran, ah tambah ganteng.

  Feli berdiri didepan sambil menatap William lalu menyodorkan sebotol air kepada William.

  "Lah kenapa dia kasih juga?" tanya Feli dihatinya yang melihat Kesha juga memberi sebotol air minum kepada William.

  William sempat bingung sebentar, lalu satu teman William mendekati Kesha dan mengambil air minumnya.

  "Eh, apaan sih lu?" tanya Kesha kesal lalu berdiri.

  "Gue haus, lagian William udah ada yang ngasih."

  "Ish," desis Kesha kesal.

 Feli ikut duduk disamping kanan William, sedangkan dikiri William ada Kesha.

  "Gue mau coba main bolanya dong," ucap Feli menghampiri teman William yang lainnya.

  Seorang lelaki yang mengenakan jersey dengan nama Marvin pun menyodorkan bola orange tersebut ke Feli.

  Berkali-kali Feli mencoba melempar bola tersebut kearah ring, namun tidak masuk-masuk.

  William bangkit dari duduknya lalu jongkong didepan Feli, Kesha menatap kesal kearah mereka.

  "Ngapain?" tanya Feli.

  "Naik, lu duduk dipundak gue."

  "Gak, jatuh ntar."

  "Nggak dongo!"

  Feli perlahan mulai bisa mengimbangkan duduknya dipundak William.

  William berdiri depan ring.

  "Lempar!" titah William.

  Feli pun melempar lalu masuk, yey!

  "Yeay! Masuk!"

  Lalu William menurunkan Feli dari pundaknya.

  "Cie!" sorak teman-teman William.

  "Diam!"

  Feli tersenyum kepada William.

  "Main yuk? Pas ada dua tim disini," ucap lelaki bernama Marvin tadi.

  William mengangguk.

  "Ah, hebat banget William nge-dribble bolanya," gumam Feli.

  William shooting dengan sangat hebat, sekali lempar masuk terus, tangan apasih itu?

  "Ah! Hebat banget!" teriak Feli yang melihat William mencetak point dengan memasukkan bola kedalam ring.

  "Berisik!" ucap Kesha menatap tak suka pada Feli.

  "Maaf."

  "Arg!" Tiba-tiba William terjatuh sambil megang kakinya.

  Sepertinya telapak kakinya tersandung kaki temannya dan terkilir.

WILLIAM Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt