9. TEMPUR

9.1K 552 13
                                    

Maaf castnya aku ganti ya HEHE semoga kalian suka
Happy reading

***

Difargaa_

Difargaa_🍻🍻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Difargaa_🍻🍻

❤17.450 like

251 comment and other

Ardikaa minum bang
Nikodrrn_ wih cumi nongki gak ngajak-ngajak
Nikodrrn_ cuy tuh dia gak ngajak kita @Aldoatmaja @Adnansyah @Reyynld
Sarrahh Arga ganteng❤❤
Aldoatmaja sore gue ikut @Nikodrrn_
Reyynld aku punnn
Adnansyah gue juga ikut
Nikodrrn_ laknat lo gak inget sama sohib sendiri @Difargaa_
Peninggibadansuper ayo kak kita jual obat peninggi badan murah ko kak sehari bisa langsung tinggi 10 cm
FansArgaofficial Bang Arga tetep ganteng terus❤
ArgaSarahlovers cocok sama kak Sarah nih bang Arga
Sarrahh iya dong jelas, ya kan @Difargaa_

***

Hari senin ini Rara sudah berada di sekolah sejak pukul 06.00 tadi. Ia tak ingin sampai terlambat sekolah karena hari ini akan ada ulangan Matematika.

Murid-murid sudah berbaris di lapangan, bersiap untuk melaksanakan upacara bendera. Seperti biasa, murid yang tak taat aturan akan dipisahkan dan ditempatkan di barisan paling depan.

Berbeda dengan lima siswa pentolan SMA Pratama Bangsa ini. Mereka tengah asik ngopi di gudang belakang sekolah. Tempat ini tak kumuh seperti gudang kebanyakan, gudang ini cukup bersih dan rapi. Karena anak Alkatrix selalu bergiliran untuk membersihkan gudang ini.
Gudang ini sudah menjadi markas kedua geng Alkatrix. Ia yakin tak ada guru yang dapat menemukan mereka. Semua orang sudah tahu rumor yang tersebar bahwa gudang ini angker penuh dengan hantu.

Kalo hantunya ganteng kayak Alkatrix sih mau-mau aja ya kan.

Fansnya Niko Tamvans

Ferdi : bang Tristan ngajak sparing nih balik sekolah

Rey : wah dah lama gak olahraga nih gue

Aldo : alasannya?

Ferdi : katanya sih mereka gak terima kalo si Dika menang taekwondo lawan si Bagas anak Darathon

Aldo bisa dibilang tangan kanannya Arga. Ia selalu menanyakan alasan suatu hal, katanya sih ia tak ingin buang-buang tenaga jika itu hanya main-main

Gilang : kalah mah kalah aja padahal pake so so an ngajak sparing

Arga : dmn?

Ferdi : lapangan dkt sekolah bang

Niko : perlu bawa senjata gak nihh

Aldo : g prlu

Niko : yah gak seru dongg

Adnan : bengeut mu gak seru nakk

Arga : blk skl kmpl d mrks

Niko : lo ngomong apa sih cumi?

Rey : BALIK SEKOLAH KUMPUL DI MARKAS!!!

Niko : biasa aja dong jing

Rara baru saja selesai ulangan matematika, otaknya sudah ngebul dan perutnya sudah berteriak minta makan.

"mau pesen apa lo?" tanya Nisa

"cilok aja deh sama es teh manis"

"kalo lo Ra"

"samain aja"

Nisa sudah kembali dengan nampaknya yang berisi 3 porsi cilok dan 3 gelas es teh manis.

"eh Ra lo ada hubungan apa sama Tristan?"

Rara menatap Nisa bingung, untuk apa Nisa menanyakan hal itu.
"kenapa emangnya?"

"waktu itu gue liat lo balik dijemput sama tuh anak. Emang lo gak gakut apa?"

"gue sama dia cuma temen. Lagian mesti takut kenapa?"

Nisa menatap Rara tak percaya, temanya ini perlu diruqiah sepertinya.

"Ra lo itu bego atau beneran kudet sih?" kini Gia yang sudah geram pada Rara mulai membuka mulutnya. Rara hanya mengerutkan dahinya tak mengerti akan maksud temannya ini.

"nih ya Tristan itu ketua geng Darathon, musuhnya Arga geng Alkatrix."

"dan lo seenak jidat dijemput sama Tristan, di halte sekolah lagi"

Sepengetahuan Rara, Tristan ini memang anak geng motor. Tapi ia baik, selalu ada untuk Rara. Lalu kenapa bisa bermusuhan dengan pentolan SMA ini.
"kok bisa sih Gi?"

"gak tau deh katanya sih masalah masa lalu mereka. Tapi sampe sekarang gak ada yang tau masalah sebenarnya tuh apa. Baik anak Alkatrix atau Darathon juga hanya sebagian yang tahu."

Alkatrix? Ia baru ingat kemarin saat ia makan di mall bersama Arga. Arga sempat menanyakan hubungannya dengan Tristan. Apa mungkin Arga marah mengetahui Tristan yang datang kesekolah.

"dan lagi satu, lo gak usah berhubungan lagi sama Tristan. Kalo sampe anak SMA ini tahu, bakal dimusuhin lo satu sekolah Ra" ucap Gia memperingatkan

"termasuk lo berdua gitu?"

"hehe kita sih nyari aman aja Ra"

Brak

Rara, Nisa dan Gia dikagetkan dengan seseorang yang menggebrak meja mereka dengan keras membuat mereka semua menjadi pusat perhatian.

"anjir anjir cilok gue" Cilok Gia yang tersisa satu, kini harus menggelinding ke lantai. Bukan rezeki Gi.

Rara menatap datar Sarah yang sudah melotot padanya. Ia heran mengapa ada murid seperti Sarah. Penampilannya saja sudah tak menyerupai anak SMA, make up tebal, baju kemaja crop, rok diatas lutut, ditambah gayanya yang so berkuasa.

"lo gak usah deketin Arga lagi!" peringat Sarah yang sudah menatap nyalang pada Rara

Rara masih tak merespon, ia masih setia dengan wajah datarnya.
"gak usah so jual mahal, lo itu gak lebih dari seorang jalang"
Rara tersenyum miring meremehkan.

Apa katanya? Jalang? Dari segimananya Rara bisa disebut jalang?

Rara tak mau berurusan dengan Sarah. Ia langsung pergi namun lengannya dicekal oleh Sarah hingga memerah. Rara meringis, menahan sakit karena darah mulai keluar dari lenganya. Kuku jari Sarah memang dibuat meruncing dan panjang yang dapat melukai orang lain.

Rara mendekat ke arah Sarah, ia menepis jarak diantara mereka.
"kalo lo mau Arga, silahkan ambil" ia menghempaskan lengan Sarah dan berlari meninggalkan kantin.

Lagipula ia tak peduli dengan lelaki itu. Mau adapun yang dekat dengan Arga, Terserah. Rara tak mau ambil pusing.

***

Karawang, 30 April 2020

ALKATRIX [COMPLETED]Where stories live. Discover now