Pramuka...

54 5 4
                                    

Suatu malam yang kelam....

Aku tak mengerti maksud mu, masih ada orang lain, tapi kau mengajakku :) -ds-

Bukan aku yang memulai....

Dia sempat mengajakku ngaji malam, yang biasa disebut majelis...

"Ikut majelis yuk". Ajak nya

"Pulang jam berapa emang ka kalo majelis? ". Tanyaku.

"Berangkat abis Isya aja, pulangnya sekitar jam 2 an".

Hening....
"enggak bakal boleh ini mah, kalo pulangnya sampai hampir pagi". Ucapku dalam hati.

"Maaf ka, aku enggak diizinin sama orang tuaku, kalau aku ngaji tapi pulangnya hampir pagi begitu". Ujarku. 

Mungkin jika aku izin majelis itu, yang akan dipikiran orang tuaku mana ada ngaji pulangnya jam segitu, padahal pas aku cari tau majelis itu sendiri emang benar pulang jam segitu.

Jadi yang aku bilang tidak diizinkan itu adalah keputusanku sendiri yang beranggapan kalau pun aku izin, aku tidak akan diizinkan.

Lanjut....

"Yaudah deh din, aku berangkat bareng temanku majelisnya". Kata raka.

"Maaf ya ka :(".

"Iya gapapa ko".

"Jangan lupa besok sekolah, jangan kesiangan".

"Iyah din".

Kita memang jarang ketemu ngobrol lama, sisanya di HP aja gitu, kalo ketemu suka enggak ada yang mulai duluan untuk menyapa. Jadi, punya anggapan masing-masing kalo kita itu cuek, dia bilang aku cuek, begitu pun sebaliknya...

Yaa, soalnya enggak ada yang mulai duluan. Entah takut dibilang so kenal, atau emang sama-sama gengsi wkwk... Padahal mungkin dua-duanya inginnya saling menyapa...

Hampir setiap ju'mat aku ingatkan dia untuk datang pramuka wajib. Dan gombal pun dimulai hehehe....

Malam Sabtu...

"Ka, besok lu pramuka?. " 

"Insya Allah din, tadi sekolah lu cantik 😁,"

"Iya soalnya kan lu ga pernah masuk pas pramuka, itu kan jadi pelajaran wajib, masalahnya cuma karna itu lu bisa enggak naik kelas. Masa sih?, makasih 😁, tadi lu juga keren ko."

"Heheheheh makasih deh udah di ingetin, soalnya di MTS gua enggak pernah pramuka 2 tahun."

"Iyaa, soalnya kan lu udh 2/3 gitu keterangannya alfa, masa iya gua ga bisa liat lu lagi gara-gara enggak absen pramuka :((."

"Asik dahh wkwk. "


Tapi Keesokannya hari sabtu...  Setelah kucari dia...  Ada tenyata, entah harus senang atau gimana, pada intinya dia udah punya niat mau dateng, yaaa, walau pun agak males2 gitu. 

Kamu itu cuek, cuekmu itu tantangan bagiku. -ds-

Setiap harinya....

Waktu semakin berlalu pertemananku dan raka makin kelihatan. kami saling menyapa, dia tipe orang yang jarang keluar kelas, keluar kelas pun pasti bawa handuk kecil untuk menutupi mukanya. Terkadang juga dia nitip ke temennya untuk jajan.

Entah kenapa apa dan tak tahu apa alasannya dia seperti itu. Hari-hari berlalu setiap jam pulang sekolah aku bertemu dia di tangga maupun di lapangan. Pulang bareng motorku beriringan dengan motornya.

Pernah suatu hari ketika aku lewat di depan gerombolannya tepat di bawah pohon mangga sebelah kanan. yaaa, aku memang melihat dia namun aku tidak menyapanya, Apa alasan ku? Aku hanya takut dibilang sok asik sok kenal sama temen-temennya.

Lalu, Raka menghampiriku ketika aku sudah lewat di depannya. Awal yang kurang bagus ketika dia menyapa aku. Dan dia bertanya,

"Kok lewat nggak nyapa Din?."

"Hehehe nggak apa-apa kok Ka 😅, Aku hanya malu menyapa di depan teman-temanmu."

Aku ingat dia pernah bilang kalau "sikapku tergantung dari sikapmu." Dan itu tandanya dia tidak mau mulai duluan. Mungkin bahasanya bukan tidak mau tapi agak sedikit gengsi untuk memulai.

Ku akui ceritaku bersama nya tidak banyak percakapan yang kita lakukan. Kenapa? Pertama kita beda kelas, kedua kita beda jurusan aku IPA dia IPS. Bertemu di sekolah pun jarang kalau bukan hari Senin ketika upcara atau mungkin hari Jumat ketika olahraga bersama. Satu sekolah lho bukan berdua doang hehehe.

Seiring berjalannya waktu dia mulai rajin datang ke Pramuka wajib di sekolahku. Sama-sama memandang dari jauh sepertinya tidak banyak bicara bersama. Pulang bareng naik motor beriringan adalah momen yang indah bagiku kala itu.

Karena aku baru melakukannya ketika SMA bersama Raka. Yaaa, hari-hari ku habiskan Hanya seperti itu berangkat sekolah bertemu saling sapa dan itu kalau lagi memberanikan diri untuk menyapa dia di tengah-tengah gerombolannya di bawah pohon mangga. Begitu pun sebaliknya.


Oke sampe sini dulu cerita hari ini...  Nanti dilanjutin lagi yaaa, gimana2? Udah kebayang ceritanya seperti apa? Stay dicerita ku yaa.

jangan lupa tambahkan di perpustakaan dan follow aku, biar tau update terbaru dari cerita ku ini...

Kalo ada sama-sama dari cerita boleh banget coment temen-temen... Apalagi coment membangun aku terima banget...

Kita sama-sama belajar yaa temen-temen...  Niatku hanya sedikit ingin berbagi cerita ko enggak lebih.... Jangan lebih-lebih, nanti baper.... Allah juga tidak suka dengan hal-hal yang berlebihan...  Jadi secukupnya aja....  Hehehe

Salam merintis menulis.... Salam din's 😉🤘

KISAH ANAK RUMAHAN On viuen les histories. Descobreix ara