Lintas Minat

41 3 0
                                    

Waktunya memilih lintas minat.

Lintas minat itu apa?
Ketika anak IPA bebas memilih pelajaran tambahan lintas dari jurusan asli. Begitu pun IPS  boleh memilih jurusan IPA sebagai pelajaran tambahan.  Ada juga pelajaran bahasa yang boleh dipelajari.

Bahasa Arab dan bahasa Inggris. Dari jurusan IPA ke IPS ada pelajaran ekonomi yang bisa dipelajari oleh anak IPA. jurusan IPS ke IPA ada pelajaran biologi yang tentu juga bisa dipelajari oleh anak IPS.

Aku memilih IPS, alasannya begitu klasik. Yaitu karena kelasnya dingin, dan ingin tau seperti apa pelajaran ekonomi itu. Se konyol itu alasan yang kuberikan, tapi itu serius ko emang beneran kepo sama pelajaran ekonomi. :)

Ternyata raka memilih pelajaran Biologi, entah apa alasannya. Tapi menurutku dia memilih itu juga sudah cukup menantang baginya. Semua murid bingung dengan pilihan pelajaran lintas minat.

Kala itu kelas Bahasa Inggris sangat penuh. Peminatnya sangat banyak yang ingin belajar Bahasa internasional itu. Jadi yang belum kedapatan tempat duduk dialihkan ke kelas Bahasa Arab.

Sebelum pindah untuk memilih pastinya kita harus ada temen yang sama-sama minat pelajaran tersebut. Aku berdiskusi dengan suci.

"Ci, ntar kan abis istirahat di suruh milih lintas minat, nah kita milih apa ni?."

"Apa yaa, bingung din." Sambil bertanya ke teman-teman yang lain.

Rata-rata pada mau belajar Bahasa Inggris.

"Din, ekonomi aja lah yuk, udah pernah belajar ekonomi din?." Tanya suci.

"Ayo aja gua mah ci, asal ada lu hehe, belom pernah si belajar ekonomi paling belajar IPS doang di SMP kan?. "

"Yaudah lah ekonomi aja yaa, gapapa kita coba pelajaran anak IPS heheh, kali aja kita jadi minat pelajaran itu."

"Iyaa bener ci, kali aja pas udah lulus jadi minat buat belajar IPS karena kita udah tau dasar-dasarnya dari lintas minat ini."

"Oke sip sepakat din, ekonomi aja, jangan lupa cari tempat duduk din nanti, pasti pada berebutan, apalagi kan ada 3 kelas IPAnya."

"Hadehh iya ya ci, pasti rame banget wkwk."

Benar saja, ketika jam istirahat belum selesai bel berbunyi, sudah di tempel kan kertas nama mata pelajarannya di depan kelas.

Se exaited itu mereka sampe udah siap-siap di depan kelas, untuk memasuki kelas lintas minatnya.

Tiba saatnya.... 
Kring...  Kring...  Kring...

Semua keluar kelas dan membawa tas masing-masing. Menyerbu kelas lintas minat sesuai dengan minat mereka. Benar adanya penumpukan manusia di kelas lintas minat Bahasa Inggris. Sampai ada yang rela duduk di bawah karena tidak mendapatkan tempat duduk.

Kelas lintas minat ekonomi penghuninya kebanyakan dari kelas IPA 1 dan IPA 2. Sesudah aku dan suci menaruh tas di kelas LM EKO kita liat temen-temen kita yang lain. Dari personil sistah mit hanya ada 3 orang.

Ternyata minat belajar ekonomi tidak terlalu banyak di kelasku, tapi tak apa itu sudah pilihan masing-masing. Dapat teman baru lagi itu yang kurasakan.

Kring..  Kring...  Bel berbunyi.

Menandakan bahwa lintas minat akan di mulai. Indahnya awal perkenalan dari IPA 1 sampai IPA 3 jadi makin akrab seiring berjalannya waktu. Tak di sangka-sangka ternyata guruku rumahnya juga di kompleksku. Lalu beliau berkata, "Siapa yang bersedia jadi ketua kelas di lintas minat ekonomi?. "

Semua terdiam...
Sepertinya guruku ini suka tiba-tiba menunjuk orang untuk menjadi bagian dari lintas ekonomi.

"kamu aja deh yaa, siapa namanya?." Menunjuk temanku anak IPA 1 yang bernama apin.

"Saya bu?,  saya apin buu." Kaget enggak karuan raut mukanya.

"Iyaa kamu aja mau enggak?, nanti tolong bantu ibu untuk mengkodusifkan kelas LM EKO ini."

"Iyaa yaudah deh bu, saya mauu." Dengan raut muka pasrah.

"Oke jadi sepakat engga ni ketua kelas LM EKOnya apin saputra?."

Sepakat buu!!  Bersorak ramai!!! 

"Oke sepakat yaa."
"Kamu sekretarisnya ya," Menunjuk ke arahku.

"Siapa bu?  Saya? ." Terkejut terheran-heran.

"Iyaa kamu, kayaknya kamu tetangga saya ya, saya pernah liat kamu di masjid."

Sejak kapan ibu ini tau kalo aku memang remaja masjid di kompleksku.

"Yaudah lah pokonya kamu yaa."

"Jangan buu yang lain aja, tulisan saya kurang bagus di papan tulis." Menolak secara halus.

"Yaudah sama samping kamu aja ya partnernya." Menunjuk suci.

"Nah suci emang bagus bu tulisan, dia aja bu." Kataku girang.

"Lah din ko jadi gua dibawa-bawa, lu aja sono." Kata suci.

"yaudah-yaudah dinda bagian absen, suci bagian nulis di papan tulis, gimana?." Ibunya masih tetep usaha.

"Jangan deh buu!" Jawab mereka serempak.

"Loh kompak banget kalian."
Karena kalian kompak jawabnya, yaudah sepakat lah kalian aja yaa." Lanjut ibunya.

Hadehh kompak malah jadi beneran, nyesel banget dahh, segala ibunya pernah liat aku di masjid, jadi begini deh endingnya.

"Yaudah buu." Jawab bersamaan lagi.

Sejak saat itu kami jadi sekretaris di lm Ekonomi. Bendahara pun di tunjuk random oleh guruku. Jadi serba random. Hufft

Mulai datang tugas-tugas dari guruku yqng bernama bu lia. Dari menulis di papan tulis, mengabsen, ngisi spidol bareng, melaporkan absen ketika lintas minat dan masih banyak lagi.

Oke, sampai sini dulu ceritanya :) Udah kebayang ceritanya seperti apa? Stay di cerita ku yaa, jangan lupa tambahkan di perpustakaan dan follow aku, biar tau update terbaru dari cerita ku ini...

Kalo ada yang sama dari cerita boleh banget coment temen-temen... Apalagi coment membangun aku terima banget...

Salam penulis....

KISAH ANAK RUMAHAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang