Happy Reading!
***
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, seluruh siswa SMA Angkasa langsung keluar dari dalam kelas dengan tergesa-gesa.
Berbeda dengan kelas XII IPA 2 yang dimana terdapat 3 orang gadis yaitu Shee, Belva, dan Rissa. Mereka menunggu suasana sekolah sepi karena malas untuk berdesakan.
"Eh nanti ngafe yuk, udah lama kita gak ngafe bareng” ajak Rissa.
“Boleh deh. Lagian gue mumet banget sama tugas," ujar Belva.
“Emm... gimana ya?” pikir Shee.
“Ayolah Shee,” bujuk Rissa.
“Jam berapa?” tanya Shee.
“Jam setengah empatan gitu,” jawab Rissa.
“Dimana?” tanya Shee, lagi.
“S'Caffe. Kan lagi rame-rame nya tuh," ujar Rissa.
“Ihh itukan yang lagi rame-ramenya. Banyak yang kesana, trus sepupu gue juga nyuruh gue kesana,"
"Ye gue bilang apa barusan Markonah!" ucap Rissa mendegus malas.
"Itukan cafe gue!" batin Shee.
“Shee!” panggil Rissa.
“Eh! Iya-iya boleh,” jawab Shee.
“Yaudah yuk balik, ayo balik. Udah sepi," ajak Shee kemudian.
***
Tiga gadis tersebut tengah menunggu jemputan di halte yang berada di dekat sekolah.
“Eh gue udah di jemput, gue duluan ya,” pamit Rissa kepada kedua temannya.
“Iya,” jawab Shee dan Belva.
“Bel, lo di jemput sapa?” tanya Shee.
“Emm gue bareng Kenzie,” cicit Belva namun dapat didengar Shee.
“What?! Lo deket sama Kenzie? Sejak kapan?” kaget Shee.
“Hehehe... udah seminggu yang lalu” ujar Belva.
“Dan lo gak ngasih tau ke gue?!” kesal Shee.
“Yee maap Shee” ucap Belva pelan.
“Yee cerita kek ke gue sama Rissa," ujar Shee.
“Siap!”
Tak lama Kenzie pun datang. “Yuk Bel,” ajak Kenzie.
“Gue duluan ya Shee, lo gak papa sendirian disini?” tanya Belva tak enak.
“Iya, udah gapapa sana,” ucap Shee.
Setelah itu Belva berjalan kearah motor Kenzie dan mereka pamit ke Shee.
“Duluan Shee,” pamit Belva.
“Gue duluan Shee!” pamit Kenzie sembari membunyikan klakson motornya.
“Iya,” jawab Shee.
Tiba-tiba ponsel Shee pun berbunyi menandakan ada notif di ponselnya, Shee pun membuka ponselnya dan ternyata itu dari ayahnya.
Ayah
Sayang...
Ayah gak bisa jemput, ada meeting mendadak
Maaf yaaIya, gapapa Ayah
Ayah bilang ke supir ya biar jemput kamu
Gausah, gapapa
Shee naik taksi ajaTapi nanti kamu kenapa-napa gimana?
Ayah khawatirAyah tenang aja, Shee kan udah besar
Ayah meeting aja
Shee jamin nanti sampe rumah dengan selamat
OkeOkedeh sayang
Love uLove you to Ayah
Shee kemudian mematikan ponselnya dan menghembuskan nafas nya kasar, dia pun harus menunggu taksi lewat untuk pulang.
“Mana sih taksi nya, udah 5 menit gue nunggu gak dateng-dateng!” omelnya sambil melihat jam yang menunjukkan pukul 13.45 diponselnya.
Tak lama terdengar suara klakson mobil, Shee pun melihat siapa dan ternyata dia Varo. “Belum dijemput?” tanyanya.
“Menurut lo?!” ketusnya dan Shee melihat keadaan sekitar ternyata sekolah sudah sepi.
“Mau bareng gak?” tawar Varo.
"Gak—
"Denger-denger sih disini rawan preman, apalagi jam pulang sekolah," ujar Varo memberi informasi.
"Bohong lo ya?!" ucap Shee curiga.
"Ngapain gue bohong, kalau emang bohong gue gak bakal nawarin lo pulang kali," ujar Varo mencoba meyakinkan Shee.
Akhirnya Shee percaya dengan ucapan Varo dan mengiyakan ajakan Varo untuk pulang bersama. Padahal kenyataannya apa yang dikatakan Varo hanya karangan saja alias hoax.
***
Jangan lupa vote dan comment!
Selesai revisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
S H E E Z A N ✔ [ PROSES REVISI ]
Teen Fiction[ PROSES REVISI ] ⚠️WARNING!!⚠️ CERITA INI DILARANG KERAS UNTUK DI PLAGIARISME / JIPLAK!! SAYA YAKIN ANDA BISA BERKARYA DENGAN USAHA SENDIRI!! DIHARAPKAN UNTUK DI FOLLOW SEBELUM MEMBACA! • • • "Jangan ketus-ketus gitu dong. Entar kalau gue suka gima...