SHEEZAN 1

4.4K 221 90
                                    


Happy Reading! ♥︎

****

Gadis cantik yang tengah tertidur merasa terganggu karena suara ketokan dari pintu kamarnya, gadis tersebut bernama Sheezan Azkiya Arsenio atau biasa dipanggil Shee.

“Shee, bangun yang mau pergi ke sekolah! Ntar telat lagi!” ujar sang bunda bernama Revaline Arsenio atau biasa dipanggil Bunda Reva.

“Iya Bun, ini Shee udah bangun kok,” jawab Shee dari dalam kamarnya kemudian turun dari tempat tidurnya menuju ke kamar mandi.

Mendengar jawaban anaknya, bundanya turun kebawah untuk melanjutkan menyiapkan sarapan.

Butuh waktu kurang lebih 45 menit untuk bersiap. Dan sekarang Shee sudah rapi dengan seragamnya dan tak lupa wajahnya yang sudah di oles dengan skincare.

Setelah merasa sudah rapi, Shee mengambil tas nya kemudian turun kelantai bawah untuk sarapan bersama keluarganya.

“Pagi! Ayah, bunda...," sapa Shee sembari mencium pipi kedua orang tuanya.

“Pagi juga sayang!” jawab mereka serempak.

Setelah itu Shee duduk dimeja makan kemudian memakan sarapannya sebelum berangkat ke sekolah.

Tak lama kemudian, sarapannya sudah habis dan Shee berpamitan kepada kedua orang tuanya.“Shee berangkat dulu yaa, bye!” ucapnya.

"Iya, hati-hati, jangan ngebut bawa mobilnya!" ujar bundanya.

"Siap ibu negara!" jawab Shee sembari berlari kecil menuju keluar rumah.

***

Tak membutuhkan waktu lama, Shee sudah sampai di sekolahnya dengan mobil yang sudah terparkir rapi di parkiran. Shee kemudian turun dari mobilnya dan melangkahkan kakinya untuk menuju kekelasnya.

Saat Shee berjalan melewati koridor terdapat beberapa siswa maupun siswi yang menatap Shee dengan berbagai ekspresi, seperti kagum, suka, iri, dan yang lainnya. Shee pun acuh tak acuh karena dirinya sudah terbiasa, dia terus melanjutkan langkahnya untuk sampai kekelasnya.

Ketika baru saja menginjakkan kakinya di ambang pintu kelasnya, tiba-tiba terdengar suara melengking sehingga membuat Shee menutup kedua telinganya.

Suara ini Shee sangat mengenalnya, siapa lagi kalau bukan salah satu dari sobat karibnya yang bernama Larissa Casmira Felicia atau biasa dipanggil Rissa.

Hampir setiap hari Shee mendengar suara melengking dari Rissa, seperti saat ini, Rissa tengah berdebat dengan salah satu teman kelasnya. Namun Shee tak memperdulikan itu, dia pun melanjutkan langkahnya menuju ke tempat duduknya.

"Kenapa lagi si Rissa?" tanya Shee.

Siswi yang tengah membaca novel pun mendongak, "Udah dateng lo?" bukannya menjawab, malah balik bertanya.

“Udah tau pake nanya lagi!” ketus Shee karena pertanyaannya tidak dijawab oleh Belvaria Havika atau biasa dipanggil Belva, sobat karib Shee juga.

“Galak amat neng, PMS lo?” candanya.

Shee tidak menjawab, dia meletakkan tas punggungnya di atas meja kemudian duduk sembari memainkan ponselnya.

Tak lama bel masuk sudah berbunyi dan Rissa masih belum selesai bercekcok dengan temannya. Akhirnya Shee pun membuka suara.

“Rissa..Nino, kalian masih mau lanjutin apa mau berhenti? Dari tadi gak berhenti, itu mulut gak capskek apa?” ucap Shee menatap kedua temannya tajam.

Seketika Rissa dan temannya—Nino langsung menutup bibirnya rapat-rapat.

“Kita mau berhenti kok Shee, ya kan Ris?” ujar Nino membuka suara.

“Hehehe, iya kok Shee,” jawab Rissa cengengesan.

“Duduk Ris!” titah Shee menatap Rissa tajam.

“Dan lo Nino! Awas aja kalau lo usilin Rissa lagi!" ucap Shee.

"Mana ada, Rissa noh yang tiba-tiba dateng ke meja gue sambil marah-marah," bela Nino.

"Dih! Mana sudi gue ke meja lo kalau bukan lo yang corat-coret bangku gue!" ujar Rissa tak terima.

"Bukan gue nenek lampir, harus berapa kali gue bilang?"

"Kok nenek lampir sih?!" pekik Rissa.

"Suka-suka gue dong! Mulut-mulut gue, kok lo yang sewot!"

Rissa yang ingin menjambak Nino terhenti karena mendengar suara dari Shee.

"Lo bangun dari kursi lo, awas aja gue gak mau temenan sama lo lagi!"

Rissa pun mengerucutkan bibirnya kesal karena gagal untuk menjambak Nino.

"Gausah ditemenin aja Shee si Rissa, biar—

"NINO!" pekik Shee dan Rissa bersamaan.

Belva yang tengah membaca novel menggelengkan kepalanya melihat kelakuan teman dan dua sobat karibnya.

"Mending baca novel daripada misuh-misuh gak jelas," gumam Belva.

***

OMG, ini cerita pertama aku. Semoga suka ✨️

Selesai Revisi.

S H E E Z A N ✔ [ PROSES REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang